METODOLOGI PENELITIAN Citra Homoseksual Dalam Media Massa Online Nasional (Analisis Framing Citra Homoseksual dalam Tempo.co dan Republika Online)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Deskripsi Objek Penelitian III.1.1 Republika Online Republika Online ROL hadir sejak 17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit. ROL merupakan portal berita yang menyajikan informasi secara teks, audio dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks. Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media, ROL hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan percampuran komunikasi media digital. Selain menyajikan informasi, ROL kini juga hadir dalam versi English. III.1.2 Tempo.co Tempo.co ialah sebuah portal web berita dan artikel daring yang didirikan oleh PT Tempo Inti Media, Tbk. Tempo.co didirikan pada tahun 1996 oleh Yusril Djalinus Dari, Bambang Bujono, S. Prinka dan Saiful B. Ridwan dengan nama Tempointeraktif. Sebelumnya, PT Tempo Inti Media, Tbk. telah melahirkan majalah mingguan Tempo yang mengalami pemberedelan selama dua kali pada masa Orde Baru. Geliat Kelompok Tempo Media setelah mengalami pemberedelan dimulai dengan pembuatan situs Tempointeraktif yang akhirnya menjadi pionir berita internet di Indonesia. Isi berita Tempo.co Universitas Sumatera Utara dibagi berdasarkan jenis-jenis berita, antara lain: nasional, metro, bisnis, olahraga, teknologi, gaya hidup, internasional, seni dan hiburan, selebritas dan otomotif. III.2. Metode Penelitian Ada empat paradigma yang kini diterima dalam menginformasikan dan membimbing suatu penelitian kualitatif, yaitu paradigma positivism, paradigma post positivism, paradigma kritis, dan paradigma konstruktivisme.Penelitian ini menggunakan metode analisis framing, yaitu metode analisis yang melihat wacana sebagai konstruksi realitas sosial, maka penelitian ini dikelompokkan ke dalam kategori penelitian konstruktivisme. Hal ini sesuai dengan dimensi ontologisme, epistemologis dan metodologis dari paradigma konstruktivisme itu sendiri. Secara ontologis, paradigma konstruktivisme bersifat relativis. Realitas dapat dipahami sebagai bentuk konstruksi mental yang diperoleh secara alami melalui kehidupan sosial atau pengalaman dan sering kali dipertukarkan di antara sejumlah individu. Secara epistemologis, paradigm konstruktivisme bersifat transaksional dan subjektivis. Peneliti dan objek penelitian diasumsikan terhubung secara interaktif sehingga temuan dari penelitian tersebut tercipta seiring berlangsungnya penelitian. Sedangkan secara metodologis, paradigm konstruktivisme bersifat hermeneutical dan dialectical. Variabel dan sifat personal dari konstruksi Universitas Sumatera Utara sosial menyebabkan konstruksi individual hanya diperoleh melalui interaksi antara peneliti dan responden. Analisis framing dapat menggunakan pendekatan paradigma konstruktivisme yang melihat representasi media baik berita maupun artikel yang terdiri atas package-package interpretif yang mengandung konstruksi makna tertentu. Dalam pandangan konstruktivis, media dipandang sebagai wujud dari pertarungan ideologi antara kelompok- kelompok yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini, media bukan sarana yang netral yang menampilkan kekuatan dari kelompok dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok dan ideologi yang dominan itulah yang akan tampil dalam pemberitaan. Metode yang dipilih ketika meneliti topik apapun akan tergantung pada pertanyaan yang dicoba untuk dijawab dalam penelitian tersebut. Ketika yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah tentang isi berita, tipe penelitian yang signifikan untuk menjelaskannya adalah tipe penelitian kualitatif Tuchman dalam Jensen dan Jankowski, 1991: 80. Bogdan dan Taylor 1997 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller 1986 mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya Moloeng, 2000: 3. Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 1. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan entity 2. Menggunakan metode kualitatif 3. Menggunakan analisis data secara induktif 4. Menggunakan teori dari dasar grounded theory, penyusunan teori berasal dari data yang ada karena tidak ada teori apriori yang dapat mencakup kenyataan ganda yang mungkin akan dihadapi. 5. Lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil karena hubungan bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas bila diamati dalam proses 6. Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reliabilitas dan objektivitas dalam versi lain dibanding yang lazim digunakan pada penelitian klasik 7. Menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis isi dengan konteks framing. Tidak seperti analisis isi konvensional yang secara tipikal difokuskan pada muatan isi teks berita yang manifest, analisis framing Universitas Sumatera Utara lebih difokuskan pada komentar-komentar interpretative di sekitar isi manifest tersebut. III.3 Subjek Penelitian Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah kumpulan berita, foto dan artikel apapun tentang homoseksual yang terbit di Republika Online dan Tempo.co sepanjang Januari-Maret 2012. III.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi dokumenter, yaitu data unit analisis dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis pada Online dan Tempo.co yang memuat berita dan artikel tentang homoseksual. Berita-berita terkait kemudian dikliping dan selanjutnya dilakukan analis data. b. Studi kepustakaan library research, yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku- buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. III.5 Teknik Analisis Data Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menggunakan model framing milik Gamson dan Modigliani. Gamson mendefinisikan frame sebagai organisasi gagasan sentral atau alur cerita yang mengarahkan makna peristiwa-peristiwa yang dihubungkan dengan suatu isu. Frame merupakan inti sebuah unit besar wacana publik yang disebut package. Robert M. Entman mengatakan ada empat fungsi frame, yaitu: 1. Mendefinisikan masalah 2. Mendiagnosa atau melihat penyebab masalah 3. Melakukan penilaian moral 4. Memberikan saran untuk perbaikan Analisis framing yang dikembangkan Gamson dan Modigliani memahami media sebagai satu gagasan interpretasi interpretative package saat mengkonstruksi dan memberi makna pada suatu isu. Model ini didasarkan pada pendekatan konstruksionis yang melihat representasi media seperti berita dan artikel terdiri atas interpretative package yang mengandung konstruksi makna tertentu. Di dalam package ini terdapat dua struktur yaitu Core Frame dan Condensing Symbols. Core frame gagasan sentral pada dasarnya berisi elemen-elemen inti untuk memberikan pengertian yang relevan terhadap peristiwa dan mengarahkan makna isu yang dibangun condensing symbol. Condensing symbol simbol yang dimampatkan adalah hasil pencermatan terhadap interaksi perangkat simbolik framing device dan reasoning devices sebagai dasar digunakannya perspektif simbol dalam wacana terlihat Universitas Sumatera Utara transparan apabila dalam dirinya terdapat perangkat bermakna yang mampu berperan sebagai panduan untuk menggantikannya sesuatu yang lain. Struktur framing devices mencakup metaphors, exemplars, catchphrases, depiction dan visual images. Struktur ini menekankan aspek bagaimana melihat suatu isu. Metaphors diartikan sebagai cara memindahkan makna dengan menghubungkan dua fakta melalui analog atau memakai kiasan dengan menggunakan kata-kata seperti ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana. Exemplars mengemas fakta tertentu secara mendalam agar satu sisi memiliki bobot makna lebih untuk dijadikan acuan. Posisinya menjadi pelengkap bingkai inti dalam kesatuan berita untuk membenarkan perspektif. Catchphrases adalah istilah, bentukan kata atau frase khas cerminan fakta yang merujuk atau semangat tertentu. Depiction adalah penggambaran fakta dengan memakai kata, istilah dan kalimat konotatif agar khalayak terarah ke citra tertentu. Visual Images seperti pemakaian foto, diagram, grafis, tabel, kartun dan lainnya digunakan untuk mengekspresikan kesan. Struktur reasoning devices menekankan aspek pembenaran terhadap cara melihat isu yakni dengan roots analisis kausal dan appeal to principle klaim moral. Roots adalah pembenaran isu dengan menghubungkan suatu objek atau lebih yang dianggap menjadi sebab timbulnya atau terjadinya hal yang lain. Tujuannya adalah membenarkan penyimpulan fakta berdasarkan hubungan sebab-akibat yang digambarkan. Universitas Sumatera Utara Appeal to principle adalah pemikiran prinsip yang digunakan sebagai argumentasi pembenaran membangun berita berupa pepatah, cerita rakyat atau mitos. Tujuannya adalah membuat khalayak tak berdaya menyanggah argumentasi. Seluruh berita yang telah dianalisis satu per satu dengan menggunakan perangkat framing Gamson dan Modigliani kemudian dibahas secara menyeluruh dan umum. Lalu, ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana Tempo.co dan Republika Online membingkai dan mengkonstruksikan citra kaum homoseksual. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN