Uji Multikolinieritas Pengujian Asumsi Klasik

4.2.2.1.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dan toleransi. Menurut Ghozali 2005:91, untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari: a. nilai tolerance dan lawannya, b. variance inflation factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolinieritas adalah “nilai Tolerence 0,1 atau sama dengan VIF 10”, Ghozali 2005:92. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinieritas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9 atau 90. Berikut adalah hasil pengujian multikolinieritas. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Model a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -3.437 .618 - 5.560 .000 LNDAR .156 .879 .051 .178 .861 .281 3.560 LNDER .781 .306 .546 2.552 .018 .510 1.961 LNTATO .620 .794 .185 .780 .444 .415 2.409 a. Dependent Variable: LNROE Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012. Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerence atau VIF. Masing- masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai Tolerence yang lebih besar dari 0,1. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa masing- masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel bebasnya.

4.2.2.1.3. Uji Autokorelasi