Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata (Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)

(1)

PERSEPSI MAHASISWA USU TERHADAP PERANAN INTERNET

SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PARIWISATA

(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana (SI) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun Oleh :

SEPPIANTA SINUHAJI

090922070

Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Politik Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Medan

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui dan dipertahankan oleh :

Nama : Seppianta Sinuhaji Nim : 090922070

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata

(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau

Toba)

Dosen Pembimbing Ketua Jurusan

Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP : 196501221991032002 NIP : 196208281986012001

Dekan FISIP USU

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP : 196805251992031002


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di depan panitia penguji Departemen Ilmu Komunikasi Oleh :

Nama : Seppianta Sinuhaji Nim : 090922070

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata

(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba) Hari/Tanggal :

Pukul :

Tempat : Ruang Sidang Fisip USU

Panitia Penguji

Ketua Penguji :

Penguji I :


(4)

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul “Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa USU terhadap peranan penggunaan situs kampung digital Danau Toba, dan sejauhmana perkembangan penggunaan situs kampung digital tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Studi kasus yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari suatu kasus. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik snowball (bola salju). Sesuai dengan namanya teknik ini merupakan teknik penentuan informan yang awalnya berjumlah kecil dan kemudian berkembang semakin banyak karena informasi yang disampaikan oleh informan untuk mendapatkan informan lain. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari wawancara tersebut. Melalui pendekataan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Objek dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang masih aktif diperkuliahan yang berjumlah 4 orang. Observasi dilakukan selama 3 bulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui reduksi data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa situs kampung digital Danau Toba yaitu media informasi wisata di Danau Toba yang mudah diakses, sehingga para wisatawan lokal dan mancanegara cukup mengakses situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh berbagai informasi. Situs kampung digital Danau Toba adalah situs khusus yang memperkenalkan daerah tujuan wisata. Situs kampung digital Danau Toba merupakan suatu wadah media informasi pariwisata yang cukup baik dan efisien. Saran para informan atau responden yaitu agar situs kampung digital Danau Toba lebih disosialisasikan lagi kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Sehingga memudahkan untuk mencari berbagai informasi wisata khususnya di daerah Danau Toba. Informasi yang diberikan kampung digital Danau Toba lebih di lengkapi lagi seperti informasi mengenai adat istiadat setempat, budaya, souvenir, agen travel, dan berbagai paket wisata yang ada. Sebaiknya situs ini jangan hanya ada di Danau Toba saja tetapi, di daerah lain juga perlu di buat sehingga tujuan pemerintah tercapai yaitu memperkenalkan daerah tujuan wisata di Indonesia kepada para wisatawan.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasih dan anugerah dan berkat-Nya kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta, terutama kedua orang tua peneliti A. Sihuhaji dan N. Sembiring yang selama ini telah memberikan kasih sayang dan dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat peneliti kerjakan dengan baik. Untuk saudara-saudara terkasih, Tabitha Vransisca Sinuhaji, dan Ferdinand Sinuhaji peneliti ucapkan terima kasih atas dukungan yang besar dari mereka berdua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk teristimewa adalah kepada kekasihku Eliza Sezha yang telah memberikan perhatian kasih sayang serta kesediaanya mendengarkan kelah kesah, saran, serta dukungan sepenuh jiwa kepada penulis sampai selesainya skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata “(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)”. Ini dibuat sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan, motivasi, nasehat dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengaturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Baharuddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A dan Ibu Dra. Dayana, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D selaku dosen pembibing peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

4. Seluruh Staf Departemen Ilmu Komunikasi yang telah membangikan ilmunya kepada peneliti

5. Seluruh Staf Departemen Ilmu Komunikasi, terutama buat Kak Ros, Kak Maya, Kak Icut, yang telah banyak membantu dalam proses Administrasi


(6)

6. Untuk teman-teman ku di perkulihan khususnya buat Olohan Hendra Silalahi, M.Arief Wahyudi Lubis, Wahyu Iman Sinulingga, Fitri dwinda, Endah nur wahyuni atas saran dan kritiknya yang selalu membantu penulis dalam perkulihaan.

7. Serta rekan-rekan peneliti di Ilmu Komunikasi Ekstensi 2009 yang tidak bisa peneliti ucapkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, dengan segala kerendahaan hati peneliti menerima saran dan masukan yang dapat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada setiap pembacanya.

Medan, Juni 2013

Peneliti,


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Kerangka Teori ... 7

1.5.1 Persepsi ... 8

1.5.2 Teknologi Komunikasi ... 10

1.5.3 Internet dan Situs atau Website ... 12

1.5.4 Komunikasi ... 14

1.5.5 Komunikasi Pariwisata ... 15

1.6 Kerangka Konsep ... 16

1.7 Model Teotitis ... 17

1.8 Kerangka Konsep ... 17

1.9 Metode Penelitian ... 19

1.10 Lokasi Penelitian ... 20

1.11 Subjek dan Informan Peneliti ... 20

1.12 Teknik Pengumpulan Data ... 21

1.13 Teknik Analisis Data... 22

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pesepsi ... 23


(8)

2.1.2 Proses Persepsi ... 25

2.2 Internet ... 27

2.2.1 Internet ... 27

2.2.2 Sekilas Tentang Internet ... 29

2.2.3 Manfaat dan Kekhawatiran Internet ... 30

2.2.4 Internet Sebagai Media Komunikasi ... 31

2.3 Situs atau Website ... 32

2.4 Komunikasi ... 34

2.4.1 Fungsi dan Tujuan Komunikasi ... 35

2.4.2 Gangguan dan Rintangan Komunikasi ... 37

2.5 Komunikasi Pariwisata ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 40

3.1.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara ... 40

3.2 Metode Penelitian ... 42

3.3 Subjek Penelitian ... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Teknik Analis Data ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan dan Wawancara ... 48

4.2 Hasil Pembahasan dan Wawancara ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 56

PERTANYAAN WAWANCARA ... 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul “Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa USU terhadap peranan penggunaan situs kampung digital Danau Toba, dan sejauhmana perkembangan penggunaan situs kampung digital tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Studi kasus yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari suatu kasus. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik snowball (bola salju). Sesuai dengan namanya teknik ini merupakan teknik penentuan informan yang awalnya berjumlah kecil dan kemudian berkembang semakin banyak karena informasi yang disampaikan oleh informan untuk mendapatkan informan lain. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari wawancara tersebut. Melalui pendekataan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Objek dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang masih aktif diperkuliahan yang berjumlah 4 orang. Observasi dilakukan selama 3 bulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui reduksi data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa situs kampung digital Danau Toba yaitu media informasi wisata di Danau Toba yang mudah diakses, sehingga para wisatawan lokal dan mancanegara cukup mengakses situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh berbagai informasi. Situs kampung digital Danau Toba adalah situs khusus yang memperkenalkan daerah tujuan wisata. Situs kampung digital Danau Toba merupakan suatu wadah media informasi pariwisata yang cukup baik dan efisien. Saran para informan atau responden yaitu agar situs kampung digital Danau Toba lebih disosialisasikan lagi kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Sehingga memudahkan untuk mencari berbagai informasi wisata khususnya di daerah Danau Toba. Informasi yang diberikan kampung digital Danau Toba lebih di lengkapi lagi seperti informasi mengenai adat istiadat setempat, budaya, souvenir, agen travel, dan berbagai paket wisata yang ada. Sebaiknya situs ini jangan hanya ada di Danau Toba saja tetapi, di daerah lain juga perlu di buat sehingga tujuan pemerintah tercapai yaitu memperkenalkan daerah tujuan wisata di Indonesia kepada para wisatawan.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di bidang komunikasi saat ini banyak membantu manusia di berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalam dunia pariwisata. Salah satu kemajuan teknologi di bidang komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan informasi dan promosi kepariwisataan adalah Internet. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km (Widibyo, 2000). Negara Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan pemahaman di atas, maka pariwisata dipandang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan daerah. Apalagi pengoptimalan potensi ini di dasari bahwa pariwisata merupakan sektor yang lebih menekankan pada penyediaan jasa dengan mengoptimalkan potensi kawasan wisata. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Tahun 2002 target perolehan devisa sebesar US $ 5,8 M untuk 5,8 juta wisatawan, dan tahun 2003 US $ 6,3 M 6,9 juta wisatawan, sedangkan target 2004 US 7,5 M (Widibyo, 2000). Dengan potensi wisata yang dimiliki masih memungkinkan peluang peningkatan penerimaan negara dari sektor pariwisata.

Sebagai salah satu bagian yang menopang pendapatan negara, pariwisata Indonesia diberikan perhatian lebih untuk dioptimalkan dan dikembangkan. Setiap daerah berlomba lomba dan berupaya menggali potensi pariwisata yang dimiliki guna menambah pendapatan asli daerah mereka. Pariwisata dipandang sebagai potensi yang besar untuk dikembangkan. Di sisi lain, potensi pariwisata ini juga dapat menimbulkan dampak positif, yang mana dengan adanya peningkatkan kunjungan wisatawan maka akan membuka lapangan pekerjaan di daerah tersebut.

Pariwisata jika dikelola secara optimal, maka akan dapat menambah pendapatan negara serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun persoalannya adalah


(11)

bagaimana memperkenalkan potensi pariwisata yang dimiliki? Ini menjadi pertanyaan mendasar yang perlu mendapatkan perhatian dan pemikiran setiap pihak yang ingin mengembangkan pariwisata sebagai basis peningkatan pendapatan negara. ada berbagai alternatif dalam mengembangkan potensi pariwisata seperti : pembenahan dan renovasi kawasan wisata, menciptakan daerah tujuan wisata, melakukan promosi melalui media maupun brosur-brosur, serta masih banyak lagi alternatif yang dapat dilakukan guna menunjang pengembangan wisata.

Salah satu alternatif yang dikembangkan dan dipandang efektif adalah dengan melakukan promosi melalui Internet. Saat ini telah berkembang promosi, pemasaran, dan penjualan produk pariwisata (dapat disebut sebagai E-Commerce di industri pariwisata) memanfaatkan teknologi informasi. Pariwisata berbasis teknologi informasi dikenal dengan sebutan E-Tourism (IT-enabled tourism). E-tourism dipandang sebagai salah satu cara yang sangat efektif didalam memperkenalkan pariwisata suatu daerah atau negara. Hal ini disebabkan karena teknologi informasi saat ini sudah dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Konsep e-tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu di kaji lebih jauh mengenai keberadaannya. Meskipun di lain pihak dalam pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata

(Nandi,2008).

Aplikasi internet dalam pariwisata pada dasarnya tercermin dalam suatu sistem distribusi pariwisata yang lebih mengarah pada tranformasi pengembangan industri pariwisata dari perantara media tradisional ke arah perantara media internet. Beberapa sistem akses pariwisata menggunakan jalur internet untuk tiket pesawat, penginapan, rental mobil, dan berbagai jasa pelayanan lainnya. Website atau situs memiliki peranan penting sebagai jembatan penghubung antara produsen pariwisata dan daerah potensi pariwisata, dalam memberikan pelayanan kepada produser pariwisata.

E-tourism yang dikembangkan di Indonesia pada saat ini belum menyentuh pada aspek yang paling utama yaitu memberikan informasi dan kepastian bagi wisatawan ketika mereka memilih untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata. Jika di bandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Singapura, dapat di katakan Indonesia sangat tertinggal untuk pengembangan e-tourism.


(12)

Pengembangan e-tourism di Indonesia masih bersifat spesial, belum menyentuh pada penyediaan. Informasi yang menyeluruh untuk berbagai kawasan serta pendukungnya di setiap daerah. Hal inilah yang menjadi kendala dan masalah dalam pengembangan pariwisata. Disisi lain para wisatawan, ketika memutuskan untuk memenuhi kebutuhannya akan lebih mengutamakan untuk memperoleh informasi yang komperhensif serta menyuluh mengenai daerah wisata.

Pada hakekatnya sektor pariwisata Indonesia berharap dapat menggaet kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal yang besar, disisi lain kedatangan wisatawan di Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari promosi yang dilakukan. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi internet merupakan langkah yang dipandang tepat untuk mendatangkan wisatawan ke Indonesia ( Soebagyo, 2008).

Pada saat ini juga yang perlu diperhatikan adalah perkembangan teknologi yang amat pesat. Hal ini menyebabkan : 1) Terjadinya pergeseran dari tiket manual ke tiket elekronik 2) Setiap individu dapat melakukan pemesanan tersediri, hal ini menyebabkan individu tersebut mendapatkan kepuasan dari pemesanan yang ia lakukan 3) Pemanfaaan teknologi internet yang semakin meluas dan sudah menjadi media informasi dan komunikasi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan apabila kita ingin memajukan potensi industri pariwisata, sudah saatnya komponen sumber daya manusia yang terlibat didalamnya harus dikembangkan agar siap menjadi bagian dari industri pariwisata global,

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam rangka mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat suatu portal situs. Dengan adanya situs, informasi, komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dapat di lakukan via internet. Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen),

Pada perkembangannya fungsi situs atau website diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis, sehingga fungsi dan peran situs menjadi dua arah dan timbul efek timbal balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi


(13)

Nasional Pengembangan E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang di yakini akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dengan terwujudnya situs yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya, sehingga masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan situs atau website tersebut sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan situs atau website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.

Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs. Namun dari segi kemanfaatan maupun fungsi, situs tersebut belum dapat ditelaah lebih lanjut apakah situs tersebut mempunyai data informasi yang terupdate, bersifat statis ataupun dinamis. Oleh karena itu muncul pertanyaan apakah banyak masyarakat yang benar-benar memanfaatkan dan menggunakan situs internet tersebut untuk mencari dan memperoleh informasi yang dibutuhkan? Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah terjadi keseimbangan antara penyampaian informasi dari pihak pemda selaku komunikator dan kontributor informasi dalam situs dengan kemampuan, skill, kebutuhan dan tingkat eksposure masyarakat untuk mengakses internet secara pribadi ataupun melalui jasa warnet atau ruang internet?

Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi desain situs tersebut menarik dalam penampilannya serta mampu diakses secara cepat, ini juga menjadi permasalahan tersendiri karena situs yang tidak kreatif dan sulit untuk diakses akan membuat user (pengguna) malas membukanya. Pada sisi lain mengingat kebijakan, peluang implementasi, serta hambatan yang ada memunculkan beberapa pertanyaan tentang sampai sejauh mana penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana ketersediaan informasi dalam setiap situs, bagaimana aksesbilitasnya, serta bagaimana strategi pengembangannya.

Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua karyawan di lingkungan pemerintahan. Juga diperlukan sosialisasi penggunaan situs yang telah di bangun bagi masyarakat luas melalui mekanisme tradisi budaya yang ada agar masyarakat selain dapat memanfaatkannya juga semakin “cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisai terhadap masyarakat juga perlu di dukung dengan adanya penyediaan anjungan di instansi dibawah pemerintahan kabupaten


(14)

atau kota seperti di kecamatan dan kelurahan. Terwujudanya ke dua hal yang diuraikan sebelumnya akan memuluskan tahapan e-government ke tahapan pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B),

Saat ini PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera sudah membangun proyek Kampung Wisata Digital di beberapa daerah, salah satunya adalah kehadiran Kampung Wisata Digital Danau Toba ini merupakan suatu cara memperkenalkan kampung, daerah, atau kawasan wisata di sekitar Danau Toba Sumatera Utara kepada orang luar dengan fasilitas Information Communication Telecommunication (ICT).

Dalam waktu dekat masyarakat di pulau Samosir, tempat beradanya Danua Toba akan kedatangan lebih banyak wisatawan. Dengan adanya Situs Kampung Digital Danau Toba apakah itu wisatawan dalam negeri atau wisatawan mancanegara. Pasalnya kini sudah tersedia situs khsusus yang dibuat untuk menarik wisatawan datang ke Danau Toba, terutama ke Pulau Samosir yang memiliki pemandangan dan budaya khas Batak yang sangat menarik. Situs yang baru diluncurkan Bupati Samosir yaitu bapak Mangindar pada pertengahan Desember 2007 lalu itu diberi nama http:www.tuktuksamosir.kampungdigital.com. Adanya situs tersebut di harapkan akan mempermudah mereka yang akan berkunjung ke Danau Toba atau Pulau Samosir dalam memperoleh informasi lengkap tentang kawasan wisata tersebut. Bukan hanya informasi tentang hotel yang akan di dapat tetapi juga informasi tentang budaya dan hasil-hasil kerajinan, yang bisa di akses di situs tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai persepsi mahasiswa USU terhadap peranan internet situs kampung digital Danau Toba sebagai media komunikasi pariwisata.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :

“Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa USU terhadap Peranan Situs Kampung Digital Danau Toba Sebagai Media Komunikasi Pariwisata?”


(15)

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan memperjelas masalah yang di bahas dalam penelitian sehingga lebih terarah, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Penelitian di fokuskan untuk membahas bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penggunaan situs kampung digital Danau Toba.

2. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah penelitian yang akan menguraikan apa yang akan di capai, dan biasanya di sesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan untuk menjawab masalah penelitian.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penggunan website kampung digital Danau Toba.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan penggunan website kampung digital Danau Toba.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Dalam hal ini manfaat penelitian yang di maksud adalah :

a. Secara Teoritis, penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya Komunikasi Pariwisata dan Perkembangan Teknologi Komunikasi.

b. Secara Akademis, penelitian ini di harapkan dapat memberi kontribusi dan memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya ilmu komunikasi.

c. Secara Praktis, penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan situs kampung digital Danau Toba sebagai media komunikasi pariwisata.


(16)

1.5 Kerangka Teori

Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan, dan proporsi yang mengambarkan suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut (Rakmat, 2007:7).

Menurut Kerlinger (2000), teori merupakan himpunan konstruk (konsep), yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan menjabarkan relasi di antara untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

Dengan adanya kerangka teori akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah persepsi, teknologi komunikasi, internet, situs atau website, komunikasi, dan komunikasi pariwisata.

1.5.1 Persepsi

Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan dengan dunia luar. Individu secara langsung menerima stimulus atau rangsang dari luar disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat inderanya. Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang di dahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses di terimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang di teruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Ada beberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi. Alat indera atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian. Membahas istilah persepsi akan di jumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang dikemukakan oleh para ahli, Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan pendapatnya bahwa persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama.

Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat seseuatu. sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Sobur, 2003:445).


(17)

Menurut Desideranto dalam Psikologi Komunikasi Jalaluddin Rahmat, (2003 : 16) persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang di landasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.

Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito, (2002) adalah pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu.

Persepsi dapat di artikan sebagai proses di terimanya rangsang melalui pancaindra yang di dahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang di amati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu. (Sunaryo, 2004 : 94).

Dari beberapa pengertian di atas dapat di jelaskan bahwa persepsi adalah kecakapan untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman terdahulu yang sering muncul dan menjadi suatu kebiasaan. Hal tersebut dibarengi adanya pernyataan populer bahwa “manusia adalah korban kebiasaan“ karena 90 % dari pengalaman sensoris merupakan hal yang sehari-hari di persepsi dengan kebiasaan yang di dasarkan pada pengalaman terdahulu yang di ulang-ulang. Sehingga mempersepsi situasi sekarang tidak lepas dari adanya stimulus terdahulu.

Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut. Untuk memahami hal ini, akan di berikan contoh sebagai berikut: individu baru pertama kali menemukan buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya mangga. Individu kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak (memori) individu. Pada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sama, maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu adalah mangga.


(18)

Dari definisi persepsi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.

1.5.2 Teknologi Komunikasi

Secara etimologis teknologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu tekhne yang merajuk pada konsep seni atau kerajinan tangan (sesuatu yang dibuat dengan tangan) dan logia atau logos yang berarti ilmu atau studi. Dengan demikian secara harfiah kita dapat mendefenisikan teknologi sebagi studi atau sains yang mempelajari mengenai pembuatan berbagai alat-alat baik mekanis maupun non mekanis (virtual atau maya) yang bertujuan untuk memudahkan berbagai pekerjaan manusia. Memahami defenisi teknologi dan komunikasi mengantarkan kita memahami batasan teknologi komunikasi baik secara luas dan sempit. Secara luas teknologi komunikasi dipahami sebagai berbagai bentuk alat dan peranti, baik yang bersifat mekanis dan non mekanis yang berguna untuk mengantar data informasi antar orang lain dalam rentang jarak dan waktu yang realtif singkat, tepat, dan cepat. Sedangkan secara sempit teknologi komunikasi dipahami secara sosiologi dalam hubungannya dengan kekuatan teknologi penghantar informasi dalam mempengaruhi manusia dalam berinteraksi,

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi, keberadaanya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information.. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau keluar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan teknologi, seperti LAN, WAN, Globalnet, Intranet, Internet, Extranet, semakin hari semakin merata dan membudaya dimasyarakat (Bungin, 2006:143).

Dalam banyak kesempatan pertemuan baik di dalam dan di luar negeri, banyak orang yakin bahwa mengakses segala informasi itu menjadi dasar yang akan mendidik bangsa dengan lebih mudah dan murah, meningkatkan sikap positif terhadap segala yang baik dan berguna, bermoral, berakhlak, kerja lebih efisien dan produksifitas lebih nyata, berbudaya, damai, mengurangi konflik, dan kerjasama (Febrian, 2008:3).

Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut (Burgon & Huffner, 1998) :

1. Efisiensi peyebaran informasi 2. Memperkuat eksistensi informasi


(19)

3. Mendidik/mengarahkan/persuasi 4. Menghibur/entertain/joyfull 5. Kontrol sosial.

1.5.3 Internet dan Situs atau Website a. Internet

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya. Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency – salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat sederhana membuat jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969, ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini yang menjadi salah satu embrio kelahiran internet. (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-internet/)

Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta di terima di tahun 80-an. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang disebut IP Adress. Satu skema yang memberikan satu alamat kepada satu mesin komputer, yang membuat data yang disimpan di dalamnya dapat diakses oleh komputer lain. Pada Oktober 1984, sistem domain name (.com, .org, .gov, .edu, etc) di perkenalkan. Domain name adalah satu cara untuk membuat internet menjadi lebih mudah untuk di jelajahi. Sederhananya Teknologi TCP/IP memberikan satu IP address untuk setiap komputer yang membuatnya dapat diakses oleh komputer lain. IP address ini terdiri dari beberapa deret angka. November 1990, format World Wide Web atau www diperkenalkan oleh Tim Barners Lee, seorang karyawan CERN (Organisasi gabungan negara-negara eropa yang meneliti teknologi nuklir).

