Sistem Informasi Akuntansi Umum

commit to user 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Rancangan Sistem Akuntansi Umum

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis akan memaparkan beberapa hal sebagai berikut ini:

4.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Umum

4.1.1.1 Komponen Siklus Akuntansi Umum

a. Transaksi Transaksi dapat terjadi antara perusahaan dengan pemegang saham maupun dengan pihak ketiga dan dapat bersifat tunai maupun non tunai. Transaksi antara perusahaan dengan pemegang saham adalah transaksi setoran modal, penarikan modal, dividen maupun hutang piutng antara perusahaan dengan pemegang saham, khususnya perusahaan yang baru mulai beroperasi.Transaksi dengan pihak ketiga dapat berupa pembelian atau penjualan barang maupun hutang piutang. Transaksi-transaksi yang bersifat tunai antara lain pembelian atau penjualan tunai, pembayaran hutang atau penerimaan piutang, penerimaan atau pelunasan pinjaman dan pembayaran biaya-biaya secara tunai.Transaksi- commit to user 78 transaksi yang bersifat non tunai antara lain pembelian atau penjualan kredit, pengeluaran barang untuk produksi atau penjualan, penyusutan, dan amortisasi.Transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu : 1. Pembelian 2. Penjualan 3. Penerimaan Kas 4. Pengeluaran Kas 5. Memorialnon tunai b. Jurnal Karena adanya lima kelompok transaksi, maka di dalam akuntansi kita mengenal lima kelompok jurnal, yaitu : 1. Jurnal Pembelian 2. Jurnal Penjualan 3. Jurnal Penerimaan Kas 4. Jurnal Pengeluaran Kas 5. Jurnal Memorialnon tunai Sebelum dibuatkan jurnal, transaksi-transaksi tersebut harus didukung oleh bukti-bukti yang cukup dan mendapat persetujuan sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan. commit to user 79 Bukti-bukti yang cukup meliputi Surat Jalan atau Delivery Order , Tanda Terima Barang, Faktur, Faktur Pajak jika ada PPN, Kuitansi dan buku bukti lain yang diperlukan sehingga transaksi tersebut sah bagi perusahaan. Persetujuan berarti ada paraf atau tanda tangan yang berwenang pada setiap dokumen yang dijadikan dasar untuk pembukuan, misalnya untuk penerimaan atau pengeluaran kasbank, paraf atau tanda tangan dibubuhkan pada Bukti Penerimaan atau Bukti Pengeluaran KasBank. Transaksi-transaksi yang terjadi dikelompokkan terlebih dahulu sesuai pos atau nomor rekeningnya sebelum dibukukandiposting ke buku besar. Pengelompokan tersebut menggunakan suatu sarana yang dinamakan Chart of Accounts Bagan Perkiraan, yaitu suatu daftar yang memuat nomor-nomor perkiraan rekening yang menjadi dasar pengelompokkan. Cara membuat Bagan Perkiraan bisa berdasarkan urutan berupa huruf, angka, serta kombinasi huruf dan angka, atau bisa juga menggunakan blokkelompok. Dengan sistem blokkelompok Bagan Perkiraan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok besar perkiraan rekening, yaitu : commit to user 80 1. Kelompok Aktiva, yang dapat dibagi lagi menjadi :  Aktiva Lancar.  Investasi.  Aktiva Tetap. Biaya yang Ditangguhkan. 2. Kelompok HutangKewajiban, yang dapat dibagi lagi menjadi :  Kewajiban Jangka Pendek.  Pendapatan yang Diterima di Muka.  Kewajiban Jangka Panjang. 3. Kelompok Ekuitas, terdiri dari :  Modal Setor.  Premium Discount.  Laba Ditahan.  Laba Tahun Berjalan. 4. Kelompok Penjualan, dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan 5. Kelompok Harga Pokok, dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan 6. Kelompok Biaya Operasional pada umumnya dibagi menjadi Biaya Penjualan, Biaya Umum, dan Administrasi commit to user 81 7. Kelompok Pendapatan dan Biaya lain-lain Pengelompokan di atas sesuai dengan kaidah akuntansi yang membagi perkiraanrekening menjadi dua kelompok besar, yaitu : Rekening Neraca; yang terdiri dari kelompok Aktiva, Hutang Kewajiban, dan Ekuitas Rekening Laba Rugi; yang terdiri dari Kelompok Penjualan, Harga Pokok, Biaya Operasional, serta Pendapatan dan Biaya Lain-lain. Rekening Neraca merupakan rekening yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada awal dan akhir periode. Sedangkan Rekening Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan serta biaya yang harus dikeluarkan selama satu periode. Pada akhir periode, Rekening Laba Rugi akan ditutup dan hasilnya laba atau rugi akan dipindahkan Rekening Neraca Laba Ditahan. c. Buku Besar Disebut demikian karena pada era manual buku tersebut memang besar dan panjang dengan tujuan untuk mengklasifikasikan mengelompokkan pendapatan atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kemudian dibukukandiposting secara bulanan. commit to user 82 Pada era komputerisasi sekarang ini, buku besar lebih merupakan rincian transaksi yang terjadi selama satu periode. Buku besar dengan berbagai bentuknya minimal harus menampung informasi sebagai berikut: 1. Nama perusahaan. 2. Judul ”Buku Besar”. 3. Periode laporan. 4. Nomor rekening. 5. Nama rekening. 6. Tanggal transaksi. 7. Nomor bukti transaksi. 8. Keterangan transaksi. 9. Debit. 10. Kredit. 11. Saldo. d. Buku Besar Pembantu Buku Pembantu merupakan Sub Rekening dari Buku Besar, yang cara pencatatannya sama dengan Buku Besar. Dalam era manual, Buku Pembantu dikerjakan oleh orang lain dan berfungsi sebagai alat kontrol, artinya total saldo Buku Pembantu harus sama dengan saldo Buku Besar. commit to user 83 e. Neraca Saldo Sesuai namanya, Neraca Saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo debit dan kredit yang ada dalam Buku Besar. Sesuai prinsip keseimbangan dalam akuntansi, total debit dan total kredit saldo harus seimbang sama. Jika tidak sama, maka laporan keuangan menjadi tidak benar. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam Neraca Saldo, yaitu : Nomor rekening dan saldo masing-masing rekening harus mencerminkan posisi yang sebenarnya. Total debit dan total kredit dari seluruh rekening harus seimbang sama. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Neraca Saldo tidak benar, khususnya pada era manual : Nomor rekening yang ada dalam bukti transaksi misalnya Bukti Pengeluaran KasBank tidak benar, misalnya pengeluaran biaya tiket perjalanan untuk tamu diberikan nomor rekening biaya perjalanan staf. Nomor rekening yang tercantum sudah benar, tetapi dibukukandiposting ke Buku Besar yang salah Salah memindahkan nomor rekening Buku Besar ke Neraca Saldo, misalnya Nomor Rekening Bank A dipindahkan ke Neraca Saldo sebagai nomor rekening Bank B. Salah menjumlahkan Neraca Saldo commit to user 84 Neraca saldo yang sudah seimbang sama total debit dan kreditnya belum tentu benar, karena masih ada kemungkinan kesalahan nomor rekening. f. Jurnal Penyesuaian Neraca saldo masih memerlukan Jurnal Penyesuaian karena adanya prinsip ” Matching Costs with Revenue ” dalam akuntansi, antara lain : alokasi Biaya Dibayar Dimuka dan Pendapatan Diterima Dimuka, Penyusutan Aktiva, dan lain-lain. Pengertian ”Matching Costs with Revenue” berarti biaya-biaya harus dialokasikan ke periode pengakuan pendapatannya. Sebagai contoh, perusahaan yang memberikan garansi after sales service selama 1 satu tahun maka perkiraan biaya yang akan harus dikeluarkan untuk memenuhi service tersebut pada masa yang akan datang harus diperhitungkan dibukukan dalam periode berjalan. Biaya Dibayar Dimuka dan Pendapatan Diterima Dimuka harus dialokasikan pada periodenya agar mencerminkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Penyusutan Aktiva juga harus dibebankandialokasikan pada periode dimana aktiva itu digunakan, karena aktiva tersebut dipakai untuk memperoleh pendapatan pada beberapa periode. commit to user 85 Jurnal Penyesuaian juga harus diposting ke Buku Besar dan Buku Pembantu agar Buku Besar dan Buku Pembantu mencerminkan posisi yang sebenarnya.

