E. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Keberhasilan program modernisasi di lingkungan DJP, tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai DJP.Tetapi lebih
jauh juga dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan praktik- praktik “good governance” pada instiusi pemerintah secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Adapun visi dan
misi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Visi : menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya
masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. 2.
Misi : menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-
undang perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang sangat penting dan dimanfaatkan untuk melaksanakan dan meningkatkan pembangunan nasional.
Pendapatan dari sektor pajak digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan pembangunan di segala bidang seperti pembangunan infrastruktur negara,
pembayaran gaji pegawai negeri, pembangunan sarana umum, dan sebagainya sehingga dapat tercapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.Pajak yang dipungut
dari warga negara Indonesia merupakan kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya.
Sistem pemungutan pajak di Indonesia salah satunya adalah self assessment system
, dimana pemerintah memberikan wewenang, kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
dibayar. Idealnya, apabila wajib pajak bisa melakukan kewajiban perpajakannya dengan baik dan tidak ada penyelewengan maka tidak akan terjadi tunggakan pajak.
Pembayaran pajak sebagian dilakukan sendiri secara berkala rutin maupun bersifat insidentil, dan sebagian lagi melalui pungutan dan dan potongan oleh pihak ketiga.
Pada akhir tahun dilakukan perhitungan kembali antara jumlah yang seharusnya dibayar dengan jumlah yang telah dibayar sendiri dan atau dipungut dipotong oleh
pihak ketiga. Hasil dari perhitungan pajak tersebut dapat berupa kekurangan atau
Universitas Sumatera Utara
kelebihan bayar pajak. Apabila terdapat kekurangan harus dilunasi tepat pada waktunya, dan apabila terdapat kelebihan bayar pajak maka akan dikembalikan
restitusi oleh negara, dalam hal ini adalah DJP dengan proses restitusi dilakukan cepat, tepat, murah, dan mudah. Hal serupa dilakukan juga oleh para pemotong dan
pemungut pajak. Namun, dalam praktik idealnya masih memerlukan waktu dan proses untuk
sampai kesana. Dengan berbagai alasan dan pertimbangan terdapat beberapa anggota masyarakat yang semestinya melakukan kewajiban perpajakan, tetapi belum
melaksanakan sepenuhnya.Self Assessment System memungkinkan potensi adanya wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik akibat dari
kelalaian, kesengajaan, atau ketidaktahuan wajib pajak atas kewajiban perpajakannya.Demikian juga dengan mereka yang seharusnya atau telah melakukan
pungutan dan potongan pajak belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Untuk mendorong masyarakat ke arah ideal tersebut ,self assessment system
sangat perlu dilengkapi juga dengan official assessment, yaitudengan memberikan kesempatan kepada administrasi pajak dalam keadaan tertentu untuk menerbitkan
ketetapan pajak. Ketetapan pajak kurang bayar diterbitkan berdasarkan pemeriksaan atau data lain yang diperoleh administrasi pajak. Beberapa dari ketetapan tersebut,
jumlah kurang bayarnya dilunasi tepat waktu.Selebihnya dengan berbagai alasan beberapa ketetapan tidak dilunasi oleh masyarakat.Akibatnya, terjadi tunggakan pajak
yang kian lama makin membesar jumlahnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya tunggakan pajak, kegiatan penagihan pajak menjadi penting untuk dapat ditindak lanjuti.Kegiatan assessment pajak tanpa tindakan nyata
penagihan bisa membuat jumlah pajak yang tercantum dalam ketetapan pajak merupakan jumlah di atas kertas belaka.Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pajak DJP atau fiskus berkewajiban melakukan peran aktif dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan serta penerapan sanksi perpajakan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika kita melihat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24 PMK.032008
tanggal 2 Februari 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85PMK.032010 diatur bahwa mengenai saat penerbitan Surat Teguran, tergantung dari ada tidaknya sengketa dalam
penetapan pajak. Dalam hal wajib pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak
yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan wajib pajak tidak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, kepada wajib pajak disampaikan surat teguran, setelah 7tujuh hari sejak saat jatuh tempo pengajuan
keberatan. Dalam hal wajib pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan , dan
wajib pajak tidak mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan sehubungan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, atau Surat
Universitas Sumatera Utara
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, kepada wajib pajak disampaikan surat teguran setelah 7tujuh hari sejak saat jatuh tempo pengajuan
banding. Dalam hal wajib pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah pajak
yang masih harus dibayar dalam pembahasan hasil akhir pemeriksaan dan wajib pajak mengajukan permohonan banding atas keputusan keberatan sehubungan dengan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, kepada wajib pajak disampaikan surat teguran setelah 7tujuh
hari sejak saat jatuh tempo pelunasan pajak yang masih harus dibayar berdasarkan putusan banding. Dalam hal wajib pajak menyetujui seluruh jumlah pajak yang
masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, kepada wajib pajak disampaikan surat teguran setelah 7tujuh hari sejak saat jatuh tempo pelunasan.
