BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian yang diamati. Pengukuran statistik deskriptif dalam penelitian ini
menghasilkan perhitungan sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1. Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian
Minimum Maximum Rata-rata Frekuensi Persentase
Ukuran Perusahaan
23 32
27.20
Umur Listing
31 15.81
Leverage
-8 75
2.48
Struktur Kepemilikan Asing
0.9 0.52
Likuiditas
.00 85
3.00
Reputasi Auditor : KAP Non BigFour
- -
- 72
58.1 KAP
BigFour -
- -
52 41.9
Pelaporan Keuangan Melalui Internet :
Non IFR -
- -
26 21.0
IFR -
- -
98 79.0
Sumber : Lampiran 4
Tabel 5.1 menunjukkan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata-rata dari variabel ukuran perusahaan, umur listing,
leverage, struktur kepemilikan pihak asing, dan likuiditas dengan jumlah 124 perusahaan manufaktur selama tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran perusahaan pada penelitian ini menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh ln total asset perusahaaan. Nilai minimum adalah
sebesar 23,24208 diperoleh PT. Itamaraya Tbk memberikan informasi bahwa PT. Itamaraya Tbk memiliki total aset paling kecil diantara perusahaan sampel lainnya.
Nilai maksimum diperoleh PT. Astra International Tbk sebesar 32,35714 yang
menunjukkan bahwa dari seluruh perusahaan sampel PT. Astra International Tbk memiliki total asset yang paling besar dibandingkan perusahaan sampel lainnya.
Variabel umur listing perusahaan pada penelitian ini menggambarkan jangka waktu listing terdaftarnya suatu perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang
ditunjukkan oleh tanggal penawaran perdana first issue sampai dengan tahun 2010. Nilai minimum adalah sebesar 0 tahun tidak sampai 12 bulan atau satu tahun
diperoleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, PT Indopoly Swakarsa Industry, Tbk, dan PT. Krakatau Steel Persero Tbk. Data ini memberikan informasi bahwa
ketiganya memiliki umur listing paling muda diantara perusahaan sampel lainnya. Nilai maksimum diperoleh PT.
Centex Tbk sebesar 31 tahun, yang menunjukkan bahwa dari seluruh perusahaan sampel PT. Centex Tbk memiliki umur listing yang
paling besar dibandingkan perusahaan sampel lainnya. Rasio hutang
leverage digunakan untuk menghitung besarnya dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio hutang
leverage untuk nilai terendah pada penelitian ini diperoleh PT. Mulia Industrindo Tbk sebesar -8,78249, memberikan informasi
bahwa PT. Mulia Industrindo Tbk mempunyai nilai negatif karena nilai ekuitasnya negatif. Nilai tertinggi diperoleh PT. Semen Gresik Persero Tbk sebesar 75,43681
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa dari seluruh perusahaan sampel PT. Semen Gresik Persero Tbk memiliki tingkat hutang paling besar dibandingkan perusahaan sampel lainnya.
Variabel Struktur kepemilikan pihak asing pada penelitian ini menggambarkan persentase kepemilikan saham asing dibandingkan dengan total saham selama tahun
2010. Nilai minimum adalah sebesar 0,042691 4 diperoleh PT. Astra Otoparts Tbk, Nilai maksimum diperoleh PT.
Bentoel International Investama Tbk sebesar 0,991403 atau 99, yang menunjukkan bahwa dari seluruh perusahaan sampel PT.
Bentoel International Investama Tbk memiliki struktur kepemilikan pihak asing yang paling besar dibandingkan perusahaan sampel lainnya.
Rasio likuiditas digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya. Rasio likuiditas untuk nilai terendah pada
penelitian ini diperoleh PT. Surya Intrindo Makmur Tbk sebesar 0,003854, memberikan informasi bahwa PT. Surya Intrindo Makmur Tbk mempunyai
kemampuan yang sangat rendah dari seluruh perusahaan sampel. Nilai tertinggi diperoleh PT. Intanwijaya International Tbk sebesar 85,40926 menunjukkan bahwa
dari seluruh perusahaan sampel PT. Intanwijaya International Tbk memiliki tingkat likuiditas paling besar dibandingkan perusahaan sampel lainnya.
Variabel independen yang keempat yaitu reputasi auditor yang menunjukkan kualitas auditor yang mengaudit perusahaan. Pada variabel ini menggunakan variabel
dummy dimana jika perusahaan diaudit oleh relasi Big Four diberi nilai 1 sedangkan apabila perusahaan diaudit bukan Big Four maka diberi nilai 0. Pada variabel ini
tampak bahwa sebesar 58,1 persen atau 72 perusahaan dari 124 perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
tidak diaudit oleh kantor akuntan publik Big Four. Sedangkan sisanya 41,9 persen atau 52 perusahaan diaudit oleh BigFour. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
perusahaan yang masuk dalam sampel tidak diaudit oleh kantor akuntan publik Big Four.
Variabel dependen yaitu pelaporan keuangan melalui internet IFR,
menunjukkan bahwa perusahaan yang diberi kode 1 melaporkan laporan keuangan pada website perusahaan ada sebanyak 79 persen atau sebanyak 98 perusahaan.
Untuk yang diberi kode 0 adalah perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan nya pada website perusahaan ada sebanyak 21 persen atau 26 perusahaan.
5.2. Hasil Pengujian Hipotesis