4.1.1.2 Kebijakan Akutansi Umum

Adapun beberapa kebijakan akuntansi umum adalah sebagai berikut : a. Kebijakan Pencatatan Transaksi Pencatatan transaksi dilakukan secara harian dan dinput sesuai dengan jenis transaksi b. Kebijakan Penyesuaian c. Kebijakan Penutupan Transaksi d. Kebijakan Bentuk Laporan Keuangan e. Kebijakan Chart of Account Tabel 4.1

4.1.1.3 Kebijakan Operasional Akuntansi Umum

Adapun kebijakan yang dilakukan oleh operasional adalah : a. Kebijakan Penyesuaian Data b. Kebijakan Penyajian Laporan Keuangan

4.1.1.4 Sistem dan Prosedur Akuntansi Umum

4.1.1.4.1 Sistem Informasi Akuntansi Umum

a. Kebijakan

1. Finance Accounting Manager secara rutin dan cermat harus mengikuti perkembangan commit to user 86 pekerjaan yang dilakukan oleh bookkeeper dalam usaha menjaga agar data-data keuangan selalu menunjukan posisi akhir yang up to date. 2. Sebelum membukukan seluruh voucher yang harus dibukukan, General Accounting Officer harus mengecek untuk memastikan bahwa voucher-voucher tersebut telah diotorisasi dengan seharusnya, dan voucher belum pernah dibukukan sebelumnya. 3. Voucher yang telah dibukukan harus diberi tanda untuk membedakan dengan voucher yang belum dibukukan. 4. Penyesuaian yang dibuat terhadap transaksi atau saldo buku besar harus dengan persetujuan Ka. Bag. Akuntansi. b. Form – form yang digunakan. No Nama Dokumen 1 Laporan Piutang Harian 2 Laporan Hutang Harian 3 Laporan Penerimaan Kas 4 Laporan Pengeluaran Kas 5 Laporan Mutasi Barang Jadi commit to user 87 6 Laporan Mutasi Bahan baku 7 Laporan Mutasi Kas c. Uraian Pelaksanaan Sistem Akuntansi Umum 1. General Accounting Staff membukukan bukti – bukti transaksi dan dicocokkan dengan laporan yang diberikan dari tiap transaksi 2. General Accounting Staff mencatat Laporan transaksi ke dalam modul GL yang akan menghasilkan Laporan Keuangan Belum disesuaikan 3. Pada saat akan menerbitkan laporan keuangan di akhir bulan kemudian dimasukkan data - data penyesuaian. commit to user 88

4.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit.