Job Sheet dan Peranan Job Sheet Prestasi Belajar

lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan Oemar Hamalik, 2009:27-28. Berdasarkan beberapa teori yang telah dikemukakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang sebagai hasil proses belajar yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya kreasinya, serta daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran Moh Uzer Usman, 2002:4.

2. Job Sheet dan Peranan Job Sheet

Job sheet ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintahinstruksi dari guru kepada peserta didik untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. Job sheet dapat dikatakan sebagai sarana belajar, karena dengan job sheet peserta didik dapat melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai suatu TIK. Selain itu job sheet juga mendorong peserta didik untuk mengolah sendiri bahan yang dipelajari atau bersama dengan temannya dalam suatu bentuk diskusi kelompok. Suatu kegiatan belajar yang menggunakan job sheet memberikan kesempatan penuh kepada peserta didik untuk mengungkapkan kemampuan dan keterampilan, didorong dan dibimbing berbuat sendiri untuk mengembangkan proses berpikirnya. Dalam proses belajar mengajar fungsi job sheet ada dua, yaitu: 1 dari segi peserta didik: fungsi job sheet adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek maupun di luar kelas sehingga peserta didik berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, memproses sendiri untuk mendapatkan perolehannya, 2 dari segi guru: melalui job sheet, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan metode “membelajarkan peserta didik”. Intervensi yang diberikan guru bukan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan peserta didik, tetapi berupa panduan bagi peserta didik untuk memecahkan masalah. Job sheet merupakan salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam pengajaran matapelajaran, media Job Sheet banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar peserta didik. Karena dengan job sheet peserta didik akan merasa diberikan tanggung jawab moril untuk menyelesaikan sesuatu tugas dan merasa harus mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan peserta didik dalam job sheet tersebut.

3. Prestasi Belajar

Menurut Erman S. yang dikutip oleh Tukiran Taniredja 2010:69 hasil belajar mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki peserta didik pada rana kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki tersebut bisa berupa komunikasi, interaksi, kreatifitas, dan sebagainya. Prestasi belajar adalah sebagian dari hal tersebut, yaitu berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu pelajaran. Menurut Gagne dan Winkel yang dikutip oleh Tukiran Taniredja 2010:69 Kemampuan-kemampuan peserta didik digolongkan dalam hal hal informasi verbal,kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitf, kemampuan motorik, dan sikap. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan kemampuan-kemampuan internal yang harus dinyatakan dalam suatu prestasi. Menurut Winkel yang dikutip Tukiran Taniredja 2010:69 prestasi belajar yang diberikan oleh peserta didik berdasarkan kemampuan internal yang diperoleh sesuai dengan tujuan instrusional menampakkan hasil belajar. Menurut Winkel yang dikutip oleh Tukiran Taniredja 2010:70 dapat dipertanyakan juga, apakah evaluasi produk hassil belajar jatuh di luar proses pembelajaran, karena pada akhir proses pembelajaran guru akan menuntut suatu prestasi, sebagai bukti nyata bahwa hasil yang dituju telah tercapai, yang kemudian dievalasi dengan memberikan umpan balik kepada peserta didik. Namun, biasanya juga diadakan evaluasi beberapa waktu kemudian, misalnya bila peserta didik menempuh ulangan atau ujian, evaluasi itu mencakup sejumlah hasil belajar yang telah diperoleh. Dari pengertian yang telah di uraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil tes yang mencerminkan kemampuan peserta didik dalam menguasai materi.

4. Pembelajaran Teknik Pengelasan