Permasalahan Kesimpulan dan Saran 32

penulis berminat membahas, dimana hasil pembahasan diwujudkan dalam bentuk karya akhir dengan judul, ”PERLAKUAN PENGERINGAN BAHAN BAKU KARET REMAH UNTUK MENDAPATKAN NILAI PRI SESUAI DENGAN PARAMETER MUTU KARET SIR 10 DI PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE - DOLOK MERANGIR”

1.2. Permasalahan

1.2.1. Gambaran masalah Kondisi alat pengering di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate - Dolok Merangir, pengeringan dilakukan dengan temperatur 135 C dan waktu selama 13 menit. Proses pengolahan dilakukan mulai dari pencampuran bahan baku, pencucian, penggilingan, sampai masuk ke dalam alat pengering. Temperatur dan waktu pengeringan di unit pengeringan bertujuan untuk mempertahankan mutu produksi SIR 10 dengan standar baku mutu sebagai berikut: a Kadar kotoran = 0,10 b Kadar abu = 0,75 c Nilai PRI = 60 Jadi dengan pengeringan pada temperatur 135 C selama 13 menit diharapkan hasil yang diperoleh setelah pengeringan dalam karet SIR 10. Dalam proses pengeringan ini hal yang perlu diperhatikan adalah standar mutu SIR 10 adalah nilai PRI dari karet supaya jangan sampai lebih kecil atau sama dengan 60. Penentuan nilai PRI, juga dipengaruhi oleh jenis bahan baku dan campuran bahan baku untuk memperoleh hasil akhir produksi karet SIR dengan nilai PRI yang lebih besar dari 60. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui hasil pengeringan adalah karet SIR 10 maka perlu dilakukan analisa laboratorium dari hasil produksi, hal - hal yang dianalisa meliputi nilai kadar kotoran, kadar abu dan nilai PRI dari hasil produksi tersebut. Dengan demikian untuk mengahasilkan karet SIR 10 selain nilai PRI ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu jenis bahan baku, jumlah penggilingan dan teknik penggilingan dan bahan baku harus bersih dari bahan-bahan bukan karet. 1.2.2. Rumusan masalah Dari gambaran masalah diatas dikatakan bahwa penentuan tingkat mutu produksi pada proses pengolahan karet remah SIR 10, dipengaruhi oleh faktor – faktor , kadar kotoran, kadar abu dan nilai PRI. Karena keterbatasan waktu, maka penulis hanya mempermasalahkan nilai PRI dari karet SIR 10 untuk mendapatkan nilai PRI yang tinggi maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus terhadap jenis bahan baku olahan. Oleh karena itulah penulis mengambil rumusan masalah bagaimana nilai PRI dari jenis bahan baku olahan bila temperatur 135 C dan waktu pengeringan 13 menit dipertahankan konstan terhadap parameter mutu karet SIR 10.

1.3. Tujuan

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Crumb Rubber Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

52 291 167

Penentuan Ammoniak Pada Limbah Cair Pengolahan Karet Remah Dengan Bahan Baku Lateks Pekat Dan Lump Mangkok Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir

6 121 54

Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber di Pabrik Karet PT.Bridgestone Sumatra Rubber Estate

17 61 75

Pengaruh Pengeringan Bahan Baku Karet Remah Terhadap Nilai ASHT Sesuai Dengan Mutu Karet SIR 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber estate Dolok Merangir

10 93 52

Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks (Pri) Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir

3 58 55

Analisa Kadar Kotoran (Dirt Content) Dan Kadar Abu (Ash Content) Pada Karet Remah Sir 20 Pt.Bridgestone Sumatra Rubber Estate, Tbk Dolok Melangir – Serbelawan

22 182 63

Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Plastisitas Karet Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir

2 51 50

Analisis Pola Konsumsi Karyawan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir Kabupaten Simalungun

5 88 103

Manajemen penyadapan karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Dolok Merangir Estate, PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate, Simalungun, Sumatera Utara

0 28 83