4. Risiko Kinerja
a. Pengertian Risiko Kinerja
Risiko kinerja adalah kemungkinan bahwa produk yang telah dibeli tidak dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan Chao-Min
Chiu, 2012: 85-114. Sedangkan menurut Peter dan Tarpey 1975 Risiko produk atau risiko kinerja didefinisikan sebagai kemungkinan
barang tidak dapat menunjukkan kinerja sesuai yang dimaksudkan. Menurut Schiffman dan Kanuk 2010: 202, Risiko kinerja
adalah risiko karena produk tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Hal ini juga dinyatakan oleh Mowen dan Minor 2002:
227, Risiko kinerja adalah risiko bahwa produk tidak akan memberikan kinerja sesuai yang diharapkan. Sedangkan menurut Chen
dan Qin 2007 dalam Arwiedya 2011: 43, Risiko kinerja adalah risiko produk palsu atau produk rusak dan produk tidak sesuai dengan
publisitas. Lebih lanjut Chen dan Qin menyatakan bahwa ketika konsumen memutuskan membeli secara
online
hal yang mereka khawatirkan adalah produk yang tidak sesuai dengan publisitas dan
produk yang palsu dan rusak konsumen yang memilih hal ini dalah 77,4 dengan kata lain risiko kinerja adalah risiko yang paling
dikhawatirkan terjadi oleh pelanggan ketika memutuskan melakukan pembelian pada toko
online
.
Kesulitan menilai kualitas risiko kinerja produk merupakan risiko yang paling sering dikutip oleh pengguna internet sebagai alasan
untuk tidak melakukan pembelian secara
online
Forsythe dan Shi: 2003. Lebih lanjut, Forsythe dan Shi dalam penelitiannya menemukan
bahwa risiko kinerja mempunyai pengaruh secara signifikan pada frekuensi pembelian secara
online
. b.
Indikator Risiko Kinerja Indikator risiko kinerja menurut Bo Dai, Sandra Forsythe, dan
Wi-Suk Kwon 2014 meliputi kesulitan untuk menilai kualitas produk difficult to judge products’ quality adequately, kesulitan untuk
membandingkan produk yang serupa
difficult to compare the quality of similar products
, dan produk yang dibeli kemungkinan tidak dapat menunjukkan kinerja sesuai yang diharapkan
The product purchased may not perform as expected
.
B. Penelitian yang Relevan