Pengujian Rangkaian Relay PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN

Rata-rata 103 316 520 725 947 1037 Ralat 3 5,3 4 3,5 5,2 3,7 Berdasarkan hasil pengujian diketahui ralat terbesar pada pengujian 300 ml yaitu 5,3. Sementara ralat terkecil sebesar 3 pada pengujian 100 ml.

4.5. Pengujian Rangkaian Relay

Jika diinputkan logika high dari mikro yang terhubung pada port C5 maka relay akan aktif dan mengeluarkan tegangan 12 Volt. Saat diinputkan logika low dari mikro, maka relay tidak aktif dan tidak mengeluarkan tegangan. Listing programnya adalah sebagai berikut: include mega8535.h include delay.h include stdio.h while 1 { Place your code here PORTC=0x01; Delay_ms1000; PORTC=0x00; Delay_ms1000; } Saat program dijalankan, relay akan aktif dan menarik solenoid, kemudian satu detik kemudian, relay non aktif. begitu seterusnya. Solenoid yang berfungsi sebagai pengunci pintu dalam pengujian ini bisa berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Pengujian pada relay dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4. 4. Pengujian Relay No. Detik ke- Logika mikro Kondisi Relay Status motor 1. 1 High Terhubung Hidup 2. 2 Low Terbuka Mati Universitas Sumatera Utara Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar 3.6. dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN C945 dan positif relay dihubungkan pada tegangan 12 volt., ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emittor dimana emittor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Disaat relay aktif maka kaki-kaki relay yang berfungsi sebagai Normally Close sudah mendapatkan tegangan 12 volt. Sementara kaki-kaki relay yang berfungsi sebagai Normally Open masih belum mendapatkan tegangan 12 volt sebelum ada inputan inputan berupa logika high atau 5 volt. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan relay tidak aktif. Resistor didalam rangkaian berfungsi sebagai pull up untuk menaikkan tegangan agar inputan mikrokontroler sanggup mengaktifkan relay. Dioda dihubungkan secara terbalik untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya, sentakan itu hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda sentakan listrik itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.

4.6. Pengujian Input Push Button dan Limit Switch