Hal yang penting namun seringkali pemahaman kita kurang tepat internet dan world wide web adalah dua hal yang berbeda. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung


(20)

dalam skala global, sedangkan world wide web adalah salah satu layanan internet yang berupa jaringan dokumen atau sumberdaya lain seperti audio, video atau gambar yang saling terhubung oleh hyperlink atau URL (Uniform Resource Locator – alamat web dokumen web yang di ketikkan di address bar browser) yang ditransfer melalui jaringan internet melalui protokol HTTP (hypertext transfer protocol). Jadi awalnya ada berbagai macam format pertukaran data antar komputer yang eksis di jaringan internet. Sialnya, terkadang antara satu format dengan format yang lain tidak kompatibel. Hal tersebutlah yang mendasari di ciptakannya world wide web sebagai platform internet: untuk menyeragamkan format

pertukaran data di internet,

b. Situs atau website

WWW atau World Wide Web. Sebuah kata yang sangat tindak asing di telinga kita. Terutama kita yang sering mondar -mandir di dunia maya. Jika ingin masuk ke suatu situs atau website pasti anda mengetik awalan tersebut. Misalnya kita ingin membuka akun facebook, di kotak alamat pasti mengetikkan www.facebook.com. tahukah kita kapan penulisan www mulai dipakai di dunia website? Sejarah situs atau website bermula di European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik,

Situs atau website Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA

(National Center for Supercomputing Applications). Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk digunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic


(21)

telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh.

Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk di gunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Pada tahun 1993, Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari Microsoft. Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang dinamakan World Wide Web Consortium (W3C) yang bertugas untuk membangun standar bagi teknologi Web.

Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar 300.000 website. Dan diperkirakan sekarang ini jumlah pemakai Web telah mencapat sekitar 30-an juta pemakai di seluruh dunia. World Wide Web (WWW) lebih di kenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Situs atau website pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang di tampilkan dalam browser web. Kini Internet identik dengan website atau situs, karena kepopuleran website?situs sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari yang awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).

Kini, situs atau website seakan lebih populer daripada email, walaupun secara statistik email masih merupakan aplikasi terbanyak yang di gunakan oleh pengguna internet. Situs lebih populer bagi khalayak umum dan pemula, terutama untuk tujuan pencarian informasi dan melakukan komunikasi email yang menggunakan web sebagai interfacenya. Internet identik dengan situs atau website, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan


(22)

interface yang dibutuhkan oleh pengguna Internet dari masalah informasi sampai dengan komunikasi. Informasi produk dari yang serius sampai dengan yang sampah, dari yang cuma-cuma sampai dengan yang komersial semuanya ada,

1.5.4 Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat dari adanya hubungan sosial. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat di pisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

Istilah komunikasi semula merupakan suatu fenomena sosial. Tetapi kemudian berubah menjadi ilmu yang secara akademik berdisplin mandiri, yang dewasa ini dianggap penting sehubungan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia akibat perkembangan teknologi. Menurut Effendy (2005:3) istilah komunikasi dalam bahasa latinnya disebut dengan communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengartian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang akan di inginkan komunikator.

Menurut Effendy (2005:5) komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.

Menurut Harold Laswell dalam Effendy (2005:10), komunikasi adalah “Who says what in which channel to whom and with what effect”. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima yaitu :

a. Komunikator (communicator, source, sender) b. Pesan (message)

c. Media (channel)

d. Komunikan (communicant, communicate, receiver)

e. Efek (effect, impact, influence)

Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada kominikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (Cangara,2006:19) bahwa


(23)

komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (kumunikan). Pikiran dapat berupa gagasan, informasi, pendapat dan sebagainya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kemarahan, keberaniaan, dan sebagianya.

Dari pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan beberapa pengertian kominikasi yaitu:

1. Bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian.

2. Pesan disampaiakan dengan mengunakan lambang, gerak, isyarat, gesture dan bahasa. 3. Dilakukan oleh dua orang atau lebih.

4. Ada proses penyesuaian diantara komunikator dengan komuniakan

5. Komunikasi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Arifin,1984:64).

1.5.5 Komunikasi Pariwisata

Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan. Untuk memahami komunikasi secara lebih jelas, sering digunakan paradigma Laswell dalam karyanya “The Structure and Funcition of Comunication in society”, Laswell mengajukan suatu paradigma yaitu : who says what in which channel to whom and with what effect.

Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Secara etimologis, kata pariwisata berasal dari bahasa sangsekerta yaitu Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Sedangkan Wisata berarti perjalanan untuk berpergian. Jadi, kata pariwisata di artikan sebagai perjalanan yang di lakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk memperjelasnya, maka dapat di simpulkan defenisi pariwisata Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan


(24)

maupun tidak langsung melalui media. Yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunkan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 2005:5).

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam, (Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar 2000:46-47).

Dari dua definisi ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pariwisata adalah suatu aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah maupun objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan sambil menikmati perjalanan dari suatu objek wisata ke objek wisata lain, agar wisatawan tertarik dan sampai pada suatu tindakan untuk mengunjungi.

1.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah yang megekspresiakan sebuah ide abstrak (hasil pemikiran rasional) yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan.

Agar konsep-kosep dapat di teliti secara empris, maka harus di operasionalisasikan dengan mengubah menjadi variabel. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-acuannya secara relatife mudah, dan diukur (Kriyantono, 2006:20). Variabel berfungsi sebagai penghubung antara teoritis dengan dunia empiris.


(25)

1.7 Model Teoritis

1.8 Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggenaralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk mengambarkan berbagai fenomena yang sama (Kriyantono, 2006:20).

Adapun konsep-konsep yang diteliti adalah sebagai berikut : Konseptualisasi

Unit Analisis Indikator Pengertian komponen

Persepsi mahasiswa terhadap pengunaan situs kampung digital danau toba

Ketertarikan terhadap informasi

Kejelasaan informasi

Pemahaman individu

Ketertarikan terhadap informasi, yaitu: kecenderungan dari diri

individu terhadap sesuatu hal tertentu.

Kejelasan informasi, yaitu pesan-pesan yang diberikan oleh media harus jelas dan dapat dipahami oleh khalayak.

Pemahaman individu, merupakan usaha individu

Persepsi

Mahasiswa

Situs Kampung

Digital Danau


(26)

Perhatiaan

Penafsiran

Penerimaan

Reaksi

- Keuntungan yang diperoleh yaitu : memajukan sektor pariwisata

- Dukungan

untuk mengartikan atau menginterprestasikan

stimulus.

Perhatian yaitu, suatu proses penyeleksian input yang akan diproses dalam kaitannya

dengan pengalaman. Perhatian dipengaruhi oleh

adanya motif dan kebutuhan, minat, intensitas dan ukuran, kontras dan hal-hal baru. Perhatian yang dimksud dalam penelitian ini adalah perhatian mahasiswa terhadap penggunaan situs kampung digital Danau Toba. Penafsiran yaitu, proses mengorganisasikan informasi sehingga mempuyai arti bagi seseorang.

Penerimaan, yaitu apakah pesan tersebut dapat dipercaya, atau apakah ia mengandung informasi dengan nilai-nilai penting.

Reaksi merupakan persepsi

yang kemudian diterjemahkan ke dalam

bentuk tingkah laku sebagai reaksi.