Dalam hal wajib pajak mencabut pengajuan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
SKPKBT setelah tanggal jatuh tempo pelunasan tetapi sebelum tanggal diterima Surat Pemberitahuan untuk Hadir oleh wajib pajak, kepada wajib pajak disampaikan
surat teguran setelah 7tujuh hari sejak tanggal pencabutan pengajuan keberatan tersebut.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan tentang pentingnya surat teguran dalam mencairkan tunggakan pajak yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak
STP, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, tidak atau kurang dibayar setelah melewati jatuh tempo.
Tetapi kenyataannya sejak dari sebelum tahun 1983, secara kumulatif sampai sekarang jumlah total tunggakan pajak di Medan Timur diperkirakan mencapai
sekitar 6 triliyun rupiah. Berdasarkan informasi yang tidak terpublikasi, selanjutnya penambahan bruto tunggakan tiap tahun adalah sekitar lebih dari 1 triliyun rupiah,
sedangkan jumlah pencairan sekitar 0,8 triliyun rupiah. Pencairan tersebut mewakili sekitar lebih dari 10 total tunggakan.Tentu saja secara logika financial, last-in-first-
out-system mungkin berlaku dalam pencairan tersebut. Selanjutnya, untuk tunggakan
terdahulu first in, mungkin saja alamat wajib pajak sudah dipindahkan dan tidak diketahui dimana atau harta benda orang yang bersangkutan tidak ada dan bahkan
perusahaannya sudah bubar dan tidak dikenali lagi. Fungsi Kantor Pelayanan Pajak yaitu melakukan pengumpulan dan pengolahan
data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, dan ekstensifikasi wajib pajak, penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan
tahunan, surat pemberitahuan masa serta berkas wajib pajak, penerimaan pajak, penagihan, pemeriksaan, penerapan sanksi perpajakan, dan pelaksanaan administrasi
kantor pelayanan pajak sehingga dengan demikian kantor pelayanan pajak mempunyai peranan yang sangat besar dalam pelaksanaan administrasi perpajakan
nasional. Tugas dan peranan kantor pelayanan pajak sangat penting dalam pemenuhan target penerimaan pajak nasional.
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat perbedaan antara das sollen cita-cita dengan das sein kenyataan di atas, sehingga ada dua masalah yang timbul yang dapat diangkat oleh
penulis,yaitu: 1.Jumlah Surat Teguran yang diterbitkan tidak sama banyaknya dengan jumlah wajib
pajak yang masih mempunyai tunggakan pajak. 2.Bagaimana peranan Surat Teguran dalam mencairkan tunggakan pajak berdasarkan
dari jumlah Surat Teguran yang sudah diterbitkan. Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk menulis topik penulisan
laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Timur dengan judul “ Pelaksanaan Surat Teguran dalam Upaya Untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Negara di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Timur”
.
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian