40
model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih
memahami tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah
angin, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.
D. Kerangka Berpikir
Masa anak usia sekolah dasar 6-12 tahun memiliki kekuatan daya ingat yang paling tinggi diantara usia-usia lain. Dalam usia ini, anak mampu
memuat jumlah materi paling banyak. Namun demikian, tidak semua informasi dapat diingat dengan baik oleh siswa, hanya informasi yang
menarik, berkesan dan menggugah emosi anaklah yang dapat disimpan dalam memori jangka panjang bahkan permanen. Oleh karenanya, baik orang tua
maupun guru dituntut untuk sangat berhati-hati dalam menyampaikan segala informasi baru kepada anak. Jika salah dalam memberikan informasi materi
kepada anak dikhawatirkan akan mengacu pada informasi yang salah tersebut sampai ia dewasa. Namun kekuatan memori anak yang sangat kuat tersebut
dapat dimanfaatkan orang tua ataupun guru dalam memberikan informasi ataupun materi pelajaran yang berguna untuk bekal kehidupan anak di masa
depan. Pembelajaran di sekolah dasar, harus memenuhi beberapa komponen
yang digunakan untuk memperlancar jalannya pembelajaran dikelas serta
41
meningkatkan kualitas dari pembelajaran tersebut. Komponen tersebut antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, subjek belajar siswa, strategi
pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut serta komponen penunjang lainnya RPP, silabus, buku paket, fasilitas belajar,
dll.. Sebagai seorang guru tentulah menginginkan hasil pembelajaran yang berkualitas. Oleh karenanya dalam menjalankan proses pembelajaran harus
memperhatikan kesiapan dari komponen pembelajaran tersebut. Jika bicara tentang daya ingat memori anak di sekolah dasar, tentunya
sangat berkaitan dengan pemahaman anak terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di sekolah. Pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran tentunya juga akan menunjang indeks prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
serta menarik minat bagi anak untuk mengikuti proses belajar dan juga mengemas materi pelajaran kedalam wadah yang mengesankan bagi anak.
Hal ini dilakukan agar guru mampu mengusahakan daya ingat yang kuat bagi anak terhadap materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
anak. Dalam kasus yang ditemukan di kelas IIIB SD Negeri Tukangan,
peneliti menemukan keunikan di kelas tersebut selama proses observasi. Keunikan tersebut adalah siswa kelas IIIB memiliki daya ingat memori yang
kuat dalam materi pelajaran. Hal ini peneliti lihat ketika proses pembelajaran, mereka ditanya tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya, mereka
42
dapat menjawab dengan cepat, tegas dan lantang, bahkan untuk materi pelajaran yang diajarkan awal kelas III. Hal inilah yang menarik minat
peneliti untuk mengetahui bagaimanakah terjadinya proses pembelajaran yang ada di kelas tersebut sehingga dapat menghasilkan siswa dengan daya
ingat yang tinggi serta indeks prestasi yang tinggi. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2. Kerangka Berpikir Penelitian
E. Pertanyaan Penelitian