Tinjauan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa Tujuan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa Studi banding arsitektur yang mempunyai program sejenis

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa

Pada Subbab ini akan dibahas mengenai Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa, yang meliputi pengertian umum, Tujuan, Program Kegiatan, dan Studi Banding Proyek Sejenis.

2.2 Tujuan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa

 Menyediakan wadah kegiatan bagi generasi muda dan pengalaman praktis serta menumbuhkan rasa tanggung jawab diantara mereka sebagai bekal untuk secara aktif dalam pembangunan masyarakat W, J. S Poerwadarminta , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Kamus Inggris-Indonesia Jhon M Echols – Hasan M Shadily. PT. Gramedia Jakarta   Sebagai sarana dan Prasarana Kegiatan pemuda yang meliputi kegiatan mental, spiritual, pengetahuan, keterampilan, olahraga, seni dan rekreasi.   Membina kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain yang berkaitan dengan pembinaan generasi muda  

2.3 Fasilitas Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa

Dalam hal penyediaan fasilitas yang ada di Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa dibutuhkan sebuah pedoman dari pemerintah, karena bangunan tersebut adalah milik pemerintah, maka harus berpedoman pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang. Sesuai dengan bunyi dari Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang yakni : “Terwujudnya layanan pendidikan yang kondusif dan berkualitas dengan guru yang kompeten dan inspiratif serta dukungan warga yang peduli untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia Deliserdang yang mandiri dan Berkepribadian” Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersebut di atas dan untuk memberikan arah dan fokus program yang akan dilaksanakan, Universitas Sumatera Utara 9 maka ditetapkan Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang di antaranya :  Mengembangkan pendidikan kecakapan hidup life skill melalui pendidikan kewirausahaan dan pemberdayaan pendidikan non formal.  Meningkatkan kegiatan kepemudaan, prestasi olahraga, seni dan budaya melalui optimalisasi pembinaan kepemudaan serta kompetisi olahraga, seni dan budaya. Sehingga untuk mewujudkan misi tersebut disediakanlah fasilitas-fasilitas yang ada pada sebuah gelanggang remaja. Seperti :

2.3.1. Pendidikan Non Formal

Adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelengaraan pendidikan bagian kedua pasal 102. “1 Pendidikan nonformal berfungsi: a. sebagai pengganti, penambah, danatau pelengkap pendidikan formal atau sebagai alternatif pendidikan; dan b. mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. 2 Pendidikan nonformal bertujuan membentuk manusia yang memiliki kecakapan hidup, keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian profesional, dan mengembangkan jiwa wirausaha yang mandiri, serta kompetensi untuk bekerja dalam bidang tertentu, danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. ” Maka, dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa terdapat pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lembaga kursus yang menjalankan program Pendidikan Kepemudaan dan Keterampilan Kerja Universitas Sumatera Utara 10 Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal  Satuan Pendidikan Nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan nonformal  Program pendidikan nonformal adalah layanan pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan , keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.  Lembaga Kursus dan Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan , keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri , mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan “ 1 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 2 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, Universitas Sumatera Utara 11 tempat berkreasi, dan ruangtempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan ” Klasifikasi Jenis Pendidikan Seni yang diadakan Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah pada pasal 16 ayat 1 Mengatakan, “ 1 Kursus harus memiliki sejumlah warga belajar, tenaga kependidikan, kurikulum dan alat penunjang belajar. Maka , 5 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan tata cara pendirian kursus yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan ditetapkan oleh Menteri, atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen setelah berkonsultasi dengan Menteri. ” Karena lembaga kursus yang dimaksud menyelengarakan pendidikan kejuruan sehingga mengambil Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan SMAKMAK dengan perubahan seperlunya. Jenis Kelas yang diambil merupakan yang paling diminati dan berpotensi pada daerah Tanjung Morawa, meliputi : 1. Seni Murni 2 Seni musik klasik. 3. Seni musik non klasik 4. Seni Tari 5. Seni Teater

