PENDAHULUAN 1 Tinjauan Pustaka 6 BAHAN DAN METODE 39 HASIL DAN PEMBAHASAN 41 KESIMPULAN DAN SARAN 48

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak vi Abstract vii Daftar Isi vii Daftar Tabel viii Daftar Diagram ix

BAB 1 : PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 3 1.3 Tujuan 4 1.4 Manfaat 5

BAB 2 : Tinjauan Pustaka 6

2.1 Sejarah Penemuan Karet 6 2.2 Morfologi Tanaman Karet 7 2.3 Karet Alam 8 2.3.1 Perbedaan karet alam dengan karet sintetis 8 2.3.2 Jenis-jenis karet alam 9 2.3.3 Jenis-jenis karet sintetis 12 2.4 Penyadapan 14 2.4.1 Penentuan matang sadap 14 2.4.2 Peralatan sadap 14 2.4.3 Pengumpulan gumpalan karet mutu rendah 15 2.5 Prakoagulasi 16 2.5.1 Faktor penyebab prakoagulasi 17 2.5.2 Pencegahan prakoagulasi 19 2.6 Lateks, Karet bongkah, dan Pengolahannya Menjadi Material 21 2.6.1 Lateks pekat 22 2.6.2 Karet Bongkah 24 2.6.3 Pengolahan karet alam 25 2.6.4 Pengolahan lateks pekat 30 2.6.5 Pengolahan karet remah 32 2.7 Analisa Kualitas Karet Remah 35 2.8 Manfaat Karet 38

BAB 3 : BAHAN DAN METODE 39

3.1 Alat 39 3.2 Bahan 39 3.3 Prosedur kerja 39

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1 Hasil 41 4.2 Pembahasan dan Perhitungan 43

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1 Kesimpulan 48 5.2 Saran 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kandungan bahan-bahan dalam lateks segar dan lateks yang dikeringkan 22 Tabel 2.2 Standar Mutu Lateks Pekat 23 Tabel 2.3 Standard Indonesian Rubber SIR 24 Tabel 2.4 Standard Malaysian Rubber SMR 25 Tabel 4.1.1 Hasil analisa kadar kotoran pada karet remah yang berasal dari cuplump SIR20 41 Tabel 4.1.2 Hasil analisa kadar kotoran pada karet remah yang berasal dari lateks SIR 3 42 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 2.1. Pengolahan karet remah dari lateks 33 Diagram 2.2. Pengolahan karet remah dari karet rakyat bermutu rendah 34 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 2.1. Pengolahan karet remah dari lateks 33 Diagram 2.2. Pengolahan karet remah dari karet rakyat bermutu rendah 34 Abstrak Karet remah adalah karet yang dibuat secara khusus, sehingga mutu teknisnya terjamin dan penetapannya didasarkan pada sifat teknis. Salah satu parameter yang dianalisa pada karet remah yaitu kadar kotoran. Dan sampel yang dianalisa adalah karet remah yang berasal dari bahan baku cuplump SIR 20, dan karet remah yang berasal dari bahan baku lateks SIR 3, yang memiliki nilai standar sesuai dengan Standard Indonesian Rubber SIR yaitu maksimum 0,20 untuk karet remah yang berasal dari bahan baku lump mangkok dan maksimum 0,03 untuk karet remah yang berasal dari bahan baku lateks. Pengaruh kadar kotoran yang tinggi terhadap kualitas dari karet remah sangatlah buruk, karena dapat mengurangi sifat dinamika yang unggul dari vulkanisir karet alam. Jadi semakin besar kadar kotorannya maka kualitasnya akan semakin menurun, dan jika semakin kecil kadar kotorannya maka kualitasnya akan semakin bagus. ANALYSIS COMPARISON OF RATE DIRT DIRT CONTENT AT CRUMB RUBBER WHICH COME FROM RAW MATERIAL OF CUP LUMP WITH RAW MATERIAL OF LATEX PT.BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE,TBK. Abstract Crumb rubber is rubber one be made specially, so its technical quality is secured and its establishment is gone upon on technical character. One of parameter which is analysed on crumb rubber which is dirt content. And sample that is analysed is crumb rubber which come from cuplump raw material SIR 20, and crumb rubber which come from latex raw material SIR 3, one that have default point corresponds to Standard Indonesian Rubber SIR which is maximum 0,20 for crumb rubber which come from cuplump raw material and a maximum 0,03 for crumb rubber which come from latex raw material. Influence from higher dirt content to high quality of crumb rubber very bad, since gets to reduce preeminent dynamics character from vulcanisation nature rubber. So the higher its dirt content therefore quality it will on the lower, and if getting dirt content little its therefore quality it will get nicely.

BAB 1 PENDAHULUAN