Analisis koefisien determinasi Pengujian Hipotesis Penelitian

AD = 84,387 -16,323ROA – 0,217DER – 202.200.000.000.000TA – 8,465RKAP – 9,4561 + e AD = 74,931 -16,323ROA – 0,217DER – 202.200.000.000.000TA – 8,465 RKAP + e Diasumsikan variabel lain tetap maka audit delay pada perusahaan keuangan dalam penelitian ini adalah sampel perusahaan perbankan adalah sebesar 74,931 hari. b Jika estimasi jenis industri adalah non finansial non keuangan dengan variabel dummy 0, maka: AD = 84,387 -16,323ROA – 0,217DER – 202.200.000.000.000TA – 8,465RKAP – 9,456 0 +e AD = 84,387 -16,323ROA – 0,217DER – 202.200.000.000.000TA – 8,465 RKAP +e Diasumsikan variabel lain tetap maka audit delay pada perusahaan non keuangan dalam penelitian ini adalah sampel perusahaan pertambangan adalah sebesar 84,387 hari.

b. Analisis koefisien determinasi

Koefisien determinasi R Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah dari nol sampai satu. Nilai R square yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sebaliknya semakin kecil nilai R square maka kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen semakin Universitas Sumatera Utara terbatas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang cross section relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data time series biasanya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan R square adalah setiap penambahan variabel independen kedalam model maka R square pasti meningkat meskipun variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. Tabel 4.9 Hasil analisis koefisien determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .432 a .187 .146 15.653 a. Predictors: Constant, JI, RKAP, TA, ROA, DER Pada tabel diatas, model summary besarnya adjusted R square adalah 0,146, hal ini berarti bahwa 14,6 dari variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variabel independennya ROA, DER, TA, RKAP, JI , sedangkan sisanya 85,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Hal ini juga berarti korelasi atau hubungan antara audit delay dengan variabel independennya lemah dibawah standar 0,5 karena hanya bisa menjelaskan terbatas 14,6 saja. Universitas Sumatera Utara

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menguji keempat hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test dan uji F F test. 1 Uji t Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 17, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 84.387 3.955 21.334 .000 ROA -16.323 12.762 -.145 -1.279 .204 .640 1.563 DER -.217 .323 -.077 -.671 .504 .625 1.599 TA -2.022E- 14 .000 -.102 -.985 .327 .766 1.306 RKAP -8.465 3.524 -.240 -2.402 .018 .824 1.214 JI -9.456 4.682 -.266 -2.019 .046 .472 2.117 a. Dependent Variable: AD Universitas Sumatera Utara : Tingkat profitabilitas ROA berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan tabel 4.10 ditunjukkan bahwa besarnya untuk variabel ROA sebesar -1,279 dengan nilai signifikan 0,204. Nilai yang sebesar -1,279 lebih kecil dari pada nilai 1,98397 . Dan nilai signifikansi sebesar 0,204 lebih besar dari pada nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak. Yang berarti bahwa secara parsial ROA tidak berpengaruh terhadap audit delay. : Tingkat solvabilitas DER berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan tabel 4.10 ditunjukkan bahwa besarnya untuk variabel DER sebesar -0,671 dengan nilai signifikan 0,504. Nilai yang sebesar -0,671 lebih kecil dari pada nilai 1,98397 . Dan nilai signifikansi sebesar 0,504 lebih besar dari pada nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak. Yang berarti bahwa secara parsial DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. : Ukuran perusahaan Total Asset berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan tabel 4.10 ditunjukkan bahwa besarnya untuk variabel ukuran perusahaan sebesar -0,985 dengan nilai signifikan 0,324. Nilai yang sebesar -0,985 lebih kecil dari pada nilai 1,98397 . Dan nilai signifikansi sebesar 0,324 lebih besar dari pada Universitas Sumatera Utara nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak. Yang berarti bahwa secara parsial ukuran besarnya perusahaan yang diwakili total aset tidak berpengaruh terhadap audit delay. : Kualitas auditor berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan tabel 4.10 ditunjukkan bahwa besarnya untuk variabel kualitas auditor atau KAP sebesar -2,402 dengan nilai signifikan 0,018. Nilai yang sebesar -2,402 lebih besar dari pada nilai 1,98397 . Dan nilai signifikansi sebesar 0,018 lebih kecil dari pada nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Yang berarti bahwa secara parsial kualitas auditor atau KAP berpengaruh terhadap audit dela.y. Angka negatif berarti kualitas KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. Jika termasuk KAP big four maka audit delay semakin singkat negatif. : Jenis industri berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan tabel 4.10 ditunjukkan bahwa besarnya untuk variabel jenis industri sebesar -2,019 dengan nilai signifikan 0,046. Nilai yang sebesar -2,019 lebih besar dari pada nilai 1,98397 . Dan nilai signifikansi sebesar 0,046 lebih kecil dari pada nilai α sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Yang berarti bahwa secara parsial jenis industri berpengaruh terhadap audit dela.y. Angka negatif berarti jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay. Jika termasuk jenis industri keuangan financial maka audit delay semakin singkat negatif. Universitas Sumatera Utara 2 Uji F Untuk melihat pengaruh ROA, DER, TA, Kualitas Auditor dan jenis industri terhadap audit delay secara simultan, dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5566.495 5 1113.299 4.544 .001 a Residual 24257.734 99 245.028 Total 29824.229 104 a. Predictors: Constant, JI, RKAP, TA, ROA, DER b. Dependent Variable: AD : profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, kualitas auditor, dan jenis industri, secara bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan tabel 4.11 ditunjukkan bahwa diperoleh sebesar 4,544 dengan nilai signifikansi 0,001. Nilai lebih besar daripada sebesar 2,30 dan nilai signifikasi lebih kecil daripada α 0,05. Maka dapat disimpulkan ditolak dan diterima. Yang berarti bahwa secara simultan keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap audit delay. Universitas Sumatera Utara

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay pada perusahaan pertambangan dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 sampai 2009 adalah sebesar 69,09 hari, dengan nilai minimum atau audit tercepat 26 hari dan nilai maksimum atau audit terlama 107 hari. 2. Hubungan tingkat profitabilitas yang diwakili ROA terhadap audit delay. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa profitabilitas yang diwakili ROA tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung peneliti terdahulu yaitu Hossain and taylor 1998, Ahmad dan Kamarrudin 2000 , Luciana dan Lucas 2006, Rachmawati 2008 yang menyertakan ROA dalam penelitian mereka dan berkesimpulan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap audit delay. Namun tidak sejalan dengan penelitian kartika 2009 dan Lestari 2010 yang menyatakan ROA berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini juga bertentangan dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya yang menyatakan ROA berpengaruh terhadap audit delay, semakin besar ROA maka audit delay negatif atau semakin cepat. Hal ini disebabkan dalam penelitian ini tidak berpengaruh apakah ROA nya besar atau kecil, karena ada yang ROA nya besar tanggal terbit laporan auditornya ada yang lama namun ada pula yang singkat. Sehingga tidak terpengaruh besarnya ROA 3. Hubungan tingkat solvabilitas yang diwakili DER terhadap audit delay Universitas Sumatera Utara