commit to user 58
institusi  penegak  hukum  dan keadilan serta PAS.
h. Adanya  peraturan  MA  yang
mengizinkan para
pihak untuk  merekam  persidangan
yang  terbuka  untuk  umum sehingga
mendorong meningkatnya
kualitas laporan
masyarakat yang
masuk atas
kejanggalan dalam  proses  persidangan  di
Pengadilan;
2. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
2.1. Penyusunan  dan  penetapan
Standar Prosedur
Operasional SPO
penanganan pengaduan
masyarakat  yang  masuk  ke satgas  pemberantasan  mafia
hukum. Diterbitkannya  keputusan  satgas
pemberantasan mafia
hukum tentang
SPO pengaduan
masyarakat  yang  memuat  prinsip cepat,  akuntabel,  dan  mudah
diakses oleh
masyarakat khususnya  pengadu  yang  antara
lain mengatur dengan jelas, antara lain:
a. Kriteria
laporan yang
memenuhi syarat
untuk ditindaklanjuti;
b. Tahapan  dan  jangka  waktu
penanganan laporan; c.
Mekanisme  transparansi  bagi pelapor;
d. Mekanisme
monitoring terhadap
progress atau
kemajuan tindak
lanjut laporan  dan  pengaduan  oleh
instansi terkait.
commit to user 59
2.2. Penerimaan
dan penindaklanjutan
laporan masyarakat
termasuk di
dalamnya  proses  pencatatan laporan,
klarifikasi, pencarian
databukti tambahan  sampai  dengan
koordinasi  dengan  lembaga terkait
KPK, LPSK,
Organisasi Advokat, Pengawas
Internal dan
Eksternal pada
Kepolisian, Kejaksaan,
Pengadilan dan
Pemasyarakatan, dsb
tergantung jenis  dan  konteks
pengaduannya 100  laporan  masyarakat  yang
memenuhi  kriteria  yang  telah ditetapkan
sesuai SPO
ditindaklanjuti oleh Satgas PMH.
3. Penguatan pelaksanaan Sistem Pengawasan dan Peningkatan Kinerja Polisi, Jaksa,
Hakim, dan Petugas PAS
3.1. Penyusunan
benchmark sistem
dan metode
pengawasan  internal  dan eksternal dapat bekerjasama
dengan pihak eksternal Instansi terkait.
Lembaga  pengawas internal
pada Kepolisian,
Kejaksaan, Pengadilan
dan Pemasyarakatan,
dan Kompolnas. Ditetapkannya  benchmark  sistem
dan  metode  pengawasan  internal dan eksternal, antara lain:
a. Sistem
pengawasan yang
efektif  instrumen,  bussiness process
, SDM; b.
Metode penanganan
pengaduan  masyarakat  sama dengan
SPO pengaduan
satgas PMH; c.
Akses  informasi  bagi  pelapor dan
masyarakat luas
transparansi dan
akuntabilitas; d.
Manajemen akuntabilitas
yang meliputi antara lain; §
Manajemen proses
pengawasan  internal  dan eksternal  yang  jelas,  mudah
dipahami  oleh  masyarakat dan
tidak mempersulit
pengawasan
commit to user 60
pelaksanaannya; §
Adanya  konsekuensi  yang jelas  terhadap  pelanggaran
atau  ketidaktaatan  terhadap manajemen
proses pengawasan.
3.2. Bekerjasama
dengan lembaga  pengawas  internal
dan  eksternal  pada  lembaga kepolisian,
kejaksaan, pengadilan
dan pemasyrakatan
untuk membuat  program-program
penguatan kapasitas
masyarakat sipil
atau melakukan
pemantauan terhadap  proses  penegakan
hukum dan
pengadilan antara
lain penguatan
kapasitas monitoring
perkara, investigasi, dsb. Pengawas  internal
pada lembaga
kepolisian, kejaksaan,
pengadilan dan
pemasyarakatan serta  KY,  KKRI,
dan Kompolnas. Adanya
peningkatan jumlah
laporan masyarakat
yang memenuhi kriteria sebagai laporan
yang dapat ditindaklanjuti.
3.3. Evaluasi  sanksi  yang  telah
dijatuhkan  lembaga  penegak hukum  selama  ini  untuk
mengetahui  apakah  sanksi yang
dijatuhkan sudah
sesuai dengan
tingkat kesalahan  dan  menimbulkan
efek jera dan pencegahan MA,
Kepolisian, Kejaksaan,
KY, KKRI
dan Kompolnas.
Terselenggaranya  rapat  evaluasi dengan
lembaga pengawas
internal  dan  eksternal  mengenai penjatuhan
sanksi sehingga
dijatuhkan sanksi yang lebih tegas bagi  aparat  penegak  hukum  di
masa mendatang.
3.4. Kordinasi,  monitoring  dan
evaluasi khusus
rencana kerja  lembaga  Pengawas
Internal dan
Eksternal kepolisian,
kejaksaan, pengadilan
dan Adanya
tindak lanjut
atau percepetan  penanganan  dugaan
pelanggaraan oleh
lembaga pengawas  internal  dan  exsternal
dalam  hal  ditemukan  adanya dugaan
pelanggaran yang
commit to user 61
pemasyarakatan dalam
kasus tertentu dimungkinkan pula satgas untuk memonitor
dan mengevaluasi
pengawasan  pada  lembaga hukum
lain, misalnya
penyidik pajak,
dsb menangani
dugaan pelanggaran
hukumkode etik  yang  dilakukan  oleh
aparat penegak hukum. didukung  bukti  yang  memadai
tidak ditindaklanjuti
atau ditindaklanjuti secara lambat.
3.5. Mengusulkan
kepada Presiden  untuk  membuat
kebijakan  agar  kepolisian dan  kejaksaan  memberikan
perlindungan  maximal  dan kemudahan
kepada seseorang
saksipelapor namun  juga  pelaku  mafia
hukum  dalam  kasus  mafia hukum semacam pemberian
plea barginimmunity Menpan,
KPK, UKP-PPP,
Kepolisian, Kejaksaan,
Pengadilan dan
Dephumkam. a.
Diajukannya usul
sebagaimana dimaksud
kepada Presiden b.
Meningkatnya  jumlah  pihak terlibat  mafia  hukum  yang
mau memberikan kesaksian
3.6. Mendorong  LPSK  untuk
memberikan perlindungan
kepada  saksi  dan  korban mafia hukum.
LPSK,  Kepolisian, Kejaksaan.
LPSK  memberikan  perlindungan kepada  saksi  dan  korban  yang
menurut Satgas
PMH perlu
dilindungi,  dengan  berkoordinasi dengan  polri  dan  kejaksaan  jika
dibutuhkan.
4. Pemantauan  dan  tindak  lanjut  penanganan  perkara-perkara  strategis  khususnya