(27)

- Penolakan

Karakteristik Responden Jenis kelamin

Fakultas dan jurusan

Usia

Asal daerah

Jenis kelamin yaitu : jenis kelamin pria atau wanita Fakultas dan jurusan

maksudnya adalah darimana asal responen tersebut Usia yaitu : usia umur responden

Asal daerah yaitu : asal daerah dari responden

1.9 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan pendekatan kualitatif, yaitu metode yang memiliki relasi dengan data verbal yang merefleksikan pengalaman sehari-hari. Metode yang dalam pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat non kualitatif, seperti penggunaan instrumen wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan (observation), karena penelitian yang di lakukan berusaha untuk menerangkan realitas sosial yang di alami individu-individu (Birowo,2004:1-2).

Metodologi menunjukan pada proses, harus prinsip dan prosedur yang dilakukan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut (Lubis, 2003:21). Metodologi dalam penelitian ini dalam menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan, serta analisis data.


(28)

Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, studi kasus adalah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa di gunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan serta komperhensif berbagai individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lokasi penelitian. Semua hasil pengamatan dan wawancara mendalam akan dituangkan dalam pembahasan. Hasil pengamatan dan wawancara tersebut nantinya akan dianalisis, diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian (Kriyantono, 2007:66).

1.10 Lokasi Penelitian

Penelitian di lakukan di Lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.

1.11 Subjek dan Informan peneliti

Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil penelitian lebih bersifat kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu penelitian di lakukan. Karena itu, pada penelitian kualitatif tidak di kenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif di sebut subjek penelitian atau informan, yaitu orang-orang yang di pilih untuk di wawancarai atau di observasi sesuai tujuan riset. Di sebut subjek riset bukan objek karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas. Bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner. (Kriyantono, 2007:16).

Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini di lakukan dengan teknik sampling snowball. Teknik ini banyak di temui dalam riset kualitatif, misalnya eksporasi. Sesuai namanya, teknik ini bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke limbah, semakin lama semakin membesar ukurannya. Jadi teknik ini merupakan teknik penentuan informan yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan informan akan diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan informan berikutnya, begitu pula seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini baru berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari wawancara tersebut (Kriyantono, 2007:158-159).


(29)

1.12 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer melalui

Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan (field research) adalah pengumpulan data di lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari responden melalui :

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian.

2. Wawancara mendalam, wawancara mendalam secara umum adalah proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai, atau tanpa menggunakan pedoman wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat keabsahan wawancara mendalam. Metode wawancara ini di tujukan untuk informan penelitian yang telah di tetapkan sebelumnya oleh peneliti.

b. Data Sekunder melalui

Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan (library research) di lakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan di lakukan melalui buku-buku dan internet.

1.13 Teknik Analisis Data

Penelitian ini mengunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran dengan mengunakan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah


(30)

variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekataan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum kemudian disajikan dalam bentuk narasi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut (Kriyantono, 2007:165) :

a. Reduksi Data

Setelah melakukan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti akan mendapatkan sejumlah data. Data yang di peroleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. Laporan yang di susun kemudian di reduksi, di rangkum, di pilih hal-hal pokok, dan di fokuskan pada hal-hal yang penting dan di carikan temanya. Apabila data yang di peroleh dari informan banyak terdapat kesamaan maka akan di klasifikasikan dan jawabannya akan di generalisasikan.

b. Display data

Data yang telah di peroleh di klasifikasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat hubungan suatu data dengan data yang lainnya.

c. Mengambil kesimpulan dan Verifikasi

Disini peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi dan display data dan akan di sajikan dalam bentuk narasi dan di tarik kesimpulan kasus. Dalam kasus ini kesimpulannya berupa penjelasan berupa narasi dari setiap informan yang di wawancara, (Bodgan, 1992:5).


(31)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Persepsi

Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan seseorang terhadap orang lain. Pemahaman terhadap suatu informasi yang di sampaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan atau berkerjasama, jadi setiap orang tidak terlepas dari proses persepsi.

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin perception, dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil (Sobur, 2003:445).

Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. sedangkan dalam arti sempit ialah pandangan atau pengertian, sedangkan dalam artian luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu ,(Sobur, 2003:445).

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan ransangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku (Mulyana, 2007:179).

Defenisi lain tentang persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) (Rakhmat, 2001:57).

Sementara Joseph A.Devinto mendefenisikan persepsi sebagai proses yang memungkinkan kita sadar akan banyaknya yang mempengaruhi indra kita, (Mulyana, 2007:180).

Brian Fellows juga mendefenisikan persepsi sebagai proses yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran menerima dan meanalisis informasi (Mulyana, 2007:180).

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang


(32)

diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar individu.

2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. David Krech dan Richard S, Crutchfiled (1977) dalam (Rakmat, 2001:58) menyebutnya sebagai Faktor Fungsional, Faktor Struktural, Faktor Situasional, dan Faktor Personal.

1. Faktor Fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagi faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli tersebut. Dari sisi Krech dan Cruthfield merumuskan dari persepsi yang pertama yaitu : Persepsi bersifat selektif. Ini berarti bahwa objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.

2. Faktor Stuktural

Faktor stuktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang di timbulkannya pada sistem saraf individu. Dari sini Krech dan Cruthfield melahirkan persepsi yang kedua, yaitu : medan perseptual dan kogniktif selalu di organisasikan dan di beri arti.

3. Faktor Situasional

Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk prosemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paranglinguistik adalah beberapa dari faktor- faktor situasional yang mempengaruhi.

4. Faktor Personal

Faktor personal terdiri atas pengalaman, motivasi, dan kepribadian. Pengalaman bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah di hadapi. Sementara motivasi adalah faktor yang mempengaruhi stimuli.yang akan diproses. Sedangkan kepribadian adalah ragam pola tingkah laku dan pikiran yang memiliki pola tetap yang dapat di bedakan dari orang lain yang merupakan karakteristik seorang individu.

Pesepsi adalah inti dari komunikasi, sedangkan penafsiran (interprestasi) adalah inti dari persepsi, yang indentik dengan penyandian-penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi (Mulyana, 2007: 170).


(33)

Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi efektif. Persepsilah yang menentukan kita memlih suatu pesan dan mengabaikan pesan lain. Semakin tinggi derajat kesamaan pesepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok indentitas ( Mulyana, 2007:180).

2.1.2 Proses Persepsi

Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan di terapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainya adalah pengenalan, penalaran, perasaan, tanggapan.

Seperti dalam gambar berikut ini :

Variabel → psikologis → diantara → ransangan dan tanggapan

Dalam gambar di atas, di gambarkan bahwa persepsi diperlukan dalam semua kegiatan psikologis. Bahkan di perlukan bagi orang yang paling sedikit terpengaruh atau sadar akan adanya ransangan menerima dan dengan suatu cara menahan dampak dari ransangan.

Secara singkat persepsi dapat di defenisikan sebagai cara manusia menangkap ransangan. Kognisi adalah cara manusia memberi arti terhadap ransangan. Penalaran adalah proses sewaktu ransangan di hubungkan dengan ransangan lainya pada tingkat pembentukan psikologi. Perasaan adalah konotasi emosioanal yang di hasilkan oleh ransangan lain pada tingkat kogniktif atau konseptual.

Dari segi psikologis dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang. Oleh sebab itu untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dengan mengubah persepsinya (Sobur, 2003:446).

