Pengukuran Sudut [5] Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Microsoft XNA T1 612010706 BAB II
persegi yang memiliki ukuran yang sama besar, sehingga luas dari kubus tersebut adalah jumlah dari luas semua persegi yang ada.
2.9. Pengukuran Sudut [5]
5
Sudut adalah ukuran jumlah rotasi antar dua potongan garis. Gambar 2.20 adalah contoh dari sudut yang terbentuk dari dua buah garis tersebut.
Gambar 2.20. Gambar Contoh Dari Bentuk Sudut
Sudut diukur dalam satuan derajat atau radian.
Jenis – jenis sudut
1. Sudut lancip adalah sudut
2. yang besarnya antara 0° dan 90° 0° x 90°
3. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90° x = 90°
4. Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90° dan 180° 90° x
180° 5.
Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180° x = 180° 6.
Sudut refleks adalah sudut yang besarnya antara 180° dan 360° 180° x 360°
7. Sudut putaran penuh adalah sudut yang besarnya 360° x = 360°
5
Teori matematika ini ditujukan untuk pembaca dengan tingkat pendidikan minimal SMU atau sederajat
Posisi standar sebuah sudut
Gambar 2.21. Contoh Dari Bentuk Sudut pada Sumbu Koordinat X,Y
Sebuah sudut ada pada posisi standar jika sisi awal ada di sumbu x positif dan titik sudutnya ada di origin titik 0,0.
Hubungan antar sudut
1. Sudut saling berpelurus suplemen
Gambar 2.22. Gambar Sudut Saling Berpelurus [14]
2. Sudut saling berpenyiku komplemen
Gambar 2.23. Gambar Sudut Saling Berpenyiku [14]
3. Sudut saling bertolak belakang
Gambar 2.24. Gambar Sudut Saling Bertolak Belakang [14]
4. Sudut sehadap
Gambar 2.25. Gambar Sudut Sehadap [14]
5. Sudut berseberangan
Gambar 2.26. Gambar Sudut Berseberangan [14]
Sudut dalam berseberangan : b = g ; c = f Sudut luar berseberangan : a = h ; d = e
6. Sudut sepihak
Gambar 2.27. Gambar Sudut Sepihak [14]
Sudut bisa diukur dengan menggunakan busur derajat. Cara menggunakan busur derajat adalah:
Gambar 2.28. Gambar Langkah-Langkah Mencari Sudut Dengan Busur Derajat
Pertama-tama titik tengah pada busur derajat diletakkan pada titik sudut yang ingin diukur, seperti pada Gambar 2.28, yaitu titik C. Setelah itu salah satu
dari garis yang membentuk sudut garis BC pada sudut ABC diletakkan sesuai dengan garis yang menunjuk kepada nilai 0 derajat pada busur derajat
pada Gambar 2.28 garis yang menunjuk kepada nilai 0 derajat diwarnai dengan warna merah. Lalu nilai yang ditunjuk dari garis lainnya yang
menbentuk sudut adalah besar dari sudut yang dicari. Pada Gambar 2.28, besar sudut yang dicari adalah 45 derajat.
2.10. Pengukuran Jarak dan Kecepatan [5]