dengan daerah kristalin, sehingga serat selulosa ketika menjadi sasaran dari pelarut DMAcLiCl, daerah amorf putus melepaskan daerah kristal Peng, 2011.
Beberapa penelitian telah dilakukan yaitu Aulia 2012 telah meneliti tentang nanokristal selulosa yang diisolasi dari Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS yang
dihidrolisis dengan menggunakan asam sulfat. Harahap 2012 telah meneliti tentang selulosa asetat yang dibuat dari
α-selulosa yang diisolasi dari Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS.
α-selulosa yang diperoleh dari Tandan Kosong Kelapa Sawit diubah menjadi selulosa asetat dengan penambahan asam asetat glasial. Habibah 2012 telah
meneliti tentang berat molekul dan derajat polimerisasi α-selulosa yang berasal dari
alang-alang Imperatacylindrica dengan metode viskositas. Viskositas α-selulosa yang
diperoleh diukur dengan menggunakan viscometer Ostwald dan pengukuran berat molekul serta derajat polimerisasi dilakukan berdasarkan persamaan Mark-Kuhn-
Houwink. Proses hidrolisis nanokristal selulosa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
hidrolisis dengan menggunakan asam sulfat dan hidrolisis dengan menggunakan pelarut organik DMAcLiCl. Silverio 2012 telah melakukan penelitian dengan menghidrolisis
α-selulosa yang diperoleh dari tongkol jagung dengan menggunakan asam sulfat 9,17 M dengan variasi waktu hidrolisis 30, 60 dan 90 menit. Berdasarkan uraian diatas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menghidrolisis α-selulosa yang
diperoleh dari tongkol jagung dengan menggunakan media pelarut organik DMAcLiCl.
1.2 PerumusanMasalah
Pada penelitian ini yang menjadi masalah adalah: 1.
Apakah α-selulosa dapat diisolasi dari tongkol jagung.
2. Bagaimana cara memproduksi nanokristal selulosa dari tongkol jagung.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana karakterisasi nanokristal selulosa dari tongkol jagung, meliputi sifat
morfologi dengan menggunakan Transmisi Electron Microscopy TEM, analisis termal dengan menggunakan Thermogravimetry analysis TGA dan
analisa gugus fungsi dengan menggunakan fourier transform infrared FTIR.
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini mengambil batasan-batasan sebagai berikut: 1.
Tongkol Jagung yang digunakan berasal dari limbah pemipilan biji jagung yang didapat dari pabrik jagung Sepakat kelompok tani dusun 3 desa Bekulap,
kecamatan Selesai kabupaten Langkat. 2.
Isolasi nanokristal selulosa dari α-Selulosa dilakukan melalui hidrolisis dengan
menggunakan pelarut DMAcLiCl 3.
Karakterisasi nanokristal selulosa yang diperoleh menggunakan Transmisi Electron Microscopy
TEM, Thermogravimetry analysis TGA dan Fourier Transform Infrared
FTIR.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: 1.
Untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh nanokristal selulosa dari α-
selulosa tongkol jagung. 2.
Untuk mengetahui bagaimana hasil nanokristal yang diperoleh 3.
Untuk mengetahui bagaimana hasil karakterisasi nanokristal selulosa dari tongkol jagung.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1.
Pemamfaatan tongkol jagung sebagai bahan baku pembuatan nanokristal selulosa diharapkan mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi pada
tongkol jagung
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan informasi tentang cara memproduksi nanokristal selulosa dari
α- Selulosa yang diperoleh dari tongkol jagung dengan cara hidrolisis
menggunakan media pelarut organik DMAcLiCl. 3.
Sebagai bahan literatur di perpustakaan USU serta menjadi bahan penelitian selanjutnya.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA USU Medan, Laboratorium Kimia Fisika FMIPA USU Medan, uji FTIR di laboratorium organik
FMIPA UGM Yogyakarta, uji TEM di Laboratorium TEM FMIPA UGM Yogyakarta dan Uji TGA di Laboratorium Terpadu FMIPA USU Medan.
1.7 Metodologi Penelitian