2.3.2 Pembinaan dan Pengembangan Olahraga

Tugas dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di bidang Olahraga tertuang dalam Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 2 ayat 1 yaitu a. menyelenggarakan olahraga pendidikan b. pembinaan dan pengembangan olahraga Selanjutnya pada pasal 20 menjelaskan tentang, Pembinaan dan pengembangan olahraga yang meliputi pembinaan dan pengembangan Universitas Sumatera Utara 12 pengolahraga, tenaga keolahragaan dan organisasi olahraga, penyediaan dana olahraga, penyusunan metode pembinaan dan pengembangan olahraga, penyediaan prasarana dan sarana olahraga, serta pemberian penghargaan di bidang keolahragaan Pada Pasal 21 , menjelaskan tentang cara pelaksanaan pembinaan dan pengembangan olahraga 1 Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan, pemanduan, pengembangan bakat dan peningkatan prestasi dalam jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat. 2 Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dilakukan sebagai proses yang terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan. 3 Tahap pengenalan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, yang diarahkan dalam rangka menyadarkan, memahami, dan menghayati manfaat olahraga, membangkitkan minat masyarakat untuk berolahraga sepanjang hayat, serta menguasai gerak dasar olahraga. 4 Tahap pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui pengamatan yang terencana dan sistematis untuk memahami, mendeteksi, dan menemukan sumber potensi bibit olahragawan berbakat. 5 Tahap pemanduan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui penelusuran sumber potensi bibit olahragawan berbakat secara terencana dan sistematis untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan tes dan pengukuran, seleksi, danatau pengamatan dalam pertandingan perlombaan serta kejuaraan. 6 Tanggung Jawab dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di Bidang Olahraga sesuai dengan Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 26 ayat 2 Universitas Sumatera Utara 13 a. pembinaan dan pengembangan pelatih olahraga untuk ditempatkan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga, dan klub perkumpulan sasana sanggar olahraga; b. penyediaan sarana pelatihan olahraga; c. penyelenggaraan proses p embinaan dan pelatihan olahraga.” 2.3.2.a Klasifikasi Jenis Olahraga yang diadakan Jenis Olahraga yang diadakan diambil berdasarkan Presentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut jenis olahraga yang paling disukai, berdasarkan data dari Kemenpora. Tabel 2.1 Presentase Penduduk Berumur 10 tahun ke atas yang Melakukan Olahraga Menurut Jenis Olahraga yang paling sering dilakukan Kemenpora Pada Tabel ditampilkan Senam SKJ dan senam lainnya merupakan jenis olahraga yang paling sering dilakukan penduduk meski angkanya berfluktuasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2003 persentase penduduk yang melakukan olahraga senam sebesar 43,70 persen, menurun pada tahun 2006 Menjadi 31,96 persen, selanjutnya meningkat pada tahun 2009 menjadi 35,79 persen dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 37,52 persen. Jenis olahraga ini banyak dipilih oleh penduduk karena senam lebih memasyarakat dimana jenis olah raga ini banyak diselenggarakan baik di instansi, sekolah, maupun lingkungan perumahan tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara 14 Pada Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan standar yang dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana olahraga menyatakan bahwa:

1. Klasifikasi Ruang untuk Pengembangan dan Pembinaan Olahraga

1.1 Berdasarkan Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga untuk pertandingan serta latihan 1. Gelanggang RemajaTipe A adalah Gelanggang Remaja yang dalam penggunaannya melayani wilayah Propinsi Daerah Tingkat I. 2. Gelanggang Remaja Tipe B adalah Gelanggang Remaja yang dalam penggunaannya melayani wilayah Kabupaten. 3. Gelanggang Remaja Tipe C adalah Gelanggang Remaja yang dalam penggunaannya hanya melayani wilayah Kecamatan. Klasifikasi Penggunaan Jumlah Minimal Cabang Olahraga Jumlah Minimal Lapangan Keterangan Pertandingan Nasional Internasional Latihan Tipe A Tenis Lap. Bola basket Bola voli Bulutangkis 1 Buah 1 Buah 1 Buah 4 Buah 1 Buah 3 Buah 4 Buah 6-7 Buah Untuk cabang olahraga lain masih dimungkinkan penggunaannya sepanjang ketentuan ukuran minimalnya masih dapat dipenuhi oleh gedung olahraga Tipe B . Bola basket Bola voli Bulutangkis 1 Buah 1 Buah Nasional - - 2 Buah 3 Buah Idem Tipe C Bola voli Bulutangkis - 1 Buah 1 Buah - Idem Tabel 2.2 Klasifikasi dan penggunaan bangunan olahraga Departemen Pekerjaan Umum Universitas Sumatera Utara 15 1.2 Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga Ukuran Minimal Klasifikasi Panjang termasuk daerah bebas Lebar termasuk daerah bebas Tinggi Langit-langit permainan Langit- langit daerah bebas Tipe A 50 30 12.5 5.5 Tipe B 32 22 12.5 5.5 Tipe C 24 16 9 5.5 Tabel 2.3 Ukuran Gedung Olahraga Departemen Pekerjaan Umum 1.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga Klasifikasi Jumlah Penonton Jiwa Tipe A 3000-5000 Tipe B 1000-3000 Tipe C Maksimal 1000 Tabel 2.4 Kapasitas Penonton Departemen Pekerjaan Umum Dalam hal ini Klasifikasi ruang yang digunakan adalah Gelanggang Tipe C

2. Fasilitas Penunjang untuk Pengembangan dan Pembinaan Olahraga

Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut: No Nama Ruang Klasifikasi jumlah minimal yang diperbolehkan Tipe A Tipe B Tipe C 1 Ruang Ganti Atlit 2 unit 2 unit 1 unit 2 Ruang Ganti Pelatih 2 unit 2unit 1 unit 3 Ruang Ganti Wasit 1 unit 1 unit 1 unit 4 Ruang Pijat 1 unit 1 unit - 5 Ruang P3K 1 unit 1 unit 1 unit 6 Ruang Pemanasan 1 unit 1 unit 1 unit 7 Ruang Latihan Beban 1 unit 1 unit 1 unit 8 Toilet Penonton 1 unit 1 unit 1 unit 9 Kantor Pengelola 1 unit 1 unit 1 unit 10 Gudang 1 unit 1 unit 1 unit 11 Ruang Panel 1 unit 1 unit 1 unit 12 Ruang Mesin 1 unit 1 unit 1 unit 13 Ruang Kantin 1 unit 1 unit - 14 Ruang Pos Keamanan 1 unit 1 unit - 15 Tiket Box 1 unit 1 unit - Universitas Sumatera Utara 16 Tabel 2.5 Fasilitas penunjang untuk gedung olahraga Departemen Pekerjaan Umum

