53
3.11. Uji Hipotesis
Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapaun uji hipotesis yang
digunakan adalah:
3.11.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Untuk Untuk melihat pengaruh variabel Efikasi Diri X1, Motivasi Diri X2 dan Lokasi Usaha X3 terhadap Keberhasilan UsahaY digunakan uji-F.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
H0 : b1 ≠ 0, artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung F tabel pada α= 5
H0 ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5
3.11.2 Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan di ajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan statistik.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: 1.
Jika t hitung t tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak 2.
Jika t hitung t tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima
3.11.3 Koefisien Determinasi R2
Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi
R2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X
Universitas Sumatera Utara
54 menerangkan Y dimana 0 R2 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil mendekati
nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
4.1 Gambaran Umum Industri Tekstil di Jalan Denai Medan.
Pusat Industri Kecil PIK yang berada di Jalan Medan Denai merupakan salah kawasan industri yang cukup terkenal di Kota Medan. PIK ini sendiri berdiri
pada tahun 1996 dan pendiriannya dilakukan oleh PEMKO Medan yang saat itu dipegang oleh Bachtiar Jafar. Selama PIK ini berdiri banyak sekali kendala yang
dihadapi oleh para pengusahanya seperti pemasaran yang tidak mendukung, adanya produk luar negeri yang masuk secara illegal terutama produk dari Cina
dan Korea dan dijual dengan harga murah, sehingga membuat PIK sulit untuk berkembang dan bersaing dengan pasar yang produknya telah lebih awal dikenal
oleh masyarakat. Pada awal PIK berdiri jumlah seluruh pengusaha yang berkecimpung
adalah 110 unit. Akan tetapi pemerintah tidak mengawasi pertumbuhan dan perkembangan dari industri yang ada di PIK, sehinga banyak pengusaha yang
bangkrut. Puncaknya ketika krisis moneter pada tahun 1998 terjadi, banyak pengusaha yang tidak sanggup untuk bertahan dalam kondisi usaha tersebut
karena pendapatan yang mereka raih tidak cukup untuk meneruskan usahanya bahkan pendapatannya pun tidak sanggup lagi untuk menggantikan modal yang
telah mereka keluarkan dan menyebabkan pengusaha UKM ini enggan untuk meneruskan usahanya lagi. Kawasan Industri yang awalnya dibangun kurang
lebih 110 unit rumah usaha ini dulunya ramai dikunjungi oleh para pembeli, namun semenjak krisis moneter di tahun 1998, kondisi usaha kecil memburuk.
Universitas Sumatera Utara