Pesepsi adalah sumber pengetahuan kita tentang dunia, kita ingin mengenali dunia lingkungan yang mengenalinya. Pengetahuan adalah kekuasaan. Tanpa pengetahuan kita tidak dapat bertindak secara efektif. Persepsi adalah sumber utama dari pengetahuan itu. Dari defenisi yang dikemukakan oleh Pereek (Sobur, 2003:451) yaitu “persepsi adalah proses menerima, menyeleksi, mengorganisir, mengartikan, dan memberikan reaksi kepada ransangan panca indera dan data”.


(34)

Tercakup beberapa segi atau proses yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses menerima ransangan

Proses pertama dalam persepsi adalah menerima ransangan atau data dari berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indera. Kita melihat sesuatu, mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuhnya, sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu.

2. Proses menyeleksi ransangan

Setelah ransangan diteima atau data diseleksi. Tidaklah mungkin memperhatiakan semua ransangan yang telah diterima. Demi menghemat perhatian yang digunakan, ransangan-ransangan itu disaring dan diseleksi untuk proses yang lebih lanjut.

3. Proses pengorganisasian

Ransangan yang diterima selanjutnya di organisasikan dalam suatu bentuk. Ada tiga dimensi utama dalam pengorganisasian ransangan, yakni pengelompokan (berbagai ransangan yang diterima di kelompokan dalam suatu bentuk), bentuk timbul dan datar (dalam melihat ransangan atau gejala, ada kecendrungan untuk memusatkan perhatian pada gejala-gejala tertentu yang timbul menonjol, sedangkan gejala atau ransangan yang lain berada di latar belakang), kemantapan persepsi (ada suatu kecendrungan untuk menstabilkan persepsi, dan perubahan-perubahan konteks tidak mempengaruhinya).

4. Proses penafsiran

Setelah ransangan atau data diterima dan diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagi cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data itu ditafsirkan. Persepsi pada dasarnya memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima.

5. Proses pengecekan

Setelah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau salah. Proses ini terlalu cepat dan orang mungkin tidak menyadarinya.

6. Proses reaksi

Tahap terakhir dari proses perseptual adalah tindakan sehubungan dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang bertindak dengan persepsinya.


(35)

2.2 Internet dan situs atau website

2.2.1 Internet

Perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Dari teknologi komunikasi inilah muncul istilah PIK (Perkembangan Informasi dan Komunikasi). Perpaduan keduanya makin berkembang dengan adanya internet. Internet telah mengubah cara orang berkomunikasi. Internet dapat di artikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu tempat ke tempat lain di seluruh dunia. Beberapa manfaat yang dapat di peroleh oleh seseorang apabila mempuyai akses ke internet antara lain yaitu :

1. Informasi tentang kehidupan pribadi, misalnya : hobi, kesehatan, hiburan, rohani, dan sosial.

2. Informasi tentang kehidupan perkerjaan, misalnya : teknologi, perdangan, sains, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi bisnis, asosiasi profesi dan forom komunikasi.

Internet yang merupakan singkatan dari internet networking adalah kumpulan jaringan komputer dari berbagai jenis tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan suatu standar komunikasi. Secara teknis, internet merupakan dua komputer hingga menjadi jutaan komputer di dunia yang saling berinterkasi dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuaan, internet merupakan sebuah perpustakaan yang di dalamnya terdapat berupa teks grafik. Suara maupun animasi dalam bentuk elektronik. Jadi internet sarana yang efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh.

Internet memliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsomen maupun oraganisasi. Misalnya dalam hal kenyamaan, akses 24 jam sehari, jangkuan global, efesiensi, alternative ruang maupun pilihan yang relative tidak terbatas, sumber informasi, potensial, dan lain-lain. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformalsional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing dan sejumlah istilah lainya).

Hingga awal tahun 1990-an, para pengusaha atau perusahaan hanya mengenal koran, tabloid, majalah, radio, televise dan bioskop. Selain media luar sebagai sarana promosi dengan ditemukannya world wide web, sebuah system jaringan (network wide) hipermedia,


(36)

peta untuk melakukan promosi ke seluruh dunia mulai berubah. Web atau situs merupakan media yang lebih mudah yang pernah ada bagi kepentingan bisnis untuk menyebarkan informasi dan meraih pelanggan di internet. Salah satu kebutuhan manusia yang paling esensi, baik sebagai individu, golongan maupun kelompok masyarakat adalah kebutuhan untuk merancang dan mendapatkan informasi. Melalui informasi, manusia dapat menambah pengetahuan yang ada pada dirinya, memperluas cakrawala pemikiranya dan bahkan akan tahu apa yang seharusnya menjadi hak dan kewajibannya. Dalam hubungan seperti ini, media massa yang berperan sebagai informasi. Dengan ragam isi dan jangkuan informasi yang luas dapat dikatakan sumber informasi yang paling unggul adalah internet,

Intenet merupakan media komunikasi yang memliki banyak manfaat. Jika di lihat dari sejarahnya, istilah internet berasal dari bahasa latin inter yang berarti “antara”. Secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Hal yang menarik dari internet adalah keanggotaan internet tidak dapat mengambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memliki kode etika yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerja sama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

Lahirnya era komunikasi interaktif di tandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).

Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah diciptakan oleh manusia. Informasi apapapun dan dari manapun memungkinkan untuk di dapatkan melalui teknologi (Febrian, 2007:1).

2.2.2 Sekilas Tentang Internet

Menurut internet society (ISOC), internet atau International Network di defenisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi, dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis, (Purwanto, 2006:333).

Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency – Salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat sederhana


(37)

membuat jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969, ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini yang menjadi salah satu embrio kelahiran internet. Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) di perkenalkan dan menjadi sangat populer serta di terima di tahun 80-an. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang di gunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protocol atau aturan yang di gunakan bersama dalam mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang disebut IP Adress. Satu skema yang memberikan satu alamat kepada satu mesin komputer, yang membuat data yang disimpan di dalamnya dapat diakses oleh komputer lain.

Pada Oktober 1984, sistem domain name (com ,org, gov, edu, etc) di perkenalkan. Domain name adalah satu cara untuk membuat internet menjadi lebih mudah untuk di jelajahi. Sederhananya Teknologi TCP/IP memberikan satu IP address untuk setiap komputer yang membuatnya dapat di akses oleh komputer lain. IP address ini terdiri dari beberapa deret angka. November 1990, format World Wide Web atau www di perkenalkan oleh Tim Barners Lee, seorang karyawan CERN (Organisasi gabungan negara-negara eropa yang meneliti teknologi nuklir).

2.2.3 Manfaat dan kekhawatiran internet

Internet merupakan jaringan yang mampu menjangkau penggunanya di mana saja, kapan saja dan bagi siapa saja, sejauh fasilitas dan infrastukturnya tersedia, sehingga pengguna memungkinkan berkomunikasi secara global.

Berikut ini adalah manfaat internet bagi penggunanya yaitu : a. Memudahkan penggunanya berkomunikasi secara global

b. Cepat dan relative murah biaya dalam penyampaian informasi dan komunikasi (termasuk forom chating) ke berbagai tempat secara bersamaan

c. Menambah berbagai macam informasi penting (seperti hasil riset, mendownload software, kebijakan, peraturan atau perundang-undangan baru) yang tidak didapatkan di media cetak

d. Menambah persaudaraan, persahabatan, teman-teman baru atau pasangan baru dari hasil menjelajah di jalur internet


(38)

e. Menambah wawasan berpikir, berkreasi dan berinovasi

Internet dapat di artikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu tempat-ke tempat lain di seluruh dunia. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh seseorang apabila mempuyai akses ke internet antara lain :

1. Informasi tentang kehidupan pribadi, misalnya : hobi, kesehatan, hiburan, rohani, dan sosial.

2. Informasi tentang kehidupan perkerjaan, misalnya: teknologi, perdangaan, sains, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi bisnis, asosiasi profesi dan forom komunikasi.