2.4 Studi banding arsitektur yang mempunyai program sejenis

 Gelanggang Remaja Jakarta Selatan Gambar 2.1 Gelanggang Remaja di Jakarta Selatan Wikipedia Gelanggang Remaja Jakarta Selatan GRJS atau dahulu disebut sebagai Youth Center Bulungan atau GOR Bulungan atau Gerajas merupakan salah satu fasilitas olahraga dan tempat rekreasi yang dapat digunakan oleh warga DKI Jakarta. GRJS ini berada tidak jauh dari Kantor Kejaksaan Republik Indonesia, SMUN 70 Bulungan, kompleks sekolah PSKD, Yoshinoya Family Mart Bulungan, Resto Ayam Ganthari, Warung ‘WAPRES’ Apresiasi Bulungan, pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Gultik Bulungan, SMUN 6, Taman Martha Tiahahu dan Terminal Bus Blok M. Gelanggang Remaja Jakarta Selatan adalah gelanggang remaja pertama di Jakarta sekaligus di Indonesia. Pembangunan komplek Gelanggang Remaja Jakarta Selatan ini dipelopori langsung oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin, Pembangunan komplek gelanggang remaja itu dimulai pada tanggal 25 Juni 1969 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 April 1970 oleh GubernurJakarta Ali Sadikin. 16 Ruang Pers 1 unit 1 unit 1 unit 17 Ruang VIP 1 unit 1 unit - 18 Tempat Parkir 1 unit 1 unit 1 unit 19 Toilet Difable 1 unit 1 unit - 20 Jalur sirkulasi Difable 1 unit 1 unit - Universitas Sumatera Utara 17 Ide awal pembangunan komplek ini adalah tawuran antar pelajar dikawasan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, yang sudah terjadi sejak tahun 1970an. Untuk mengatasinya, Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu mempunyai ide untuk membangun Gelanggang Remaja Bulungan. Diharapkan adanya tempat olahraga bisa mengalihkan minat para siswa dari tawuran menjadi kegiatan olahraga dan berkesenian. Tujuan pembangunan Gelanggang Remaja ini berfungsi untuk menunjang aktifitas remaja dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang telah disediakan di gelanggang remaja bulungan, seperti sarana kegiatan umum, unit gedung olahraga dan unit kolam renang. Penyediaan sarana ini dimaksudkan agar para remaja dapat memelopori pengeksplorasian masa depan di bidang seni, budaya, dan olahraga. Gambar 2.2 Peta Lokasi Gelanggang Remaja Jakarta Selatan Wikipedia GRJS terdiri dari satu kompleks fasilitas, yaitu a. Gedung Olahraga GOR GRJS, b. Gedung Pertunjukan, c. Gedung Blok BCD, d. Masjid GOR Bulungan, e. lahan parkir, f. kantin, g. area olahraga luar ruang, h. panjat tebing Universitas Sumatera Utara 18 i. panggung latihan terbuka. Untuk pengembangan dan peningkatan kegiatan GRJS, telah dilakukan kerjasama dengan pihak yang dapat bersinergi dan tidak mengikat untuk mencapai sasaran kegiatan sesuai harapan. Dari tahun ke tahun hingga kini GRJS telah melahirkan seniman-seniman besar dan olahragawan yang berprestasi di bidangnya. Dalam menampung dan menyalurkan minat dan bakat para remaja dapat memanfaatkan fasilitas Gelanggang Remaja dengan kegiatan rutin maupun insidentil terutama bidang kegiatan olahraga dan seni budaya, namun belum semua dapat teralokasikan melalui APBD. Visi GRJS yaitu bersama membangun prestasi olahraga dan karya pemuda. Sementara misinya adalah meningkatkan sarana dan prasarana profesionalitas dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga karya pemuda. GOR GRJS berdiri atas tanah seluas 5.110 m 2 dengan luas bangunan 2.160 m 2 didirikan ditahun 1970 dan mendapat rehabilitasi total pada tahun 2004. GOR GRJS memiliki 1. 3 lapangan bulutangkis 2. 1 lapangan basket 3. 1 lapangan futsal dan 4. 