Tembung Saroja Diksi dalam Novel Sirah Karya AY. Suharyana

lxiv

3. Tembung Saroja

Tembung saroja adalah dua buah kata yang mempunyai makna sama atau hampir sama maknanya mirip dan dipakai secara bersama-sama. Penggunaan dua kata yang mirip artinya itu dimaksudkan untuk memberi penyangatan arti sehingga menimbulkan efek emosi sangat kuat Edi Subroto, 1999: 72. Berikut ini adalah pemakaian tembung saroja dalam novel Sirah karya AY. Suharyana. 64 Kahanan dadi sepi nyenyet, nuwuhake rasa aneh tumrap Joyo Dengkek. SGS102 ‘Keadaan menjadi sunyi sepi, menimbulkan rasa aneh terhadap Joyo Dengkek.’ Pada data 64 kata sepi nyenyet ‘sunyi sepi’ kata tersebut apabila dipisah berarti sama atau hampir sama artinya, yaitu kata sepi berarti sepi dan kata nyenyet juga berarti sepi. Jadi kata sepi nyeyet bisa diartikan bahwa keadaan benar-benar sepi atau sangat sepi. 65 Lha piye, penumpang wis jejel riyel kepara nganti pating grandhul neng lawang kok bisa-bisane kandha nek kothong. SSJD82 ‘Bagaimana, penumpang sudah berdesak-desakan bahkan sampai bergantung pada pintu bisa-bisanya bilang kalau kosong. 66 Kosok baline nedya ngenggleges wae, kepara lembah manah utawa andhap asor . SND166 ‘Sebaliknya hanya santai saja, yang penting ramah tamah atau rendah hati.’ 67 Ing ngarepe bocah-bocah mau Kadri menehi pituduh akeh-akeh bab budi pekerti. SU170 ‘Dihadapan anak-anak tadi Kadri memberikan banyak-banyak nasehat tentang budi pekerti.’ lxv 68 Rai sing maune butheg kaya kebelet menyang WC dadi padhang sumringah. SWP186 ‘Wajah yang tadinya kusut menjadi ceria.’ 69 Pranyata Fredy isih neng ngisor wit trembalo, lagi ubeg nampa ucapan selamat saka sanak kadang dalah tangga teparo. SWP196 ‘Sedangkan Fredy masih dibawah pohon trembalo, lagi sibuk menerima ucapan selamat dari sanak saudara dan para tetangga.’ 70 Lha wong ditanemi wiji saklepasan, sanajan adoh saka rasa marem, klakon dadi jabang bayi. SWP202 ‘Ditanami benih sekali saja, meskipun jauh dari rasa puas, bisa wujud menjadi bayi.’ 71 Sanajan wis duwe lurah anyar, kahanan dhesa tetep adhem ayem. SRMM247 Meskipun sudah memiliki lurah yang baru, keadaan desa tetap damai sejahtera.’ Pada data 65 sampai data 71 terdapat bentuk tembung saroja yaitu frasa jejel riyel ‘berjejal-jejal’, andhap asor ‘rendah’, budi pekerti ‘kebaikan’, padhang sumringah ‘ceria, sanak kadang ‘sanak saudara’, tangga teparo ‘tetangga’, jabang bayi ‘bayi’, dan adhem ayem ‘damai sejahtera. Kata jejel berarti berjejal, kata riyel juga berarti berjejal. Kata andhap berarti rendah, kata asor juga berarti rendah. Kata sanak berarti saudara, kata kadang juga berarti saudara. Penggunaan tembung saroja dalam suatu kalimat akan memberikan makna lebih atau menyangatkan.

4. Kata Sapaan