36 4. Operasional formal usia 11-14 tahun.
Pada tahap ini pola berpikir anak sudah sistematis dan meliputi proses- proses yang kompleks. Aktifitas proses berpikir pada tahap ini mulai
menyerupai cara berpikir orang dewasa, karena kemampuannya yang sudah berkembang pada hal-hal yang bersifat abstrak. Anak sudah mampu
memprediksi berbagai macam kemungkinan. Anak sudah dapat membedakan mana yang terjadi dan mana yang seharusnya terjadi. Selain
itu, anak juga dapat menyusun hipotesis dari suatu kenyataan misalkan pola berpikir sebab akibat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, siswa kelas II SD termasuk pada tahap operasional konkret. Artinya siswa dalam belajar terbatas pada objek-
objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman langsung. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran membaca guru menggunakan media gambar.
Dalam pembelajaran membaca, media gambar dapat menarik perhatian siswa, membangkitkan minat siswa, dapat memperkenalkan kata-kata baru, dan dapat
menyajikan pola-pola kalimat.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Nama peneliti Adhitya Eko Hartanto, Sukarno, dan Kuswadi, dengan judul
penelitian upaya meningkatkan minat baca melalui bermain kartu kata bergambar pada anak kelompok B TK Negeri Pembina Surakarta tahun
pelajaran 20132014. Tujuan penelitian untuk: a meningkatkan minat baca melalui bermain kartu kata bergambar pada anak kelompok B TK Negeri
37 Pembina Surakarta tahun pelajaran 20132014 dan b mendeskripsikan
implementasi bermain kartu kata bergambar dalam meningkatkan minat baca pada anak kelompok B TK Negeri Pembina Surakarta tahun pelajaran
20132014. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan minat baca, dari kondisi awal dengan menggunakan pretest diperoleh hasil ketuntasan 30
dari jumlah seluruh anak dalam satu kelas. Peningkatan minat baca pada siklus I sebesar 27, yang kondisi awal 30 meningkat menjadi 57.
Peningkatan minat baca pada siklus II sebesar 53, yang kondisi awal 30 meningkat menjadi 83.
F. Kerangka Pikir
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Membaca merupakan proses memahami suatu tulisan agar pembaca
memperoleh makna dan pengetahuan dari tulisan tersebut. Pelajaran membaca merupakan pelajaran dasar yang harus dikuasai oleh siswa SD. Salah satu
tujuannya agar siswa bisa memahami materi dari semua mata pelajaran, karena umumnya materi pelajaran disajikan dalam bentuk tulisan atau bacaan.
Pelajaran membaca tidak hanya diharapkan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, tetapi juga untuk meningkatkan minat membaca siswa.
Meningkatnya minat membaca akan berpengaruh terhadap sikap positif siswa pada kegiatan membaca. Siswa yang memiliki minat membaca tinggi akan
tinggi pula keterampilan membacanya. Begitu juga sebaliknya, siswa yang memiliki minat membaca rendah akan memiliki keterampilan membaca yang
rendah.
38 Minat membaca merupakan keinginan dan ketertarikan dari dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas membaca dengan perasaan senang dalam rangka memenuhi kebutuhannya untuk menemukan makna tulisan dan
menemukan informasi guna mengembangkan pengetahuan. Setiap siswa harus memiliki minat membaca agar kegiatan membaca yang dilakukan disertai
dengan keinginan, ketertarikan, perasaan senang senang, dan atas dasar kebutuhannya.
Akan tetapi, permasalahan yang terjadi pada siswa kelas II SD Negeri Bendungan I adalah masih rendahnya minat membaca siswa. Saat siswa
diminta untuk membaca materi yang ada pada buku pelajaran, siswa lebih memilih untuk menirukan apa yang diucapkan oleh guru daripada membaca.
Saat guru membaca, hanya beberapa siswa yang menyimak bacaan di buku pelajaran, sementara siswa yang lain sibuk sendiri. Selain itu, dalam pelajaran
membaca siswa banyak yang hanya membolak balik halaman buku pelajaran tanpa membacanya terlebih dahulu. Siswa seperti tidak tertarik dan tidak
bergairah dengan pelajaran membaca. Menurut teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget,
siswa kelas II SD termasuk dalam tahap operasional konkret. Artinya siswa belajar berdasarkan pengalaman langsung dan belajar dari objek-objek yang
konkret. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar membaca dalah media gambar. Media gambar
dapat memperkenalkan kata-kata baru dan menyajikan pola-pola kalimat. Selain itu, media gambar juga dapat menarik perhatian siswa dan dapat
39 membangkitkan minat siswa untuk belajar. Salah satu jenis media gambar yang
dapat digunakan untuk belajar membaca adalah gambar fotografi. Gambar fotografi dalam penelitian ini adalah gambar tetap still picture dua dimensi
yang diperoleh dari internet. Gambar fotografi merupakan media visual yang efektif karena dapat memvisualisasikan objek dengan lebih konkret, lebih
realistis, dan lebih akurat.
G. Hipotesis Tindakan