2 lapangan voli. GOR GRJS dilengkapi dengan 1. Tribun penonton berkapasitas 1.500 orang; 2. Papan scoreboard 3. Tempat pemanasan 4. Dinding pemanasan; 5. Lobby; 6. Ruang pengelola 7. Ruang panitia 8. Kamar mandi pria dan wanita 9. Ruang ganti 10. Ruang pembinaan latihan bela diri dengan boneka wingchun, matras serta pedang kayu untuk berlatih Universitas Sumatera Utara 19 11. Sekretariat PBSI Jakarta Selatan 12. Sekretariat PBVSI Jakarta Selatan 13. Sekretariat Pencinta Alam TRAMP 14. Sekretariat olahraga selam DIVE 15. Ruang pembinaan teater GRJS 16. Papan informasi tes kebugaran atlet 17. Fasilitas olahraga luar ruang seperti jalur jogging track serta pull up bar. GOR GRJS Selain menjadi tempat berlatih olahraga para atlet juga menjadi tempat olahraga bagi mereka yang ingin berlatih di GOR ini diantaranya dari 1. Kantor Kejaksaan Republik Indonesia, 2. SMAN 3 3. Bumiputera 4. BPN 5. AFUNG dan masyarakat umum. Untuk latihan beladiri di GOR GRJS ini terdapat 1. latihan dojo Bulungan Aikido setiap Rabu, Jumat dan Minggu pukul 16.00-21.00 WIB 2. Kempo setiap Kamis pukul 19.00-21.00 WIB dan Minggu pukul 10.00-15.00 WIB 3. Wingchun setiap Senin dan Selasa pukul 19.00-21.00 WIB 4. Karate Inkanas setiap Kamis dan Sabtu pukul 08.00-10.00 WIB dan 5. pembinaan Taewondo GRJS. GOR GRJS juga menjadi tempatvenue acara seperti 1. kompetisi 2. turnamen olahraga 3. acara kesenian diantaranya POPNAS XII 2013 4. kunjungan Menpora Andi Malarangeng 2012 5. Pagelaran Body Painting Mahasiswa 2013 6. Live Metal Deadsquad Profanatik 2013 7. Nakso Road To Victory 8. Turnamen Muaythai 2015, 9. Monster of Legend Reunion The UN Dead 2015, Universitas Sumatera Utara 20 10. Turnamen Futsal antar klub 11. Honda DBL 2013 12. Jakartacore 2015 13. FOMMI Sabuk Championship 2015 14. Turnamen Basket 3 Dekade Ikaboedoet, Basketball Return 2015 15. Pementasan Kebudayaan Betawi oleh pelajar se-DKI Jakarta 16. Ujicoba timnas Indonesia pra Sea Games 2011 17. Open Jujitsu Championship 2015 18. Invitasi Bola Basket Antar Media 2014 19. Olimpic Streetball FE Atmajaya 2011 20. Bulungan Cup XII 2010 21. Pertandingan Bulutangkis antar Rumah Sakit 2015 dan Junior Basketball League BRI Junio 2015 Angkutan Kota yang menuju tempat ini adalah : 1. Kereta Api 2. Bus Antarkota Provinsi 3. Bus yang melewati terminal blok M 4. Transjakarta Fasilitas yang tersedia di Gelanggang Remaja Jaksel 1. Gedung Bridge luas gedung 600 m2 2. Meja Bridge sebanyak 40 Meja 3. Gedung Olahraga Bulungan 4. Lapangan Bola Voli 5. Lapangan Bola Basket 6. Lapangan Futsal 7. Lapangan Bulu Tangkis 8. Gedung Pertunjukkan kapasitas 350 orang Universitas Sumatera Utara 21 Gambar 2.3 Lapangan Serbaguna GOR Jakarta Selatan Wikipedia Gambar 2.4 Ruang Serbaguna GOR Jakarta Selatan Wikipedia - AC central - Panggung Ukuran 10x12 m - Lightning - Soundsystem 3000 watt - Ruang VIP - Ruang Rias - Podium - Lobby sayap kanan dan kiri Universitas Sumatera Utara 22 Gambar 2.5 Kolam Renang GOR Jakarta Selatan Wikipedia - Kolam besar uk 25 x 50 m, kedalaman 75 – 160 cm dan 10 lintasan - Kolam kecil uk 25 x 5 m, kedalaman 50 cm. - Tribun dengan kapasitas 500 orang - Wisma Atlet dengan 14 kamar AC - Lapangan bola basket outdoor 1 lap - Lapangan bola voli outdoor 1 lap - Stadion PSPT Tebet Gambar 2.6 Lapangan Tenis GOR Jakarta Selatan Wikipedia - Lapangan tenis indoor 2 lap - Lapangan tenis outdoor 1 lap - Lapangan sepak bola uk 110 x 50 m - Tribun dengan kapasitas 500 orang Universitas Sumatera Utara 23 - Gedung BCD - Ruang B dan C uk 20 x 12 m - Ruang D 2 lantai - Pangung terbuka Uk 8 x 12 m x 60 cm - Panjat tebing

2.5 Elaborasi Tema 1.1 Pengertian Tema