ke - 5
8 10
12 14
16 1
4,99 8,00
10,00 11,87
13,95 15,89
2 5,30
8,10 10,00
11,98 13,97
15,95
3
5,00 8,00
10,34 11,98
13,97 16,11
4 5,10
8,00 10,00
11,97 13,97
15,95
5 5,00
8,00 10,20
11,97 13,97
16,21
Rata-rata 5,08
8,02 10,11
11,95 13,97
16,02 Ralat
1,6 0.2 1,1
7,9 7,4
0,1
Pengujian jarak pendeteksian sensor ultrasonik dilakukan dengan mendekatkan dan menjauhkan posisi objek yang ada didepan sensor, dengan kondisi objek merupakan
benda padat yang tidak menyerap atau terbuat dari bahan yang lunak. Untuk mengetahui kepekaan sensor ketika diberikan objek yang berbeda dilakukan sebanyak 5 kali pada
masing-masing objek. Hasil pengujian dapat membuktikan bahwa sensor ultrasonik bekerja
berdasarkan kemampuan penghalang memantulkan kembali gelombang ultrasonik yang dikirim oleh sensor ultrasonik, gangguan pada pendeteksian sensor dapat diakibatkan
oleh penghalang yang tidak mampu memantulkan gelombang bunyi dengan baik dan adanya interferensi gelombang dengan frekuensi yang sama. Pulsa selebar 10 µs
menyatakan jarak 1 mm. Jadi misalkan lebar pulsa yang dikirim adalah 10 ms, maka hasil pengukuran adalah 100 cm.
Dapat di simpulkan bahwa cara kerja sensor ini ketika di beri penghalang benda yang menghalangi sensor maka akan menimbulkan tegangan sebesar pantulan yang di
berikan. Setelah data di dapat berbentuk pulsa selanjutnya di baca oleh mikrokontroller untuk di konversi ke kode ASCII, selanjutnya data di kirim ke PC melalui serial port.
4.3. Pengujian dan Analisa Rangkaian Sensor Potensio Geser
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sensor untuk melakukan pengukuran tinggi gelas dengan jangkauan pengukuran 7-14 cm apakah hasilnya sesuai
dengan tinggi gelas sesungguhnya. Pengujian ini dilakukan dengan melakukan
Universitas Sumatera Utara
pengukuran gelas dengan tinggi yang berbeda-beda dan membandingkan hasilnya dengan tinggi sebenarnya. Hasil pengujian sensor tinggi gelas ditunjukkan dalam
tabel 4.2. berikut.
Tabel 4.2. Data Jarak Pengukuran Potensiogeser Pengujian
ke - Jarak pengujian cm
7 8
9 10
11 12
13 14
1 7,12
8,15 9,12
10,22 11,35
12,27 13,20
14,2
2 7,21
8,14 9,13
10,24 11,11
12,01 13,22
14,3
3
7,22 8,19
9,16 10,22
11,30 12,14
13,20 14,3
4 7,11
8,12 9,16
10,30 11,20
12,30 13,20
14,3
5 7,10
8,20 9,19
10,22 11,35
12,33 13,15
14,3
Rata-rata 7,15
8,16 9,15
10,24 11,26
12,21 13,19
14,28 Ralat
2 2,1 1,6
2,4 2,3
1,7 1,5
2
Berdasarkan hasil pengujian diketahui ralat terbesar di jarak pengujian 10 cm yaitu 2,4. Sementara ralat terkecil sebesar 1,5 pada jarak pengujian 13 cm.
4.4. Pengujian dan Analisa Rangkaian Sensor Flowmeter
Pengujian pada volume air yang terukur bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan sensor water flowmeter. Volume air yang terukur akan menjadi acuan untuk
hasil output yang dikeluarkan dari sensor yang dipakai tersebut. Pengujian sensor terhadap volume air yang terukur dilakukan secara bertahap, dimulai dari dari volume
air yang kecil hingga yang besar yaitu dari 100 mililiter sampai dengan 1 liter. Hasil pengujian sensor flowmeter ditunjukkan dalam tabel 4.3. berikut.
Tabel 4.3. Data Hasil Pengujian Sensor Flowmeter Pengujian
ke - Volume Pengujian mL
100 300
500 700
900 1000
1 100
315 530
720 920
1050
2 105
310 515
735 950
1030
3 105
325 515
720 950
1030
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata 103
316 520
725 947
1037 Ralat
3 5,3
4 3,5 5,2
3,7
Berdasarkan hasil pengujian diketahui ralat terbesar pada pengujian 300 ml yaitu 5,3. Sementara ralat terkecil sebesar 3 pada pengujian 100 ml.
4.5. Pengujian Rangkaian Relay