Pengolahan Karet Bongkah SIR

jumlah yang melewati batas konsentrasinya akan merusak mutu karet, sehingga oksidasi dipercepat dan mengakibatkan nilai PRI menjadi rendah. d. Pengeringan karet Penguraian milekul karet oleh reaksi oksidasi dapat pula terjadi bila karet dikeringkan terlalu lama dan temperatur pengeringan yang dipakai PTPN III Gunung para adalah 108 - 110 C dengan waktu pengeringan berkisar anrtara 4 – 5 jam tergantung pada jenis alat pengeringan. Nilai PRI akan turun bila terjadi ikatan silang storage hardening didalam lateks kebun dan diantara butiran – butiran karet hasil pengeringan. Ikatan silang terjadi pada pembentuk Gel secara perlahan-lahan sehingga butiran-butiran karet menajdi berlendir dan lengket-lengket. Hal ini akan menyebabkan plastisitas karet sebelum pengusangan Po akan naik, selama karet tersebut berada dalam penyimpanan dan pengapalan. Naiknya Po karet, maka akan berubah nilai PRI karet sehingga menjadi turun. Karet yang berasal dari tanaman mudah dan dari sadapan dtinggi dari pohon karet biasanya cenderung untuk mengalami ikatan silang.

2.7. Pengolahan Karet Bongkah SIR

Penilaian mutu secara spesifikasi teknis didasarkan pada hasil analisa dari beberapa syarat uji. Universitas Sumatera Utara Syarat uji untuk berbagai jenis mutu SIR Specifikasi syarat mutu SIR. 5 SIR. 20 SIR. 35 SIR.50 - kadar kotoran 325 meshmax Ø 44 mikron 0,05 0,20 0,35 0,50 - kadar abu 0,50 0,75 1,00 1,25 - kadar zat menguap 1,00 1,00 1,00 1,00 Tabel 3. Syarat Uji Mutu Yang ditetapkan untuk SIR yaitu penetapan : - kadar kotoran - kadar abu - kadar zat menguap - Plasticity Retention Index PRI PRI adalah ukuran dari besarnya sifat keliatan karet mentah yang masih tinggal bila contoh karet tersebut dipanaskan selama 30 menit pada suhu 140 C.Nilai PRI adalah prosentasi keliatan karet sesudah dipanaskan. ditentukan dengan alat Plastimeter Wallace. Nilai PRI : H- untuk PRI – 60 ke atas. M- untuk PRI - 79 S- untuk PRI – 59. Prosentase keliatan karet sesudah dipanaskan dibandingkan dengan keliatan sebelum dipanaskan ditentukan dengan alat Plastimeter wallace. Universitas Sumatera Utara Syarat air untuk pengolahan SIR Sisa penguapan kotoran Max 125 ppm Kotoran tersuspensi Max 20 ppm Chloride Max 50 ppm Tembaga Max 0,2 ppm Mangan Max 0,2 ppm Besi Max 2 ppm PRI Plasticity retention index adalah perbandingan keliatan karet setelah dipanaskan 140 o C selama 30 menit terhadap keliatan sebelum dipanaskan. PRI = pengusanan sebelum kelia n pengusanga sesudah Keli tan tan Karet yang berasal dari latek biasanya mempunyai PRI yang tinggi, karena dalam latek tersebut terdapat bahan-bahan anti oksidan. Tetapi dengan adanya variasi pada cara-cara pengolahan dapat mempengaruhi jumlah dan jenis anti oksidant dalam karet, sehingga PRI nya juga dapat berubah. Bila perbandingan antara pro oksidan dan anti oksidan berubah PRI juga akan berubah. Secara singkat akan diuraikan di bawah ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi PRI. a. Ion-ion logam Ion-ion logam seperti Cu, Mn, dan Fe akan merangsangmempercepat degradasi karet pada waktu pemanasan. Universitas Sumatera Utara Karena itu bahan olah yang terkontaminasi dengan logam – logam tersebut di atas akan menyebabkan rendahnya PRI. Sebagai gambaran pengaruh kontaminasi logam-logam tersebut di atas terhadap penurunan PRI dapat dilihat sebagai berikut : garam P R I 94 0,05 CuSO 4 Teroksidasi 0,20 MnSO 4 72 0,05 Fe 2 SO 4 3 58 Tabel 4. Pengaruh Logam Terhadap PRI Dari data di atas terlihat bahwa pro oksidan terkuat adalah Cu kemudian menyusul Fe dan Mn.Kontaminasi Cu dan Fe dapat berasal dari peralatan yang dipergunakan di kebun atau pabrik sehingga perlu dihindarkan pemakaian alat – alat yang terbuat dari Cu dan Fe. Sedangkan kontaminasi Mn diduga berasal dari tanah. Disamping itu perlu diperhatikan bahwa ketiga logam tersebut dapat juga berasal dari air pengolahan, sehingga air pengolahan haruslah memenuhi syarat seperti yang tercantum. Skrep pohon yang terlalu lama baru diambil dari pohonnya biasanya menaikkan kadar Cu dan Mn, sehingga skrep pohon harus segera diambil dan sebaiknya jangan lebih 2 hari tertahan di pohon. b. Pencampuran dengan karet skim Bila lump dicampur dengan karet skim maka SIR yang dihasilkan akan mempunyai nilai PRI yang rendah, karena karet skim mempunyai kadar Cu yang relatif tinggi. Oleh karena itu pencampuran bahan olah SIR dengan karet skim