Untuk mengetahui hasil pengeringan adalah karet SIR 10 maka perlu dilakukan analisa laboratorium dari hasil produksi, hal - hal yang dianalisa meliputi nilai kadar
kotoran, kadar abu dan nilai PRI dari hasil produksi tersebut. Dengan demikian untuk mengahasilkan karet SIR 10 selain nilai PRI ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu
jenis bahan baku, jumlah penggilingan dan teknik penggilingan dan bahan baku harus bersih dari bahan-bahan bukan karet.
1.2.2. Rumusan masalah Dari gambaran masalah diatas dikatakan bahwa penentuan tingkat mutu produksi
pada proses pengolahan karet remah SIR 10, dipengaruhi oleh faktor – faktor , kadar kotoran, kadar abu dan nilai PRI. Karena keterbatasan waktu, maka penulis hanya
mempermasalahkan nilai PRI dari karet SIR 10 untuk mendapatkan nilai PRI yang tinggi maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus terhadap jenis bahan baku olahan.
Oleh karena itulah penulis mengambil rumusan masalah bagaimana nilai PRI dari jenis bahan baku olahan bila temperatur 135
C
dan waktu pengeringan 13 menit dipertahankan konstan terhadap parameter mutu karet SIR 10.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui temperatur dan waktu yang konstan pada pengeringan karet
remah untuk mendapatkan mutu karet sesuai SIR 10. b.
Untuk mengetahui nilai Po dan PRI pada SIR 10 sesuai dengan data percobaan.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Kegunaan dan Manfaat
1.4.1. Kegunaan a. Untuk mengetahui hasil pengeringan terhadap parameter mutu rubber SIR
10, bila temperatur yang digunakan 135
o
C dan waktu pengeringan selama 13 menit.
b. Untuk memberi dan mengembangkan wawasan teknologi bagi penulis. 1.4.2. Manfaat
a. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan PKL
b. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap almamater.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengeringan
Pengeringan adalah satuan unit operasi yang berfungsi untuk memisahkan kandungan air dari suatu bahan dengan menggunakan panas. Kandungan air di dalam bahan yang
akan dikeringkan umumnya rendah, penghilangan air dengan panas berlangsung pada temperatur dibawah titik didih air, dan seringkali pengeringan dilakukan dengan
bantuan udara atau gas panas yang dialirkan menyapu bahan. Secara umum pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat
adalah dengan cara pengeringan, sehingga kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu samapai pada suatu nilai terendah yang dapat diterima.
Bagian akhir dari suatu pengolahan crumb rubber adalah proses pengeringan yang bertujuan untuk :
1. Mengurangi biaya Tranportasi.
2. Agar mudah ditangani dan mudah penggunaannya.
3. Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu seperti, tahan lama pada penyimpanan,
tidak mudah rusak dalam bendela, dan menghindari bahaya korosi air. Proses ini menyangkut perpindahan massa dan panas, sekaligus karena
perubahan dari fase cair ke fase uap diperlukan panas dan air dalam bahan harus berdifusi ke permukaan bahan, kecepatan pengeringan dikendalikan oleh panas dari
medium yang memberikan panas dan kecepatan difusi air dalam bahan di medium yang membawa uap medium pengering. Sebagai medium pengering sering dipakai
Universitas Sumatera Utara
medium udara. Semakin tinggi temperatur udara, semakin besar kemampuannya mengambil uap air.
2.2. Pengertian Karet