pergawai tentunya dapat menyelesaikan tugas dan kewajibannya dengan tepat waktu, sehingga target yang dibebankan dapat direalisasikan dengan baik.
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Sastrohadiwiryo 2003: 291. Sastrohadiwiryo menjelaskan kedisiplinan
dalam bekerja secara otomatis dapat menciptakan pegawai yang mampu mengerjakan tugasnya secara optimal. Tugas yang mampu dikerjakan secara
optimal akan mempengaruhi tingkat kinerja pegawai itu sendiri.
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Pegawai
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai KPP Pratama Sleman.
Kontribusi gaya kepemimpinan dan disiplin kerja untuk menjelaskan kinerja pegawai
sebesar ∆R
2
0,127 .
Artinya, kontribusi pengaruh gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai adalah 12,7
sehingga penelitian ini telah berhasil menunjukkan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai namun
memiliki kontribusi yang kecil karena belum mencapai lebih dari setengah kontribusi. Artinya, masih ada variabel-variabel lain yang dapat memengaruhi
kinerja pegawai KPP Pratama Sleman. Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja dalam penelitian ini secara
bersamaan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Meta 2013 yang berpendapat bahwa ada pengaruh positif
antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Dalam hal gaya kepemimpinan Tampubolon 2007 menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Kemudian dalam hal disiplin kerja Setiyawan dan Waridin 2006 menyatakan
adanya pengaruh secara positif antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Cara kerja pimpinan KPP Pratama Sleman adalah dengan memberi
dukungan dalam hal ini adalah membuat para pegawai nyaman dalam bekerja sehingga produktivitas pegawai bisa maksimal. Kemudian pimpinan KPP
Pratama Sleman juga menerapkan upaya konservasi aturan untuk meningkatkan tingkat kedisiplinan pegawai dengan cara menjaga agar pegawai
tetap sadar dan bersedia untuk patuh dan taat terhadap standar kerja yang ada. Dengan adanya dukungan dari pimpinan, ditambah dengan kesadaran dan
kesediaan dari dalam diri pegawai untuk bekerja sesuai dengan standar kerja yang ada, maka kinerja dari pegawai KPP Pratama Sleman akan dapat
ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian Regina 2010 yang berpendapat bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai oleh seorang karyawan berkat adanya
kepatuhan terhadap aturan serta dukungan dari atasannya.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dengan nilai beta β sebesar β=0,264 p0,05; p=0,018. Kontribusi pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai sebesar ∆R
2
0,066. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan disiplin kerja memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja pegawai KPP Pratama Sleman dan dapat disimpulkan pula hipotesis kedua diterima. Jadi, jika pegawai memiliki
disiplin kerja yang tinggi, maka kinerja pegawai juga akan mengalami peningkatan.
2. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan dengan hasil koefisien beta sebesar
β 0,270 p0.05; p=0,015. Kontribusi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai sebesar ∆R
2
0,071. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai KPP Pratama Sleman dan dapat disimpulkan pula hipotesis pertama diterima. Jadi, jika gaya kepemimpinan yang diterapkan
sesuai dengan keadaan pegawai maka kinerja pegawai juga akan mengalami peningkatan.
3. Gaya kepemimpinan memiliki nilai beta β sebesar β=0,270
p0,005; p=0,015 berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.