Daya Ingat Memory Siswa di Kelas IIIB SD Negeri Tukangan

102 pembelajaran dapat diterima oleh siswa secara utuh. Disinal letak keterampilan profesional dari seorang guru dalam melaksanakan strategi mengajar.

1. Daya Ingat Memory Siswa di Kelas IIIB SD Negeri Tukangan

Memori kerja biasa disebut juga dengan working memory. Ahli psikologi, Gunawan Adi W. mengemukakan bahwa : “Memori kerja atau working memory merupakan memori yang dapat menyimpan informasi dari beberapa menit hingga beberapa jam dan memberi waktu yang cukup untuk secara sadar memproses, melakukan merefleksi dan melaksanakan suatu kegiatan berfikir. Informasi yang masuk dalam memori kerja juga memungkinkan masuk ke memori jangka panjang jika informasi tersebut bermakna dan sering diulang” Dalam pembelajaran, memori kerja terjadi jika misalnya guru memberi tahukan kepada siswa bahwa guru akan memberikan tanya jawab dan diberikan waktu 5 menit untuk belajar. Materi yang dipelajari siswa dalam 5 menit tersebut yang kemudian akan muncul dalam ingatan siswa saat mengerjakan tugas dari guru lalu setelah tugas tersebut selesai siswa akan melupakan materi tersebut. Disitulah akan muncul apa yang disebut dengan memori kerja. Memori kerja biasanya mucul ketika seseorang dituntut untuk mengingat sesuatu informasi tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan. Dalam teorinya, Abu Ahmadi menyatakan bahwa jika dilihat dari faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia 103 adalah pada masa kanak-kanak 4-10 tahun yakni daya ingatan untuk kesan-kesan pengindraan. Hal ini menunjukan bahwa seharusnya anak usia kelas 3 SD masuk kedalam kriteria anak yang memiliki ingatan tajam termasuk dalam mengingat materi. Namun kenyataannya tidak semua materi yang diterima oleh anak dapat tersimpan dalam memori jangka panjang siswa, hanya materi yang menurut siswa menarik yang akan diingat oleh anak. Materi yang menarik tersebut adalah materi yang disampaiakan dengan menggunakan strategi tertentu oleh guru, misalnya dengan selingan permainan maupun lagu. Terkadang cara penyampaian materi dengan menggunakan metode tertentu yang melibatkan keaktifan siswa seperti sosiodrama atau eksperimen juga dapat membantu siswa meningkatkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat mengemas materi semenarik mungkin agar siswa terkesan dengan materi dan diharapkan materi tersebut dapat tersimpan dalam memori jangka panjang siswa. Pernyataan tersebut didukung dengan teori Gunawan Adi yang menyatakan bahwa beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penyimpanan informasi jangka panjang adalah : 1 informasi yang berhubungan dengan keselamatan 104 hidup, 2 informasi yang membangkitkan emosi, 3 informasi yang masu k akal dan berarti.” Dalam pembelajaran di kelas IIIB, upaya guru untuk mengemas materi agar menarik bagi siswa adalah dengan mengaplikasikan materi kedalam metode-metode pelajaran. Metode yang digunakan oleh guru antara lain adalah dengan membuat permainan yang di dalamnya terkandung makna yang sesuai dengan materi pelajaran, selain itu guru juga mengajak siswa untuk bernyanyi disela-sela pembelajaran. semua itu dilakukan guru karena mengingat usia anak kelas 3 SD yang masih tergolong kanak-kanak dan dunia mereka masih dunia bermain sehingga pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kemampuan daya ingat anak dalam pembelajaran dapat unggul dikarenakan guru selalu menciptakan suasana belajar menyenangkan bagi siswa. Suasana belajar yang menyenangkan tersebut terwujud dengan memperhatikan beberapa komponen pembelajaran, antara lain: 1 guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaran diawal pembelajaran agar siswa terbentuk semangatnya untuk memperhatikan pelajaran jika mengetahui manfaat dari materi yang akan dipelajari, 2 materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dikemas secara menarik dan menuntut siswa untuk bergerak aktif terlibat dalam pembelajaran seperti penyampaian materi dalam bentuk permainan, nyanyian, sosiodrama atau eksperimen 3 siswa antusias dan aktif selama proses pembelajaran karena merasa nyaman dengan proses pembelajaran yang berlangsung serta keakraban siswa dengan guru menjadikan siswa nyaman 4 strategi pembelajaran dapat berupa model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa, seperti permainan, nyanyian, eksperimen, sosiodrama, dll. 5 media pelajaran menjadi salah satu alat untuk dijadikan penarik perhatian siswa terhadap penyampaian materi. 6 evaluasi selalu dilakukan oleh guru untuk mengetahui keberhasilan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 7 komponen penunjang berupa RPP, silabus dan