Uji Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Apabila nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan bila nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Tabel 4.3 Uji normalitas K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 105 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 15.27244060 Most Extreme Differences Absolute .100 Positive .076 Negative -.100 Kolmogorov-Smirnov Z 1.020 Asymp. Sig. 2-tailed .249 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan pengujian pada tabel 4.3 besar nilai kolmogorov-smirnov adalah 1,020 dengaan nilai signifikasi 0,249. Berdasarkan hipotesis Ho diterima bila lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi 0,249 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi normalitas. Data dapat dipakai kepengujian selanjutnya.

b. Uji Multikolinieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu Universitas Sumatera Utara tolerance ≥ 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF ≤ 10 Ghozali, 2006. Hasil pengujian disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Hasil uji multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 84.387 3.955 21.334 .000 ROA -16.323 12.762 -.145 -1.279 .204 .640 1.563 DER -.217 .323 -.077 -.671 .504 .625 1.599 TA -2.022E- 14 .000 -.102 -.985 .327 .766 1.306 RKAP -8.465 3.524 -.240 -2.402 .018 .824 1.214 JI -9.456 4.682 -.266 -2.019 .046 .472 2.117 a. Dependent Variable: AD Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan keseluruhan variabel memiliki nilai lebih dari 0,10 yaitu 0,64 ; 0,625; 0,766 ; 0,824 ; 0,472 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama. Tidak satupun variabel independen memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Besarnya korelasi antara variabel independen tersebut disajikan dalam tabel 4.5 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Koefisien korelasi antarvariabel Coefficient Correlations a Model JI RKAP TA ROA DER 1 Correlations JI 1.000 -.037 -.170 .470 -.483 RKAP -.037 1.000 -.369 -.211 .029 TA -.170 -.369 1.000 .032 -.113 ROA .470 -.211 .032 1.000 .032 DER -.483 .029 -.113 .032 1.000 Covariances JI 21.925 -.612 -1.638E-14 28.060 -.731 RKAP -.612 12.416 -2.673E-14 -9.488 .033 TA -1.638E-14 -2.673E-14 4.214E-28 8.407E-15 -7.475E-16 ROA 28.060 -9.488 8.407E-15 162.868 .131 DER -.731 .033 -7.475E-16 .131 .105 a. Dependent Variable: AD Melihat hasil besaran korelasi antara variabel independen, variabel DER mempunyai korelasi yang paling tinggi dengan variabel JI Jenis Industri sebesar 0.48 atau 48 . Oleh karena korelasi ini masih dibawah nilai standard korelasi 95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas yang serius.

c. Uji Autokorelasi