Menguji Kelayakan Model Regresi Hasil Pengujian Hipotesis

56 memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 1, memperoleh nilai sebesar 25,762. Kemudian pada tabel selanjutnya dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number = 1 nilai -2 log likelihood pada tabel 4.3 mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2 LL akhir pada step 7 menunjukkan nilai 15,242. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial -2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali,2005. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu rasio pertumbuhan, audit client tenure, pergantian auditor dan kesulitan keuangan perusahaan ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini.

4.2.4 Menguji Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji hosmer and lemeshow. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test ≤ 0,05, maka berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya Universitas Sumatera Utara 57 sehingga goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya Ghozali, 2005. Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 8,053 8 ,428 Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014 Tabel 4.5 menunjukkan nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit sebesar 8,053 dengan signifikansi 0,428. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak diterima. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Tabel 4.6 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Opini Audit Going Concern = opini audit non going concern Opini Audit Going Concern = opini audit going concern Total Observed Expected Observed Expected Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Universitas Sumatera Utara 58 Step 1 1 1 1,000 5 5,000 6 2 ,224 6 5,776 6 3 ,142 6 5,858 6 4 ,120 6 5,880 6 5 1 ,112 5 5,888 6 6 ,101 6 5,899 6 7 ,086 6 5,914 6 8 ,077 6 5,923 6 9 ,059 6 5,941 6 10 ,078 10 9,922 10 Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014 Dari tabel kontijensi untuk uji hosmer and lemeshow, dapat dilihat bahwa dari sepuluh langkah pengamatan untuk opini audit yang baik 1 maupun tidak baik 0, nilai yang diamati maupun nilai yang diprediksi, tidak mempunyai perbedaan yang terlalu ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.5 Hasil Pengujian Hipotesis

Regresi logistik ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2005. Pada penelitian ini, regresi logistik dilakukan terhadap 64 Universitas Sumatera Utara 59 perusahaan sampel yang terdiri dari 62 perusahaan yang memiliki opini audit going concern ditandai dengan angka 1 dan hanya 2 perusahaan yang tidak memiliki opini audit going concern ditandai dengan angka 0. Hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap kualitas audit. Pengujian dengan regresi logistik ditunjukkan dalam tabel-tabel berikut ini. Tabel 4.7 Ikhtisar Pengolahan Data Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 64 98,5 Missing Cases 1 1,5 Total 65 100,0 Unselected Cases ,0 Universitas Sumatera Utara 60 Total 65 100,0 Data diolah dengan SPSS, 2014 Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diambil analisis sebagai berikut: a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 64 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis; b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan dengan nilai dummy variabel. Variabel dependen bernilai 1 untuk opini audit going concern dan bernilai 0 untuk opini audit non going concern. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter dimana apabila menggunakan metode ini seluruh variabel bebas independen disertakan dalam pengolahan analisis data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Selanjutnya variabilitas antara variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 15,242 a ,039 ,161 Model Summary Universitas Sumatera Utara 61 Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2014 Berdasarkan tabel 4.8 di atas, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox Snell R Square sebesar 0.039. Cox Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu, sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Nagelerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell. Untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell’s R square dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelerke R 2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagalerke R Square adalah sebesar 0.161 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 16.10 , sisanya sebesar 84,90 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model. a. Matriks Klasifikasi Universitas Sumatera Utara 62 Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan keterjadian variabel terkait dependen pada perusahaan dilihat melalui classification tabel. Tabel 4.9 Matriks Klasifikasi Observed Predicted Opini Audit going concern Percentage Correct .0000 1.0000 Step 1 Opini audit going concern .0000 2 0,00 1.0000 62 100,00 Overall Percentage 96,9 Sumber : Data diolah dengan SPSS, 2014 Tabel 4.9 secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa kemungkinan penerimaan opini going concern sebesar 96,9 dari seluruh sampel yang ada yang menunjukkan pengertian bahwa sebesar 62 sampel penelitian yang mendapatkan opini audit going concern dan sisanya sebesar 3,10 atau sebesar Universitas Sumatera Utara 63 hanya 2 sampel penelitian saja yang mendapatkan opini audit non going concern. b. Menguji Koefisien Regresi Tabel 4.10 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik, pengujian koefisien regresi logistik mencerminkan penjabaran lebih rinci mengenai pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB 95 C.I.for EXPB Lower Upper Step 1 a X1 ,884 2,142 ,170 1 ,007 ,413 ,006 27,526 X2 ,375 1,049 ,128 1 ,720 1,456 ,186 11,374 X3 -1,893 1,847 1,050 1 ,306 ,151 ,004 5,626 X4 -,056 1,293 ,002 1 ,965 ,945 ,075 11,925 Cnstant 3,654 3,137 1,356 1 ,244 38,613 a. Variables entered on step 1: X1, X2, X3, X4. Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014 Persamaan regresi dapat dilihat dari kolom B pada tabel 4.10. Tanda matematika dalam persamaan yang akan dibentuk mengikuti angka dalam Universitas Sumatera Utara 64 kolom B. Persamaan regresi logistik yang terbentuk dapat dinyatakan sebagai berikut: Y = 3,654 + 0.884 X1 + 0,375 X2 – 1,893 X3 -0,056 X4 + e Keterangan: Y : Opini audit going concern X1 : Rasio Pertumbuhan X2 : Audit Client tenure X3 : Pergantian Auditor X4 : Kesulitan Keuangan Penjelasan persamaan regresi logistik diatas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 3,654 yang menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel Rasio Pertumbuhan, Audit Client tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan maka nilai dari Opini audit going concern adalah sebesar 3,654. 2. Variabel X1 Rasio Pertumbuhan menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,884 dengan tingkat signifikansi 0.007 lebih kecil dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Tanda positif pada koefisien rasio pertumbuhan menunjukkan bahwa rasio Universitas Sumatera Utara 65 pertumbuhan yang lebih besar akan memberikan kemungkinan terjadinya penerimaan opini audit going concern. 3. Variabel X2 Audit client tenure menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,375 dengan tingkat signifikansi 0.720 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien positif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Tanda positif pada koefisien audit tenure menunjukkan bahwa audit client tenure yang lebih besar berturut-turut akan memberikan kemungkinan terjadinya penerimaan opini audit going concern. 4. Variabel X3 Pergantian Auditor menunjukkan nilai koefisien sebesar - 1,893 dengan tingkat signifikansi 0.306 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Tanda negatif pada koefisien pergantian auditor menunjukkan bahwa pergantian auditor yang terlalu besar mengakibatkan penurunan opini audit going concern. 5. Variabel X4 Kesulitan Keuangan menunjukkan nilai koefisien sebesar - 0,056 dengan tingkat signifikansi 0.965 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Tanda negatif pada koefisien kesulitan keuangan menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 66 kesulitan keuangan yang terlalu besar mengakibatkan penurunan opini audit going concern.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, AUDIT Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

7 31 19

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, AUDIT CLIENT Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013).

2 5 15

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Client Tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 12

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Client Tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Client Tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Client Tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 20

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Client Tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 4

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Audit Client Tenure, Pergantian Auditor, Kesulitan Keuangan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2