Hipotesa Metode Penelitian Manfaat Dan Tujuan Penelitian Jangkauan Penelitian

17 penelitian ini penulis mengambil batasan waktu subjek penelitian yakni, kebijakan pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Yusuf Kalla. Fokus pemilihan ini didasari pada pertimbangan penulis. Pertama, periode SBY- JK merupakan periode yang menarik untuk diamati, mengingat periode tersebut lahir dari proses demokrasi langsung yang dipilih oleh rakyat. Kedua, sumber data relative lebih mudah untuk diakses dan diperoleh. Kebijakan Pangan pemerintahan SBY-JK dipilih selama kurun waktu satu periode kepemimpinan, yang berjalan selama lima tahun.

H. Sistematika Penulisan

Bab Pertama, adalah Pendahuluan yang mencakup, Latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Hipotesa, Metode Penelitian, Jangkauan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian. Bab Kedua, pada bab ini akan mengeksplore lebih jauh tentang, Munculnya WTO sebagai rezim perdagangan internasional, yang meliputi Perluasan kapitalisme, Jalan menuju liberalisme perdagangan, Munculnya wto sebagai rezim perdagangan global, serta Instrument WTO di sektor pertanian. Bab Ketiga, ini akan membahas, Penelusuran arah kebijakan sektor pertanian pemerintahan Indonesia, yang meliputi Regionalisme baru dan tantangan sektor pangan, Permasalahan pangan dalam prespektif ekonomi- politik Internasional dan Membaca kebijakan pemerintahan SBY-JK dalam sektor pangan pertanian. 18 Bab Keempat, berisi analisa, yang dimulai dengan Kuasa WTO atas kebijakan pangan Indonesia SBY-JK 2004-2009, Dampak Agreement on Agriculture dalam kebijakan pangan Indonesia, dan WTO sebagai Structural dan Institutional power. Bab kelima, berisi tentang kesimpulan, yang mendiskribsikan alur hasil dari proses penelitian yang telah dilakukan. 19

BAB II MUNCULNYA WTO SEBAGAI REZIM PERDAGANGAN

INTERNASIONAL A. Perluasan Kapitalisme Globalisasi merupakan kontinum dari ideology dan mode kapitalisme liberal. Di mana embrionya bersumber pada gagasan Adam Smith dalam karya monumentalnya The Wealth of Nations. Globalisasi kiranya menjadi kata yang popular untuk menjelaskan sebuah fenomena internasionalisasi sistem kapitalisme yang dewasa ini telah menjadi sitem dunia, di mana ia begitu luar biasa besarnya sampai ia menentukan dan memberi pengaruh pada semua sektor di dunia ini. Oleh karena itu padanan kata yang kiranya tepat untuk menyebut globalisasi adalah kapitalisme global. Yaitu kapitalisme yang telah menglobal melewati batas-batas nasional dan regional, yang mencakup segala hal khususnya dalam sistem ekonomi global. Imperalisme juga disebut sebagai padanan globalisasi, yakni sistem kapitalisme yang berkembang dalam tahapan-tahapan secara kualitatif melewati proses sejarah sehingga pada akhirnya melingkupi wilayah-wilayah antar perbatasan nasional dan berwatak international global. Lewat tulisan-tulisan John Hobson, Rosa Luxemburg, Rudolf Hilferding dan Vladimir Lenin, dikenalkanlah teori imperalisme pada awal abad ke-20. Di mana Imperealisme dikatakan endemic dari sebuah sistem dunia kapitalis, karena masyarakat kapitalis secara regular selalu menghadapi dilemma antar over-production produksi berlebih