5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Sampel  yang  diperoleh  selama  periode  1  Januari  2014  sampai  1  Januari 2015  sebanyak  127  sampel  pasien  migren  di  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan.
Namun  data  yang  dapat  digunakan  dibagian  rekam  medik  hanya  109  sampel. Semua data diperoleh dari data sekunder yaitu rekam medik pasien migren yang
dirawat  di  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan  pada  tahun  2014.  Data  yang  diambil berdasarkan  umur,  jenis  kelamin,  faktor  resiko,  tanda  gejala  klinis,  faktor
pencetus dan faktor komorbid.
5.1.3. Hasil Analisa Data Tabel 5.1. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Umur
Umur tahun n
18 7
6,4 19-34
48 42,2
35-50 39
35,8 50
17 15,6
Total 109
100 Dari  tabel  5.1  diatas  dapat  dilihat  bahwa  pada  1  Januari  2014  hingga  1
Januari  2015  terdapat  sebanyak  109  penderita  migren.  Proporsi  kasus  migren lebih  besar  terjadi  pada  kelompok  umur  19-34  tahun    yaitu  sebanyak  48  orang
42,2 , diikuti oleh kelompok umur 35-50 tahun sebanyak 39 orang 35,8 , kelompok  umur  50  tahun  sebanyak  17  orang  15,6.  Proporsi  kasus  migren
yang paling kecil adalah pada kelompok umur 18 tahun yaitu sebanyak 7 orang 6,4.
7	6,4 48	42,2
39	35,8
17	15,6 10
20 30
40 50
60
18	tahun 19-34	tahun	 35-50	tahun
50	tahun Umur
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Proporsi migren berdasarkan umur Tabel 5.2. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin n
Laki-laki 35
32,1 Perempuan
74 67,9
Total 109
100 Berdasarkan  tabel  5.2,  didapati  sebanyak  35  orang  adalah  laki-laki  32,1
sedangkan 74 orang adalah perempuan 67,9.
Gambar 5.2. Proporsi migren berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.3. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Aura Aura
n
Aura visual 22
20,2 Aura auditorik
6 5,5
Tanpa aura 81
74,3 Total
109 100
Berdasarkan  tabel  5.3,  didapatkan  bahwa  proporsi  kasus  migren  paling tinggi  adalah  migren  tanpa  aura,  yaitu  sebanyak  81  orang  74,3  .  Sedangkan
penderita  migren  dengan  aura  sebanyak  28  orang  25,7  .  Penderita  migren dengan aura ini terbagi dua, yaitu penderita migren dengan aura visual sebanyak
Laki-laki 32
Perempuan 68
Jenis	Kelamin
Universitas Sumatera Utara
22 orang 20,2  dan penderita migren dengan aura auditorik sebanyak 6 orang 5,5 .
Gambar 5.3. Proporsi migren berdasarkan aura
Tabel 5.4. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Jenis Nyeri Jenis Nyeri
n
Episodik 88
80,7 Kronik
21 19,3
Total 109
100 Dari tabel 5.4 diatas, penderita migren dengan jenis nyeri tertinggi adalah
episodik sebanyak 88 orang 80,7 . Penderita migren dengan jenis nyeri kronik sebanyak 21 orang 19,3 .
22	20,2 6	5,5
81	74,3
10 20
30 40
50 60
70 80
90
aura	visual aura	auditorik
tanpa	aura Aura
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Proporsi migren berdasarkan nyeri Tabel 5.5. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Aktivitas yang Memperberat
Aktivitas n
Ya 75
68,8 Tidak
34 31,2
Total 109
100 Berdasarkan  tabel  diatas  didapati  bahwa  sebanyak  75  penderita  migren
diperberat  oleh  aktivitas,  yaitu  68,8    .  Sedangkan  34  penderita  migren  tidak dipengaruhi oleh aktivitas, yaitu 31,2.
Gambar 5.5. Proporsi migren berdasarkan aktivitas
88 80,7
2119,3 Episodik
Kronik
75	68,8 34	31,2
Ya Tidak
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Gangguan Rasa Nyaman Gangguan Rasa Nyaman
n
Ya 70
64,2 Tidak
39 35,8
Total 109
100 Berdasarkan  tabel  5.6,  didapati  pasien  migren  yang  memiliki  gangguan
rasa  nyaman  adalah  sebanyak  70  orang  64,2    sedangkan  pasien  migren  yang tidak memiliki gangguan rasa nyaman adalah sebanyak 39 orang 35,8 .
Gambar 5.6. Proporsi migren berdasarkan gangguan rasa nyaman
Tabel 5.7. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Fotofobia dan Fonofobia Fotofobia dan Fonofobia
N
Fotofobia 40
36,7 Fonofobia
9 8,3
Fotofobia dan Fonofobia 32
29,4 Negatif
28 25,7
Total 109
100 Berdasarkan  tabel  diatas,  didapati  kasus  migren  terbanyak  pada  pasien
migren dengan fotofobia sebanyak 40 orang 36,7  diikuti oleh pasien migren dengan  fotofobia  dan  fonofobia  sebanyak  32  orang  29,4  .  Pasien  migren
dengan fonofobia sebanyak 9 orang 8,3 . Sebanyak 28 pasien migren 25,7 tidak mengeluhkan fotofobia ataupun fonofobia.
70	64,2 39
35,8 Ya
Tidak
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.7. Proporsi migren berdasarkan fotofobia dan fonofobia
Tabel 5.8. Proporsi Kasus Migren Berdasarkan Faktor Komorbid Faktor Komorbid
n
Hipertensi 34
31,2 Trauma kapitis
10 9,2
Dislipidemia 28
25,7 Negatif
37 33,9
Total 109
100 Dari  tabel  5.8  dapat  dilihat  bahwa  faktor  komorbid  paling  tinggi  pada
pasien  migren  adalah  hipertensi,  yaitu  sebanyak  34  orang  31,2  ,  diikuti  oleh dislipidemia  sebanyak  28  orang  25,7    dan  trauma  kapitis  sebanyak  10  orang
9,2 .
Gambar 5.8. Proporsi migren berdasarkan komorbid
34	31,2
10	9,2 28	25,7
5 10
15 20
25 30
35 40
Hipertensi Trauma	kapitis
Dislipidemia 10
20 30
40 50
Fotofobia Fonofobia
Fotofobia	dan fonofobia
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan