Jenis Industri Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay 1. Profitabilitas

a. KAP Price Waterhouse Coopers PWC, bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi Sutanto Rekan, Haryanto Sahari Rekan. b. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG, bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta Widjaja. c. KAP Ernest Young E Y, bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko, Sanjadja. d. KAP Deloitte Touche Thomatsu Deloitte, bekerjasama dengan KAP Hans Tuanakotta Mustofa, Osman Ramli Satrio Rekan.

5. Jenis Industri

Jenis industri diklasifikasikan menjadi sektor keuangan dan non-keuangan. Menurut penelitian sebelumnya Ashton et.al 1987 dan Carslaw 1991 berpendapat perusahaan sektor keuangan memilki audit delay yang lebih pendek atau berpengaruh negatif terhadap audit delay. Penelitian yang dilakukan oleh Ashton, Willingham dan Elliot 1987 mengklasifikasikan jenis industri menjadi dua kelompok yaitu perusahaan manufaktur, dagang, perusahaan minyak dan gas sebagai sub sampel industri. Sedangkan bank komersial, simpan pinjam, bank penyimpanan dan perusahaan asuransi sebagai sub sampel perusahaan finansial. Hasil dan penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan industri mengalami audit delay yang lebih panjang dibandingkan perusahaan finansial. Penelitian yang dilakukan Carslaw dan Kaplan 1991 dengan sampel 245 perusahaan ditahun 1987 dan 206 perusahaan ditahun 1988 mengklasifikasikan yang ada di New Zelland Stock Exchange menjadi dua kelompok: industri finasial dengan industri lain selain industri finansial dimana klasifikasi ini dilakukan sama Universitas Sumatera Utara dengan penelitian Ashton 1987. Hasil yang diperoleh adalah pada tahun 198 perusahaan finansial mengalami audit delay yang lebih singkat. Sedangkan ditahun 1987 tidak tercapai tingkat signifikan yang seharusnya. Penelitian yang dilakukan oleh Halim 2000 dengan jumlah sampel 177 emiten tahun 1993, 1995, dan 1997 mengklasifikasikan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta menjadi dua sub sampel industri dan finansial. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata audit delay antara perusahaan finansial dan non finansial tidak berbeda jauh. Rachmawati, 2008 Audit delay diharapkan untuk lebih singkat pada perusahaan finansial karena perusahaan dengan jenis tersebut mempunyai sedikit persediaan atau bahkan tidak sama sekali sehingga waktu audit yang dibutuhkan tidak lama. Selain itu kebanyakan asset yang dimiliki berbentuk nilai moneter sehingga lebih mudah diukur dibandingkan dengan perusahaan non finansial, kebanyakan asset yang dimiliki berbentuk fisik seperti persediaan, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.

6. Opini Auditor