Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Jadwal Penelitian

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pooling yang merupakan kombinasi antara data Time Series dan data cross section. Data Time Series adalah sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, dan tahunan, data cross section atau data satu waktu adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu . Sumber data yang diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi yang telah tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut. Sumber datanya adalah laporan keuangan auditan perusahaan pertambangan dan keuangan yang terdaftar di BEI periode 2007- 2009, melalui situs resmi milik Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id serta ringkasan kerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD. Jenis data yang dibutuhkan antara lain: 1. tanggal laporan audit independen diterbitkan 2. labarugi bersih perusahaan sebelum pajak penghasilan 3. total Asset 4. total Kewajiban 5. total Ekuitas 6. kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder, jadi pengumpulan data diperoleh dari pihak ketiga atau dicari secara manual dari luar perusahaan. Pengumpulan Universitas Sumatera Utara data dilakukan dalam dua tahap, pertama studi pustaka dengan membaca literatur dan jurnal-jurnal terkait dengan masalah yang diteliti lalu ditarik kesimpulan dan dibuat kerangka pemikiran tambahan untuk penelitian sendiri. Kedua, pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mengunduh pada situs www.idx.co.id.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel bebas Independent Variable

Variabel bebas dilambangkan dengan X. Variabel bebas adalah variable yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen terikat dan yang mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel terikat lainnya Erlina dan Mulyani, 2007. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proftabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, kualitas auditor dan jenis industri. a. Tingkat Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam penelitian ini digunakan Return On Asset ROA. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi diduga membutuhkan waktu penyelesaian audit yang lebih pendek. ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara b. Tingkat Solvabilitas Dalam penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio DER. Rasio ini membandingkan antara total ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur. DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: c. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar informasi yang dimiliki perusahaan dan mencerminkan kesadaran manajemen mengenai pentingnya informasi, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan. Proksi yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah Total Asset. d. Kualitas Auditor atau KAP Kualitas auditor mengacu pada apakah KAP Kantor Akuntan Publik yang mengaudit termasuk dalam kategori the big four nilai dummy 1 atau non big four nilai dummy 0. Yang termasuk dalam kategori the big four adalah: 1. KAP Price Waterhouse Coopers PWC, bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi Sutanto Rekan, Haryanto Sahari Rekan. 2. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG, bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta Widjaja. Universitas Sumatera Utara 3. KAP Ernest Young E Y, bekerjasama dengan KAP Purwantono, Sarwoko, Sanjadja. 4. KAP Deloitte Touche Thomatsu Deloitte, bekerjasama dengan KAP Hans Tuanakotta Mustofa, Osman Ramli Satrio Rekan. e. Jenis Industri Jenis industri dibedakan menjadi industri keuangan dan non keuangan. Menggunakan variabel dummy yaitu pemberian nilai 0 nol untuk perusahaan non keuangan dan nilai 1 satu untuk perusahaan keuangan.

2. Variabel terikat dependent variable

Variabel terikat dilambangkan dengan Y. variabel terikat adalah perhatian utama dalam sebuah pengamatan; variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Erlina dan Mulyani, 2007. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah audit delay yang diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari, ialah jangka waktu antara tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal yang tertera dalam laporan auditor independen lestari, 2010 Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Audit Delay Y Lama waktu penyelesaian audit diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan audit Jumlah Hari Rasio Universitas Sumatera Utara Profitabilitas X1 Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur dalam ROA Return On Asset ROA Rasio Solvabilitas X2 Kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjang maupun pendek dengan menggunakan equity yang diukur dalam DER Debt to Equity Ratio DER Rasio Ukuran Perusahaan X3 Seberapa besar aktiva perusahaan untuk memberikan insentif dalam percepatan penerbitan laporan keuangan auditan. Diukur melalui total asset. Total aktiva total asset Rasio Kualitas Auditor X4 Menunjukkan auditor yang berafiliasi dengan KAR the big four dan non the big four KAP the big four diberi nilai 1 KAP non big four diberi nilai 0 Nominal Jenis Industri X5 Jenis industri membedakan antara industri keuangan dan non keuangan yang diduga berpengaruh pada keterlambatan penerbitan laporan keuangan Jenis Industri keuangan diberi nilai 1 Jenis Industri non keuangan diberi nilai 0 Nominal Universitas Sumatera Utara

F. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dilakukan pengujian asumsi klasik untuk keperluan analisis data tersebut. Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17 for windows.

1. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk memperoleh model regresi yang memberikan hasil Best Linear Unbiased Estimator BLUE, model tersebut perlu diuji asumsi klasik dengan metode Ordinary Least Square OLS atau pangkat kuadrat terkecil biasa. Model regresi dikatakan BLUE apabila tidak terdapat Autokorelasi, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Normalitas lestari: 2010. Berikut ini penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang akan dilakukan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2005. Model regresi yang paling baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. normalitas dapat dideteksi dengan alat analisis grafik berupa PP Plot dan uji Kolmogorov Smirnov dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai signifikan reidualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pedoman pengambilan keputusan yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 apabila nilai signifikasi atau probabilitas 0,05 , maka distribusi data normal 2 apabila nilai signifikasi atau probabilitas 0,05 . maka distribusi data tidak normal

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang sahih valid adalah model regresi yang bebas dari multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antara variabel bebasnya Ghozali, 2005. Jika terjadi relasi berarti terjadi masalah multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi ketika variabel independen yang ada dalam metode berkorelasi satu sama lain, ketika korelasi antar variabel independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari: 1 nilai tolerance dan lawannya, dan 2 variance Inflation Factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum untuk menunjukkan adanya multikolineraitas adalah nilai tolerance 10 persen dan VIF 10. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas adalah dengan Universitas Sumatera Utara mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki kolerasi tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi korelasi, disinyalir ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena ”gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi ”gangguan” pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Suatu jenis pengujian yang umumnya digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi yang dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Watson yang disebut sebagai statistik Durbin-Watson. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai d dari hasil perhitungan dengan nilai d1 dan du dari tabel Durbin-Watson. Model dikatakan bebas dari autokorelasi jika nilai dl lebih besar dari nilai du pada tabel.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan Universitas Sumatera Utara lain tetap maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedatis dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di- studentized. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk dapat menentukan heteroskedastisitas antara lain: 1 jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. 2 jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain melihat grafik plot, ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat kondisi heteroskedastisitas atau homokedastisitas, antara lain uji park, uji Glejser dan uji White. Universitas Sumatera Utara

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh rasio profitabilitas ROA, solvabilitas DER, ukuran perusahaan total asset, kualitas auditor dan jenis industri terhadap audit delay dengan model dasar sebagai berikut: Y = α + + + + + + ε Keterangan: Y = lamanya hari penyelesaian audit audit delay α = konstanta = profitabilitas ROA = solvabilitas DER = ukuran perusahaan total asset = kualitas auditor = jenis industri = Koefisien regresi ε = error tingkat kesalahan

a. Pengujian Signifikasi Parsial Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Langkah-langkah pengujian: 1 merumuskan hipotesis statistik: Universitas Sumatera Utara : = 0, artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. : ≠ 0, artinya terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2 tentukan level signifikan signifikasi tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan melihat nilai probabilitas dari t rasio masing-masing variabel independen pada taraf uji α = 5. 3 kriteria pengambilan keputusan - jika probabilitas lebih kecil daripada α maka ditolak dan diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. - Jika probabilitas lebih besar daripada α maka ditolak dan diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu dapat pula digunakan perbandingan signifikasi dengan ketentuan: diterima jika diterima jika

b. Pengujian Signifikasi serentak uji F

Uji F digunaka untuk menguji goodness of fit test yang menunjukkan variasi pengaruh variabel independen secara bersama-sama dan simultan terhadap variabel dependen. Langkah pengujian: Universitas Sumatera Utara 1 merumuskan hipotesis : β = β = β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1, X2, dan X3 terhadap variabel dependen Y. : β = β = β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1, X2, dan X3 terhadap variabel dependen Y. 2 tentukan level signifikasi Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat profitabilitas dari F rasio seluruh variabel independen pada taraf uji α= 5. 3 kriteria pengambilan keputusan: - jika probabilitas lebih kecil daripada α maka ditolak dan diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. - Jika probabilitas lebih besar daripada maka ditolak dan diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu dapat pula dilihat signifikasinya yang dibandingkan dengan dengan ketentuan: diterima jika diterima jika Universitas Sumatera Utara

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Feb’ 11 Mar’ 11 Apr ‘11 Mei’ 11 Juni’ 11 Juli ‘ 11 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul x Pencarian data awal dan penyelesaian proposal x x x x x x x Bimbingan proposal x x Seminar proposal x Pengumpulan dan olahdata x x Analisis data x x x x x Bimbingan skripsi x x x Penyelesaian skripsi x x Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Langkah awal analisis data dimulai dengan input atau entry data yang berupa angka yang terdapat dalam laporan keuangan yang dibutuhkan dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science versi 17. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 35 perusahaan yang memenuhi kriteria tabel diamati selama periode 2007-2009 dengan 105 unit analisis. Sampel penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan No Perusahaan Kode emiten 1 Bumi Resources BUMI 2 Indo Tambang Raya Megah ITMG 3 Petrosea PTRO 4 Tambang Batu Bara Bukit Asam PTBA 5 Apexindo Pratama Duta APEX 6 Energi Mega Persada ENRG 7 Medco Energi Internasional MEDC Universitas Sumatera Utara