yang dianutnya 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan
peduli lingkungan dalam aktivitas
sehari-hari sebagai
wujud implementasi
sikap dalam
melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi. 2.1.1
2.1.2 Memiliki
perilaku ilmiah
memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, inovatif
dan peduli lingkungan dalam proses pembelajaran maupun
aktivitas sehari-hari. Dapat menghargai orang lain,
dan peduli toleransi, gotong royong
dalam proses
pembelajaran maupun aktivitas sehari-hari.
3.2 Menjelaskan keterkaitan
strukturr jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai
pemanfaatannya dalam
teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut
3.2.1 Mendeskripsikan organ yang
menyusun tumbuhan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan diharapkan peserta didik mampu mensyukuri ciptaan
Tuhan. 2.
Melalui pengamatan diharapkan peserta didik mampu menghargai orang lain dan berperilaku tanggungjawab ketika proses pembelajaran
3. Melalui pengamatan diharapkan peserta didik mampu mengidentifikasi
organ pada tumbuhan 4.
Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan nama organ pada tumbuhan
5. Melalui studi literature diharapkan peserta didik mampu menjelaskan
fungsi organ-organ pada tumbuhan D.
MATERI AJAR
Organ pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas akar, batang, daun, bunga, biji, dan buah. Setiap organ pada tumbuhan memiliki fungsi tertentu
yang khusus, tetapi mereka saling berhubungan dan saling mendukung satu-
sama lain. Berikut akan diuraikan fungsi maupun jaringan-jaringan yang membentuk setiap organ pada tumbuhan.
1. Akar
Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai
alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya. Pada tumbuhan
tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya sudah merupakan akar sejati. Penamaan ini berdasarkan adanya perbedaan dengan struktur akar
yang terdapat pada tumbuhan tingkat rendah, misalnya lumut. Akar memiliki struktur yang amat kuat, hal ini terbukti dengan
kemampuannya untuk menerobos beberapa lapisan tanah yang keras. Akar pada tumbuhan dikotil dapat menjalar sangat jauh dari tempat
tumbuhnya. Pada tumbuhan karet, akarnya dapat menembus tembok hingga beberapa meter dari tempat tumbuhnya. Kemampuan penjalaran
akar ini memungkinkan tumbuhan mengambil berbagai jenis unsur hara dari sekitar tempat tumbuhnya. Kemampuan akar untuk menerobos
lapisan tanah ini disebabkan karena akar memiliki lapisan pelindung yang disebut kaliptra tudung akar. Kaliptra dapat kita temukan pada
akar-akar tumbuhan monokotil maupun dikotil. Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur
luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, percabangan akar hanya pada dikotil, dan bulu-bulu akar. Sementara itu, struktur bagian dalam
akar anatomi akar terbentuk oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stelesilinder pusatempulur. Bagian-bagian akar
tersebut tersusun berurutan dari luar ke dalam. Untuk mengetahui struktur bagian dalam akar, anda dapat mengamatinya dengan cara
membuat irisan melintang dan membujur pada suatu bagian akar Gambar 1.
Tudung akar kaliptra membentuk lapisan yang membungkus akar. Bagian tersebut melindungi daerah meristem akar, yaitu daerah
pertumbuhan yang berada di belakangnya. Tudung akar juga berfungsi mengurangi gesekan antara akar dan butir tanah.
Bulu akar merupakan perluasan permukaan dari epidermis akar. Perluasan permukaan tersebut untuk mengoptimalkan penyerapan air.
Pada umumnya, rambut akar tidak memiliki kutikula. Hal tersebut untuk