45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Sampel Penelitian
Data kuantitatif yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Perkembangan Realisasi Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan, Kesehatan,
Lingkungan Hidup dan Laporan Jumlah Penduduk Miskin Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 sd tahun 2015. Dari
laporan tahunan tersebut yang menjadi objek penelitian adalah Realisasi Dana Alokasi khusus DAK Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup
serta data Jumlah Penduduk Miskin tahun amatan 2013 sd 2015. Data diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utarahttp:sumut.bps.go.id,
dan situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuanganwww.djpk.depkeu.go.id.
4.2 Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono, 2007:142 “statistik deskriptif merupakan proses pengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai
karakteristik data yang telah terorganisasi tersebut. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”.
Peneliti menggunakan statistik deskriptif apabila hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
untuk populasi di mana sampel diambil. Berdasarkan data cross section sebanyak 30 daerah kabupatenkota dan time series sebanyak 3 tahun pengamatan, maka
diperoleh deskriptif statistik data penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation DAK_DIK
90 8254040000,00 43731780000,00 19524803444,4444 7028462680,99006 DAK_KES
90 2989300000,00 11595190000,00 5733436000,0000 1506386178,01037
DAK_LH 90
475860000,00 2431010000,00
1097184333,3333 345492318,62565
KEMISKINAN 90
240,00 92890,00
32799,7778 19483,81414
Valid Nlistwise 90
umber : Data Sekunder yang diolah SPSS, 2016. Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui:
1. Jumlah sampel N sebanyak 90.
2. Dana Alokasi Khusus DAK bidang pendidikan memiliki nilai rata-rata
sebesar 19524803444,4444 dengan standar deviasi 7028462680,99006 DAK bidang pendidikan terendah adalah 825.4040.000 yaitu DAK bidang
pendidikan kota tanjung balai pada tahun 2013, DAK bidang pendidikan tertinggi sebesar 43.731.780.000 yaitu DAK bidang pendidikan kabupaten
Simalungun pada tahun 2013. Rata-rata DAK bidang pendidikan dari tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan maupun penurunan. Nilai
standar deviasi menunjukkan adanya kesenjangan DAK bidang pendidikan yang dialokasikan kepada daerah-daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan-kegiatan khusus daerah tersebut berdasarkan prioritas nasional dan tujuan nasional khusus.
3. Dana Alokasi Khusus DAK bidang kesehatan memiliki nilai rata-rata
sebesar 5733436000,0000 dengan standar deviasi 1506386178,01037 DAK bidang kesehatan terendah adalah 2.989.300.000 yaitu DAK bidang kesehatan
Kab. Labuhan Batu Utara pada tahun 2013, DAK bidang kesehatan tertinggi
Universitas Sumatera Utara
47
sebesar 11.595.190.000 yaitu DAK bidang kesehatan Kab. Nias Selatan pada tahun 2013. Rata-rata DAK bidang kesehatan dari tahun 2013 sampai tahun
2015 mengalami peningkatan maupun penurunan. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya kesenjangan DAK bidang kesehatan yang dialokasikan
kepada daerah-daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan-kegiatan khusus daerah tersebut berdasarkan prioritas nasional dan
tujuan nasional khusus. 4.
Dana Alokasi Khusus DAK bidang lingkungan hidup memiliki nilai rata- rata sebesar 1097184333,3333 dengan standar deviasi 345492318,62565
DAK bidang lingkungan hidup terendah adalah 475.860.000 yaitu DAK bidang lingkungan hidup Kab. Nias pada tahun 2013, DAK bidang
lingkungan hidup tertinggi sebesar 2.431.010.000 yaitu DAK bidang lingkungan hidup Kab. Nias Utara pada tahun 2015. Rata-rata DAK bidang
lingkungan hidup dari tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan maupun penurunan. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya kesenjangan
DAK bidang kesehatan yang dialokasikan kepada daerah-daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan-kegiatan khusus daerah
tersebut berdasarkan prioritas nasional dan tujuan nasional khusus. 5.
Kemiskinan terendah adalah 240 jiwa, di kabupaten Dairi pada tahun 2013, kemiskinan yang tertinggi adalah 92.890 jiwa di Kab. Simalungun pada tahun
2015, dengan rata-rata kemiskinan 32799,7778 jiwa serta standar deviasi 19483,81414. Rata-rata jumlah kemiskinan dari tahun 2013 sampai tahun
2015 mengalami penurunan secara berkala. Namun demikian nilai standar
Universitas Sumatera Utara
48
deviasi yang masih cukup besar mengindikasikan penduduk yang tersebar di provinsi Sumatera Utara belum begitu merata yang disebabkan tingginya
urbanisasi.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas