Kebanyakan dari senyawa polimer organik dipersiapkan dari monomer dengan ikatan rangkap reaktif yang mengalami proses pertumbuhan rantai atau raeksi addisi. Proses kavitasi
dapat menghasilkan radikal dengan konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, penerapan ultrasonic sangat terkendali dengan adanya metode inisiasi. Air itu sendiri sangat rentan terhadap
kavitasi, dalam proses awal secara sonokimia menghasilkan radikal H• dan OH• yang digunakan oleh Henglein,A 1954 untuk menyiapkan larutan poliakrilonitril
2.7 Natrium Tripoliphosfat
Natrium tripolifosfat atau sodium tripolyphospate TPP biasa dikenal juga dengan nama triphosphate atau pentasodium tripolyphosohate Na5P3O10 merupakan rantai
lurus hasil derivatisasi dari asam fosforat. Natrium Tripolifosfat memiliki bobot molekul sebesar 367,86 dengan komposisi Na 31,25, O 43,49, dan P 25,26
O’neil dkk,2006. Natrium tripolifosfat dihasilkan dengan memanaskan campuran stoikiometri
disodium fosfat Na2HPO4 dan monosodium fosfat NaH2PO4 dibawah kondisi terkontrol. Natrium tripolifosfat adalah garam tak berwarna yang terdapat baik dalam
bentuk anhidrat maupun dalam bentuk heksahidrat, serta sedikit higroskopik. Kelarutan natrium tripolifosfat g100 mL pada suhu 25
o
C adalah 20g dan pada suhu 100oC adalah 86,5g. Larutan natrium tripolifosfat konsentrasi 1 memiliki pH 9,7 –
9,8. Apabila natrium tripolifosfat dipanaskan dalam waktu yang panjang, maka senyawa tersebut akan kembali menjadi bentuk ortopospat. Stabilitas senyawa ini
lebih tinggi daripada metafosfat, tetapi lebih tidak stabil bila dibandingkan dengan tetrasodium pirosfat O’Neil dkk., 2006. Dalam teknologi farmasi, tripolifosfat TPP
digunakan sebagai bahan dalam pembuatan nano kitosan dan sistem mikropartikel. Pada tahun 1989, Bodemeier dkk., pertama kali meneliti tentang enkapsulasi obat
dengan gelasi ionotropik yang disebabkan oleh pembentukan inter dan intramolekuler sambung silang antara kitosan yang bermuatan positif dengan tripolifosfat yang
bersifat polianionik. Kitosan memiliki bobot jenis grup amina yang tinggi pada bagian belakangnya dan gugus amina tersebut terprotonasi untuk membentuk –NH3
+
dalam larutan asam.
Muatan positif kitosan tersebut dapat mengalami sambung silang secara Kimiawi dengan dialdehid seperti glutaraldehid dan ethylene glycol diglycidyl ether,
atau sambung silang secara fisika dengan anion multivalen turunan dari natrium tripolifosfat TPP, sitrat, dan sulfat Kafshgari dkk., 2011.
TPP dipilih sebagai senyawa sambung silang pada gelasi ionik Kitosan karena sifatnya yang non toksik, mampu membentuk gel dengan cepat, lebih stabil, dan
memiliki karakter penembusan membran yang lebih baik Yu-Hsin Lin dkk., 2008. Selain itu, proses gelasi ionik kitosan dengan TPP sebagai senyawa sambung silang
mudah untuk dilakukan scale-up penjerapan dalam proses pembentukan partikel. Nanopartikel kitosan dipreparasi dengan TPP sebagai senyawa sambung silang
anionik homogen dan kitosan yang memiliki muatan permukaan positif yang membuat keduanya sesuai untuk aplikasi pada adesi mukosa Gan dan Wang, 2007.
Proses modifikasi kitosan dengan TPP ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu konsentrasi kitosan, pH TPP dan waktu terjadinya sambung silang Ko dkk., 2003.
Kitosan dengan pKa 6,5 merupakan polikationik, ketika dilarutkan dalam asam, amina bebas dari kitosan akan terprotonasi menghasilkan –NH3
+
. TPP dilarutkan dalam air hingga diperoleh ion hidroksil dan ion tripolifosfat. Ion tersebut dapat bergabung
dengan struktur dari kitosan. Pada penelitian Bhumkar dan Pokharkar 2006 dinyatakan bahwa derajat sambung silang kitosan dan TPP dipengaruhi oleh
keberadaan sisi kationik dan senyawa anionik sehingga pH TPP memiliki peran penting selama proses sambung silang. Proses sambung silang dapat dilakukan pada
dua kondisi pH, yaitu pH 3 dan pH 9. Pada pH 3 hanya dihasilkan ion tripolifosfat yang akan berinteraksi dengan –NH3
+
dari kitosan sehingga pada kondisi tersebut diperoleh kitosan-TPP yang
didominasi oleh interaksi ionik. Sedangkan pada pH 9, dihasilkan ion
hidroksil dan tripolifosfat. Kedua ion tersebut berkompetisi untuk berinteraksi dengan –NH3
+
. Pada kondisi tersebut sambung silang kitosan didominasi
oleh deprotonasi oleh ion hidroksil Bhumkar dan Pokharkar, 2006
2.7 Particle Size Size Analyzer