Selain memberikan manfaat yang cukup besar bagi kemudahan penggunanya, ternyata keberdaan internet juga menimbulkan berbagai kekhawatiran banyak pihak, di antaranya sebagai berikut :

a. Menyebarkan berbagai paham, ideologi, atau pandangan yang tidak sesuai dengan paham atau ideologi yang dianut oleh suatu negara lewat internet

b. Pengguna di bawah umur (belum dewasa) dapat dengan mudah membuka atau mengakses ke alamat situs web yang tidak layak diakses bagi mereka

c. Pengguna yang iseng (para hacker) mengacak-acak web orang atau lembaga lain yang dapat berakibat fatal seperti rusaknya sistem operasi dan berdampak sistem down

d. Pengguna internet yang sering men-download informasi dari internet, bukan tidak mungkin juga mentransfer virus juga akan berakibat fatal

e. Dalam bertransaksi secara online maupun penyimpanan data dari host kompeter, seringkali masih dapat dibobol oleh para hacker

f. Belum adanya aturan hukum yang jelas dan tegas di Indonesia yang berkaitan dengan berbagai kegiataan bisnis di internet, menjadikan para pengguna jasa internet masih khawatir

g. Munculnya situs yang berkaitan dengan tindakan-tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti bagaimana cara bunuh diri dan membuat atau merakit bom, yang dapat mengkhawatirkan banyak pihak (Purwanto, 2006:346)


(39)

2.2.4 Intenet sebagai media komunikasi

Menurut Laquey (dalam Ardianto, 2004:141), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau orang di seluruh dunia. Misalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah data perangkat keras komputer, yang mahal. Namun sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan aktif.

Laquey juga menambahkan (dalam Ardianto, 2004:143) yang membedakan internet dari teknologi komunikasi lainya adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk penyiaran pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang.

2.3 Situs atau website

Pada dasarnya, situs atau website adalah sebuah database jalinan komputer di seluruh dunia yang menggunakan sebuah arsitektur pengambilan informasi yang umum. Situs merupakan sebuah server sistem mangement database. Situs dapat di artikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang di gunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupaun dinamis yang membentuk suatu rangkaian.

Dalam perkembangannya, saat ini situs tidak hanya digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, tetapi telah banyak di gunakan untuk tujuan komersil. Situs menawarkan cara-cara baru bagi perusahan-perusahaan yang dapat memproyeksikan secara menarik dan serentak jasa atau barang yang akan mereka jual.

Sejarah situs atau website bermula di European Laboratory for Particle Physics

(lebih dikenal dengan nama CERN), di kota Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik. Website Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software


(40)

tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan belum banyak yang bisa di lakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan

Windows,

Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk digunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Pada tahun 1994, Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari Microsoft. Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang dinamakan World WIde Web Consortium (W3C) yang bertugas untuk membangun standar bagi teknologi Website.

Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar 300.000 website. Dan diperkirakan sekarang ini jumlah pemakai Website telah mencapat sekitar 30-an juta pemakai diseluruh dunia. World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan website, merupakan salah satu layanan yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Situs atau website pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet dengan menggunakan teknologi hyperteks. Jenis website berdeasarkan teknologinya yaitu, website statis dan website dinamis. Dimana website statis adalah jenis website yang mana pengguna tidak bisa mengubah content dari website tersebut secara langsung menggunakan browser interaksi yang terjadi antar pengguna dan server hanyalah seputar pemprosesan link saja, sedangkan website dinamis interaksi yang terjadi pengguna dan server sangat kompleks, seseorang bisa mengubah content dari halaman tertentu dengan menggunakan browser. Request yang dikirimkan oleh pengguna dapat diperoses oleh server untuk kemudian ditampilkan dalam hal yang berbeda menurut alaur programnya. Pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang di sediakan dalam dokumen web yang di tampilkan dalam browser website. Kini Internet identik dengan situs atau website, karena kepopuleran situs/website sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di


(41)

Internet, dari yang awalnya sebagai penyedia informasi, kini di gunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).

Kini, situs atau website seakan lebih populer daripada email, walaupun secara statistik email masih merupakan aplikasi terbanyak yang di gunakan oleh pengguna internet. Situs atau website lebih populer bagi khalayak umum dan pemula, terutama untuk tujuan pencarian informasi dan melakukan komunikasi email yang menggunakan website sebagai interfacenya. Internet identik dengan website, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface yang dibutuhkan oleh pengguna Internet dari masalah informasi sampai dengan komunikasi. Informasi produk dari yang serius dan dari yang cuma-cuma sampai dengan yang komersial semuanya ada,

2.4 Komunikasi

Manusia adalah mahluk yang bermasyarakat dan hidup secara berkelompok, di mana di dalamnya manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. Manusia mutlak membutuhkan sesamanya dan untuk menjalin hubungan dengan manusia lainya di butuhkan suatu komunikasi.

Menurut Theodore Herbert (dalam Arifin, 1992:24) menyatakan bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang di dalamnya mengandung arti pengetahuan yang dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencari beberapa tujuan khusus. Dari defenisi di atas menunjukan bahwa komunikasi merupakan suatu proses kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang bisa menimbulkan media serta menimbulkan efek.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampain pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya (Effendy, 2005:11).

Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan sacara sama (Mulyana, 2002:4).


(42)

Pengertian komunikasi berasal dari perkataan latin Communicatio. Istilah ini bersumber dari perkatan communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengeenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator yang diterima oleh komunikan. Jika terjadi kesamaan makna antara kedua faktor komuniksasi yaitu komunikator dan kumunikan itu, dengan kata lain komunikan tidak mengerti pesan yang diterimanya, maka komuniksi tidak terjadi (Effendy, 2004:9).

Menurut Harold Laswell (dalam Effendy, 2005:10), komunikasi adalah “Who says what in which channel to whom and with what effect”. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima yaitu :

f. Komunikator (communicator, source, sender) g. Pesan (message)

h. Media (channel)

i. Komunikan (communicant, communicate, receiver)

j. Efek (effect, impact, influence)

Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada kominikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (dalam Cangara,2006:19) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (kumunikan). Pikiran dapat berupa gagasan, informasi, pendapat dan sebagainya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kemarahan, keberaniaan, dan sebagianya.

2.4.1 Fungsi dan tujuan komunikasi

Komunikasi tidak hanya sekedar mengelola informasi tertentu, karena fungsinya bukan hanya menyampaikan informasi berita untuk informasi, tetapi juga mendidik, mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu, dan menghibur khalyak. Maka dalam pengelolaan suatu informasi harus benar-benar terarah pada keempat fungsi komunikasi tersebut.


(1)

Fakultas : Teknik Jurusan : Teknik Sipil Usia : 22 Tahun Asal daerah : Nias

1. Peneliti : Apakah responden pernah mendengar situs kampung digital Danau Toba? Responden : iya, tentu saya pernah mendengarnya.

2. Peneliti : Seberapa lama responden jika mengakses situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Iya, ga lah bang kan situs ini sama dengan situs lainya seperti Facebook, email cukup di klik lansung ke buka koq.

3. Peneliti : Apa yang responden ketahui mengenai situs kampung digital Danau Toba? Responden : Menurut saya situs kampung digital Danau Toba ini adalah salah satu situs yang memberikan informasi pariwisata khusunya di Danau Toba.

4. Peneliti : Menurut responden apakah informasi yang diperoleh dari situs kampung digital Danau Toba jelas dan dapat dipahami dengan mudah?

