31
4.2 Percobaan Motor Induksi Dengan Beban Resistif
4.2.1 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Motor InduksiBeban Resistif Menggunakan
Thermometer Infrared
A1
M
V1 P
T D
C 1
G
n
t
R1 R2
R3
R T
V2
S N
S1 GA
HB AC
A2
PT DC 2
S2
AC
K J
A3
PT DC 3
S3
AC K
J
Gambar 4.1 Rangakaian percobaan pengukuran suhu motor induksi tiga phasa beban resistif dengan menggunakan thermometer
infrared.
a. Prosedur pengujian beban resistif
Adapun prosedur yang dilakukan dalam proses pengambilan data pengukuran suhu motor induksi tiga phasa dengan beban resistif menggunakan
thermometer infrared yaitu sebagai berikut :
1. Susun dan rangkai peralatan sesuai dengan Gambar 4.1
2. Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan dalam keadaan posisi
minimum. 3.
Atur tahanan resistor variabel sebesar R1=120 Ω, R2=30Ω dan R3=30Ω
4. Ukur dan catat temperatur motor untuk t = 0.
Universitas Sumatera Utara
32
5. Tutup S2 lalu naikkan PTDC 2 sampai batas arus nominal motor DC.
6. Tutup S1, kemudian naikkan PTDC 1 sampai tercapai putaran nominal
motor induksi. 7.
Tutup S3, kemudian atur arus eksitasi hingga V2 menunjukkan tegangan sebesar 110 V lalu catat penunjukkan V2.
8. Ukur dan catat kenaikan suhu tiap 5 menit menggunakan thermometer
infrared. 9.
Lakukan pengukuran sampai menit ke 30. 10.
Minimumkan semua PTDC, kemudian buka semua saklar. 11.
Pengujian selesai
b. Data hasil pengujian beban resistif
Dari percobaan yang dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU untuk motor induksi 3 phasa dengan beban resistif dengan pengukuran
suhu menggunakan thermometer infrared didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.1 Data hasil pengukuran suhu dengan thermometer infrared
R1 = 120 Ω ; R2 = 30Ω ; R3 = 30Ω ; �
�−�
= 110 �
t menit suhu °C
26,5 5
27 10
27,5 15
28,5 20
28,9 25
29,2 30
29,6
Universitas Sumatera Utara
33
c. Analisa Data
Dari table 4.1 dapat diketahui bahwa kenaikan rata-rata temperatur motor induksi tiga phasa beban resistif dengan pengukuran menggunakan thermometer
infrared sebagai berikut :
= �
30
− � 30
= 29,6
− 26,5 30
= 3,1
30 = 0,103
℃m
Dari perhitungan diatas dapat ditentukan bahwa kenaikan temperatur motor induksi tiga phasa beban resistif dengan pengukuran menggunakan
thermometer infrared yaitu setiap kenaikan waktu satu menit terjadi kenaikan
suhu sebesar 0,103 Cm.
d. Grafik beban resistif
Dari data yang didapatkan pada percobaan dan analisa data untuk motor induksi tiga phasa beban resistif menggunakan thermometer infrared dapat dibuat
grafik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 4.2 Grafik temperatur motor induksi tiga phasa beban resistif menggunakan thermometer infrared
4.2.2 Rangkaian Percobaan Pengukuran Temperatur Motor Induksi Beban Resistif Menggunakan Metode Pengukuran Resistansi
A1
M
V1 P
T D
C 1
G
n
t
R1 R2
R3 R
T
V2
S S1
GA
HB AC
A2 PT DC 2
S2
AC K
J A3
PT DC 3 S3
AC J
N K2
K2 V3
A4 P
T D
C 4
AC
K1 K1
K
Gambar 4.3a. Rangkaian percobaan pengukuran suhu motor induksi tiga phasa beban resistif dengan menggunakan metode pengukuran resistansi
26 26,5
27 27,5
28 28,5
29 29,5
30
5 10
15 20
25 30
suhu °C
t menit
Universitas Sumatera Utara
35
T1 T2
STOP MCB
K1
K2 L
N
K2 K1
Gambar 4.3 b Rangkaian kontrol pengukuran resistansi dengan DC test untuk beban resistif.
a. Prosedur pengujian