tidak Universitas Sumatera Utara diperbolehkan. Adanya pencampuran karet skim ini biasanya dapat diduga jika kadar dalam SIR 0,7. c. Jumlah amonia Untuk mempertahankan kestabilan, biasanya latek diawetkan dengan amonia. Bila latek tersebut akan diolah menjadi SIR harus dijaga agar kadar amonia tidak terlalu tinggi karena hal ini akan mengakibat turunnya nilai PRI. Di samping itu juga akan menambah kebutuhan asam untuk koagulasi. Pengaruh jumlah amonia terhadap PRI dapat dilukiskan sebagai berikut: Kadar NH 3 P R I 0,01 92 0,05 94 0,10 87 0,50 86 1,00 61 Tabel 5. Pengaruh Jumlah Amoniak Terjadi penurunan PRI itu diduga karena dekstruksi anti oksidant alamiah oleh peningkatan kadar NH 3 . d. Sinar matahari Bahan mentah yang kena sinar matahari langsung akan mengalami penurunan PRI secara drastis, karena sinar ultra violet yang terkandung dalam sinar matahari akan menggiatkan oksidasi. Penurunan PRI akan lebih besar jika lump yang disinari sudah kering. Universitas Sumatera Utara Penyinaran lump mangkok kering selama 6 jam dapat menyebabkan penurunan PRI ± 45.Dengan alasan tersebut di atas, sedapat mungkin haruslah diusahakan agar bahan yang akan diolah menjadi SIR tidak terkena sinar matahari langsung. e. Suhu Pengeringan Temperatur pengeringan yang tinggi bukanlah faktor utama untuk mengakibatkan penurunan PRI. Tetapi penguraian karet karena oksidasi dapat pula terjadi jika dipanaskan terlalu lama pada suhu tinggi PRI rendah. Jadi pengeringan suhu tinggi yang terlalu lama harus dihindarkan dengan menjaga secara cermat keadaan drier termasuk pengatur suhu. f. Perendaman dan penggilingan Lump mangkok dan skrep biasanya direndam untuk membersihkan kotoran. Pada perendaman itu ternyata bukan hanya kotoran yang terbuang tetapi anti oksidan nya juga turut tercuci. Oleh karena itu sangat perlu dijaga agar perendaman lump atau skrep tidak lebih dari 3 hari agar PRI tidak terlalu rendah. Untuk menurunkan kadar kotoran lump atau skrep biasanya dilakukan penggilingan misal dengan pelletizer. Gesekan-gesekan yang timbul pada penggilingan itu dapat mengakibatkan menurunnya PRI. Biasanya penurunan itu tergantung dari kondisi bahan mentah dan peralatannya. Jadi untuk menentukan masalah penggilingan perlu dilakukan pengamatan pendahuluan di masing-masing pabrik. Karena kondisi bahan mentah dan alat sering berbeda-beda antara satu pabrik dengan pabrik lainnya. g. Perlakuan dengan bahan kimia Universitas Sumatera Utara Jika dianggap perlu, PRI dapat diperbaiki dengan cara merendam karet yang telah dibutirkan dengan bahan kimia. Bahan kimia yang dapat digunakan menaikkan PRI antara lain : asam fosfat, asam oksalat, dan thiourea. Pengaruh perendaman dalam bahan kimia terhadap PRI Remahan direndam dalam : P R I Air 45 H 3 PO 4 0,5 70 COOH 2 0,5 82 Thiourea 0,5 72 Tabel 6. Pengaruh Perendaman Sebelum pengeringan, remahan direndam di dalam larutan-larutan tersebut di atas selama ± 3 jam. Ternyata perendaman dengan asam oksalat menghasilkan PRI yang tinggi. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Penentuan PRI

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Crumb Rubber Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

52 291 167

Penentuan Ammoniak Pada Limbah Cair Pengolahan Karet Remah Dengan Bahan Baku Lateks Pekat Dan Lump Mangkok Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir

6 121 54

Analisis Konsistensi Mutu Crumb Rubber di Pabrik Karet PT.Bridgestone Sumatra Rubber Estate

17 61 75

Pengaruh Pengeringan Bahan Baku Karet Remah Terhadap Nilai ASHT Sesuai Dengan Mutu Karet SIR 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber estate Dolok Merangir

10 93 52

Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks (Pri) Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir

3 58 55

Analisa Kadar Kotoran (Dirt Content) Dan Kadar Abu (Ash Content) Pada Karet Remah Sir 20 Pt.Bridgestone Sumatra Rubber Estate, Tbk Dolok Melangir – Serbelawan

22 182 63

Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Plastisitas Karet Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir

2 51 50

Analisis Pola Konsumsi Karyawan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir Kabupaten Simalungun

5 88 103

Manajemen penyadapan karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Dolok Merangir Estate, PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate, Simalungun, Sumatera Utara

0 28 83