Permodalan Capital Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode Camel

2.3. Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode Camel

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut: a. Permodalan capital; b. Kualitas aset asset quality; c. Manajemen management; d. Rentabilitas earning; e. Likuiditas liquidity;

2.3.1. Permodalan Capital

Modal bank merupakan motor penggerak bagi kegiatan usaha bank, sehingga besar kecilnya modal bank sangat berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk melaksanakan kegiatan operasinya. Dengan modal sedikit maka kapasitas usaha bank menjadi terbatas mengingat modal merupakan “proxi” dari pada kemampuan bank untuk mengcover risiko risiko usaha yang dihadapi. Bank dengan modal sedikit tentunya akan mengalami kesulitan untuk memiliki kegiatan usaha yang sangat bervariasi atau memiliki risiko tinggi seperti kegiatan derivatif. Komite Basel untuk Pengawasan merupakan sebuah forum untuk kerjasama reguler pada hal-hal pengawasan perbankan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu kunci pengawasan dan meningkatkan kualitas pengawasan perbankan di seluruh dunia. Mereka berusaha untuk melakukan pengawasan tersebut dengan pertukaran informasi pengawasan, pendekatan isu dan teknik, dengan maksud untuk membuat pemahaman yang sama dalam hal p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara pengawasan. Komite menggunakan pengertian umum untuk mengembangkan pedoman dan standar pengawasan di daerah di mana mereka inginkan. Dalam hal ini, Komite terkenal karena standar internasional untuk kecukupan modal, sedangkan Prinsip Dasar Pengawasan Bank yang Efektif, dan Konkordat pada pengawasan perbankan lintas-perbatasan. Anggota Komite datang dari Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kanada, Cina, Perancis, Jerman, Hong Kong SAR, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Luxembourg, Meksiko, Belanda, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Selatan Afrika, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris dan Amerika Serikat. Ketua Komite kini adalah Bapak Nout Wellink, Presiden Bank Belanda. Komite mendorong kontak dan kerjasama antara para anggotanya dan otoritas pengawas perbankan lainnya. Hal bersirkulasi untuk supervisor di seluruh dunia kedua aturan dipublikasikan dan tidak dipublikasikan memberikan bimbingan pada hal-hal pengawasan perbankan. Kontak telah diperkuat oleh sebuah Konferensi Internasional Perbankan Pengawas ICBS yang berlangsung setiap dua tahun. Sekretariat Komite ini terletak di Bank for International Settlements di Basel, Swiss, dan staf terutama oleh supervisor profesional pada diperbantukan sementara dari lembaga anggota. Selain melakukan pekerjaan kesekretariatan Komite dan banyak sub-komite ahlinya, mereka siap untuk memberikan nasihat kepada otoritas pengawas di semua negara. Mr Stefan Walter adalah Sekretaris Jenderal Komite Basel. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Dalam rangka penerapan Basel II, pengawas nasional pemantauan kebutuhan modal untuk memastikan bahwa bank-bank diyurisdiksi mereka mempertahankan basis modal yang solid sepanjang siklus ekonomi. Komite Basel telah membentuk Basel II Group Pemantauan Modal yang akan dari waktu ke waktu berbagi pengalaman nasional dalam pemantauan kebutuhan modal. Kelompok ini diketuai oleh Bapak Klaus Düllmann, Kepala Pengawasan Bank Penelitian di Deutsche Bundesbank www.wikipedia.com\tentang basel diakses 29 November 2010. The New Basel Accord atau Basel II sendiri pada Pilar 2 telah menegaskan bahwa jumlah modal bank harus sesuai dengan risiko yang dihadapi oleh bank sehingga memungkinkan bank tersebut untuk mengcover risikonya dengan baik Sumber: Sekilas Implementasi Basel II, www.bi.go.id Gambar 2.1. Tiga Pilar Basel II p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Modal bank terdiri dari Loen dan Sonny, 2008: 96 A. Modal inti a. Modal disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. b. Agio saham yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai akibat dari harga saham yang melebihi nominal. c. Cadangan umum yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan yang mendapat persetujuan RUPS atau RAT bagi bank yang berbadan hukum koperasi. d. Cadangan tujuan yaitu bagian laba setelah pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu yang mendapat persetujuan RUPS atau RAT bagi bank yang berbadan hukum koperasi. e. Laba ditahan yaitu laba bersih yang oleh RUPS diputuskan untuk tidak dibagi. f. Laba tahun lalu yaitu 50 dari laba bersih tahun-tahun lalu dan belum ditentukan penggunaannya oleh RUPS atau RAT. g. Laba tahun berjalan yaitu 50 dari laba yang diperoleh dari tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran pajak. h. Bagian kekayaan bersih dari anak perusahaan. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara B. Modal pelengkap a. Cadangan revaluasi aktiva tetap yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih perasioan kembali aktiva tetap setelah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak. b. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan yaitu cadangan yang dibentuk dengan membebani laba rugi tahun berjalan. c. Modal kuasi yaitu modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal. d. Pinjaman subordinasi yaitu pinjaman dari anak perusahaan yang harus memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Aspek permodalan merasio komponen-komponen sebagai berikut Triandaru dan A. Totok B.S, 2008: 53 1. Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM terhadap ketentuan yang berlaku. 2. Komponen permodalan. 3. Tren kedepan atau Proyeksi KPMM. 4. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank. 5. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan laba ditahan. 6. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha. 7. Akses kepada sumber permodalan. 8. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara CAR = ATMR tertimbang Aktiva sendiri Modal Ketentuan modal minimum bank yang berlaku di Indonesia mengikuti standar Bank for International Settelement BIS. Bank mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8 dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Penilaian terhadap faktor permodalan sebagaimana dimaksud di atas meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: a. Kecukupan, komposisi, dan proyeksi trend ke depan permodalan serta kemampuan permodalan Bank dalam mengcover aset bermasalah; b. Kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan, rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan, dan kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan Bank. Dengan menggunakan suatu indikator yaitu CAR yang diperoleh dengan membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko yang dihitung dari bank yang bersangkutan.

2.3.2. Kualitas Aset Assets

Dokumen yang terkait

Analisis Kesehatan Keuangan Dan Kinerja Sosial Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

7 88 153

Analisis Kesehatan Bank Berdasarkan Camel Di Indonesia

0 54 137

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 3 20

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Tingkat Kesehatan Bank Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 16

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM Analisis Tingkat Kesehatan Bank Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia (Periode 2007-2013).

0 2 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia Periode 2010-2012.

0 2 16

ANALISIS PENILAIANTINGKAT KESEHATAN BANK ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus Pada Bank Umum Pemerintah Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 0 13

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 1 17

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN DAN KINERJA SOSIAL BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 13