Kriteria Keberhasilan METODE PENELITIAN

64 antara isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Sugiyono, 2011:352-353. Uji validitas observasi dan angket digunakan dengan pengujian validitas konstruk. Setelah kisi-kisi pada angket disusun, kemudian dikonsultasikan kepada dosen ahli bidang penelitian pendidikan judgment experts untuk dilakukan peninjauan sebelum digunakan. Cara validasi instrument adalah melalui diskusi dan saran tertulis. Adapun aspek yang dipertimbangkan untuk diperbaiki yaitu: tujuanernyatan isi dan kejelasan instrument, relevansi terhadap tujuan penelitian. Setelah melalui bimbingan konsultasi dengan para ahli, terdapat sejumlah penyempurnaan terhadap instrument tersebut. Hasil keputusan konsultasi menyatakan siap untuk digunakan pada penelitian. Uji validitas hasil belajar siswa digunakan dengan pengujian validitas isi. Setelah kisi-kisi angket disusun, kemudian penelitian membandingkan isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen ahli bidang penelitian judgment expert. Kemudian konsultasi materi pelajaran dengan guru pembimbing di SMK Muhammadiyah 2 Tempel, Sleman. Adapun konsultasi dengan guru pembimbing untuk memprediksikan soal yang dianggap mudah hingga sulit dikerjakan siswa.

G. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan merupakan sebuah patokan untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan penelitian. Keberhasilan tindakan biasanya didasarkan pada sebuah standar yang harus dipenuhi. Yaitu standar yang 65 disusun kearah perbaikan diantaranya terkait dengan pembelajaran pada guru maupun siswa. Keberhasilan penelitian tindakan yaitu membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberi tindakan cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. Data-data yang disimpulkan berasal dari hasil tes kompetensi, angket dan dokumentasi. Semua data yang terkumpul disimpulkan sebagai acuan untuk perbandingan dan masukan terhadap apa yang telah dicapai setelah tindakan. Kriteria keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Terlaksananya pembelajaran dasar kompetensi keahlian menggunakan peralatan, perlengkapan dan alat ukur ditempat kerja dengan metode NHT sesuai perencanaan. 2. Minat belajar siswa dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya perasaan senang siswa, perhatian siswa, ketertarikan siswa, pernyataan lebih menyukai, adanya partisipasi aktif siswa dalam melaksanakan proses belajar. Yang ditunjukkan dari hasil pada angket siswa yang telah diisi dengan rata-rata hasil angket berkategori baik. 3. Kompetensi belajar siswa dikatakn meningkat apabila seluruh atau sebagian besar siswa 80 mencapai nilai ketuntasan 75. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data

Penelitian yang telah dilakukan ini adalah penelitian tindakan kelas tentang penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan minat siswa pada mata pelajaran dasar kompetensi keahlian mengunakan alat ukur di tempat kerja. Dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan terhitung tanggal 25 Februari – 14 April 2016. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrument tes dan angket. Instrument tes digunakan untuk pengambilan data hasil belajar kognitif siswa yaitu menilai kemampuan siswa dalam segi keilmuan, adapun materi pembelajaran yang dijadikan tes adalah dasar kompetensi keahlian menggunakan alak ukur ditempat kerja. Adapun kompetensi yang diujikan adalah penggunaan alat ukur mekanik dan alat ukur elektrik. Pada alat ukur mekanik kompetensi yang diujikan meliputi penggunaan alat ukur mistar geser dan micrometer, sedangkan alat ukur elektrik yaitu penggunaan multimeter. Instrument angket pada penelitian ini digunakan untuk mengukur minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran alat ukur tersebut. Selama model pembelajaran Numbered Heads Together dilakukan angket digunakan untuk mengukur perkembangan minat siswa dari setiap pertemuan yang berlangsung. Pengumpulan data pada penelitian ini mengacu kepada desain penelitian Kurt Lewin yang dilaksanakan selama 3 siklus dengan 2 kali pertemuan paa setiap siklusnya.

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Penerapan Metode Numbered Heads Together (Nht) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Geografi Pada Kompetensi Dasar Menganalisis

0 4 79

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI SEKOLAH DASAR.

0 3 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER SISWA KELAS X RPL 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTULM.

0 0 256

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 0 60

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER SISWA KELAS X RPL 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ALAT UKUR SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

0 0 17