Responden : Informasi yang diberi jelas dan mudah dimengerti koq.

5. Peneliti : Bagaimana ketertarikan responden terhadap situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh informasi pariwisata?

Responden : Saya cukup tertarik terhadap situs kampung digital Danau Toba ini karena memberikan informasi wisata di suatu daerah tanpa harus mencari brosur wisata terlebih dahulu ketika ingin mengunjungi daerah tersebut.

6. Peneliti : Apakah menurut responden informasi pada situs kampung digital Danau Toba sudah sesuai dengan realita yang ada?

Responden : Dari informasi yang di berikan benar adanya.

7. Peneliti : Bagaimana persepsi responden terhadap situs kampung digital Danau Toba? Responden : Persepsi saya terhadap situs kampung digital Danau Toba ini merupakan

suatu fasilitas informasi mengenai daerah wisata khususnya Danau Toba. Agar para wisatawan yang ingin mengunjunginya lebih mudah mendapatkan informasi yang diinginkan.


(2)

8. Peneliti : Menurut responden apa kekurangan dan kelebihan situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Kekurangan situs kampung digital Danau Toba ini terletak pada informasi yang diberikan, jika ditambah dengan informasi seperti souvenir dan adat istiadat pasti lebih baik lagi. Kelebihannya mempermudah para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengetahui dan mengenal informasi wisata khususnya daerah Danau Toba.

9. Peneliti : Apa saran responden terhadap situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Saran saya terhadap situs kampung digital Danau Toba dari segi informasi yang diberikan lebih diperjelas lagi, agar para wisatawan lebih mudah mencari berbagai informasi yang diinginkan.


(3)

Fakultas : Ilmu Budaya Jurusan : Etnomusiklogi Usia : 25 Tahun

Asal daerah : Pemantang Siantar

1. Peneliti : Apakah responden pernah mendengar situs kampung digital Danau Toba? Responden : iya.

2. Peneliti : Seberapa lama responden jika mengakses situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Tidak terlalu lama.

3. Peneliti : Apa yang responden ketahui mengenai situs kampung digital Danau Toba? Responden : Yang saya ketahui yaitu situs kampung digital Danau Toba ini

memberikan informasi wisata kepada wisatawan yang ingin berkunjung langsung khususnya ke Danau Toba.

4. Peneliti : Menurut responden apakah informasi yang diperoleh dari situs kampung digital Danau Toba jelas dan dapat dipahami dengan mudah?

Responden : informasi yang diberikan cukup jelas karena informasi seperti bahasa mudah untuk dipahami.

5. Peneliti : Bagaimana ketertarikan responden terhadap situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh informasi pariwisata?

Responden : Saya cukup tertarik karena situs kampung digital Danau Toba ini memberikan informasi objek wisata dan mempermudah wisatawan untuk memperoleh informasi di Danau Toba.

6. Peneliti : Apakah menurut responden informasi pada situs kampung digital Danau Toba sudah sesuai dengan realita yang ada?

Responden : Iya pasti lah karena situs ini merupakan salah satu media informasi yang di fasilitasi langsung dari pemerintah daerah.

7. Peneliti : Bagaimana persepsi responden terhadap situs kampung digital Danau Toba? Responden : Situs kampung digital Danau Toba merupakan media informasi wisata

Danau Toba.


(4)

8. Peneliti : Menurut responden apa kekurangan dan kelebihan situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Yang menjadi kekurangan situs kampung digital Danau Toba ini jangan hanya mengenai informasi akomodasi tetapi juga informasi mengenai budaya, adat istiadat, dan souvenir. Informasi mengenai paket wisata juga penting agar wisatawan yang ingin berkujung lebih antusias lagi. Kelebihan terletak pada informasi yang di berikan, para wisatawan dapat mengetahui langsung tanpa harus melalui brosur atau pergi ke dinas informasi pariwisata terlebih dahulu.

9. Peneliti : Apa saran responden terhadap situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Saran saya kepada situs kampung digital ini adalah informasi yang di berikan lebih di lengkapi lagi, agar wisatawan lokal maupun mancanegara cukup mengakses situs ini tanpa harus terlebih dahulu mencari informasi melaui cara manual.


(5)

Fakultas : Fisip

Jurusan : Adminitrasi Negara Usia : 24 Tahun

Asal daerah : Berastagi

1. Peneliti : Apakah responden pernah mendengar situs kampung digital Danau Toba? Responden : tentu lah pernah dengar.

2. Peneliti : Seberapa lama responden jika mengakses situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Cukup cepat ketika mengakes situsnya, sama saja dengan situs yang lainnya langsung ke buka tetapi tergantung dimana membukanya. 3. Peneliti : Apa yang responden ketahui mengenai situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Situs kampung digital Danau Toba ini adalah salah satu fasilitas informasi pariwisata khususnya Danau Toba.

4. Peneliti : Menurut responden apakah informasi yang diperoleh dari situs kampung digital Danau Toba jelas dan dapat dipahami dengan mudah?

Responden : Informasi yang diberikan cukup jelas sesuai dengan informasi yang di butuhkan.

5. Peneliti : Bagaimana ketertarikan responden terhadap situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh informasi pariwisata?

Responden : Dari segi ketertarikan menurut saya kurang begitu tertarik ya, karena informasi yang di berikan hanya sebatas mengenai tarif akomodasi saja. Padahal informasi seperti tujuan wisata, paket wisata itu juga penting.

6. Peneliti : Apakah menurut responden informasi pada situs kampung digital Danau Toba sudah sesuai dengan realita yang ada?

Responden : informasi yang di berikan sesuai koq.

7. Peneliti : Bagaimana persepsi responden terhadap situs kampung digital Danau Toba? Responden : Website kampung digital Danau Toba ini merupakan media informasi

pariwisata khususnya Danau Toba.


(6)

8. Peneliti : Menurut responden apa kekurangan dan kelebihan situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Kekurangan situs kampung digital Danau Toba terletak pada informasi yang diberikan karena hanya memberikan informasi mengenai akomodasi. Kelebihannya yaitu situs kampung digital Danau Toba ini yaitu wisatawan lokal maupun mancanegara dapat langsung mengetahui informasi wisata khususnya Danau Toba cukup dengan mengakses situs ini di mana saja.

9. Peneliti : Apa saran responden terhadap situs kampung digital Danau Toba?

Responden : Saran saya situs kampung digital Danau Toba dari segi informasi agar di lengkapi. Dan situs ini lebih diperkenalkan lagi kepada wisatwan lokal maupun mancanegara khususnya.


Dokumen yang terkait

Studi Pintu Masuk Utama Dermaga Pelabuhan Danau Terhadap Kenyamanan Penumpang (Studi Kasus : Pelabuhan Ajibata, Danau Toba)

10 117 115

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

PERSEPSI PENGGUNA INTERNET (NETTER) MENGENAI PENGGUNAAN SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AKTUALISASI DIRI (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Aktif Situs YouTube)

0 9 22

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)

13 54 15

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PERSMA SEBAGAI MEDIA PERGERAKAN MAHASISWA

0 5 10

Strategi Komunikasi Dalam Mengembangkan Pariwisata di Danau Toba (Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran yang Dilakukan Oleh Badan Koordinasi Pelestarian Ekosistem Kawasan Danau Toba (BKPEKDT))

1 33 154

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 0 14

BAB II URAIAN TEORITIS - Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata (Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di bidang komunikasi saat ini banyak membantu manusia di - Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata (Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digit

0 1 21

Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata (Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)

0 0 8