5
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan kemampuan menulis cerpen antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan teknik scaffolding dan siswa yang pembelajarannya tanpa menggunakan teknik scaffolding konvensional?
2. Apakah teknik scaffolding efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki dua tujuan. Tujuan tersebut ialah sebagai berikut.
1. Mengetahui perbedaan kemampuan menulis cerpen antara siswa yang pembelajarannya menggunakan
teknik scaffolding
dan siswa
yang pembelajarannya tanpa menggunakan teknik scaffolding konvensional.
2. Menguji apakah penggunaan teknik scaffolding efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X MA Ali Maksum Krapyak
Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian harus memiliki manfaat, baik itu bagi peneliti itu sendiri maupun bagi orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut.
6
1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian yang berguna
dalam perkembangan ilmu pendidikan, terutama dalam pengembangan metode pembelajaran menulis cerpen.
2. Manfaat Praktis a. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan alternatif teknik
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sastra, khususnya menulis cerpen.
b. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan ide
dan tema ketika menulis cerpen.
G. Batasan istilah
Agar diperoleh pemahaman yang sama pada istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah yang membatasi istilah-istilah
yang digunakan dalam penelitian ini. Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kefektifan adalah peningkatan skor rata-rata sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan menulis cerpen menggunakan teknik scaffolding.
2. Teknik scaffolding merupakan pemberian bantuan kepada siswa secara bertahap mulai dari tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan
7
tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar, setelah mampu mengerjakan sendiri.
3. Pembelajaran menulis adalah suatu proses seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam bahasa tulis sehingga hasilnya
dapat dinikmati dan dipahami orang lain. 4. Cerpen adalah karya kreatif siswa berupa cerita pendek yang di dalamnya
mengandung unsur pembangun cerpen baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik.
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Menulis
Pembelajaran bahasa wajib mengajarkan berbagai keterampilan berbahasa, salah satunya adalah keterampilan menulis. Menulis itu sendiri
diartikan sebagai suatu keahlian dalam menuangkan suatu ide, gagasan atau gambaran yang ada di dalam pikiran manusia menjadi sebuah karya tulis yang
dapat dibaca dan mudah dimengerti atau dipahami orang lain Wardhana via Rohmadi, 2007: 33. Di sisi lain, Tarigan 2008: 22 mengatakan bahwa menulis
ialah menurunkan
atau melukiskan
lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Sementara itu, menulis juga merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan Akhadiah, 1988: 2. Melalui
kegiatan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah bukan sekadar menjadi penyadap
informasi dari orang lain. Penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahannya, yaitu menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih