dapat dilihat pada Lampiran 20 halaman 56. Sedangkan semua formula sediaan krim yang dibuat menghasilkan sediaan krim yang berupa emulsi setengah padat.
Gambar hasil sediaan krim dapat dilihat pada Lampiran 23 halaman 77.
4.4.2 Hasil penentuan mutu fisik sediaan
Hasil penentuan mutu fisik sediaan yang dilakukan terhadap sediaan gel dan krim, meliputi hasil pemeriksaan stabilitas dan homogenitas, hasil penentuan
pH, viskositas gel, dan tipe emulsi krim, dan hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan.
4.4.2.1 Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan
Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel yang dilakukan secara organoleptik meliputi konsistensi, warna, dan aroma dari masing-masing formula
sediaan gel selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar, dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel
Pengamatan Formula
Waktu penyimpanan Minggu ke 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11 12
Konsistensi G1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G5
- -
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+
Warna G1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Aroma G1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- G5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Keterangan: +
: ada perubahan -
: tidak ada perubahan G1
: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko G2
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2 G3
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4 G4
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6 G5
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8 Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan krim yang dilakukan secara
organoleptis meliputi konsistensi, warna, dan aroma dari masing-masing formula sediaan krim selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar dapat dilihat pada
Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan krim
Pengamatan Formula
Waktu penyimpanan Minggu ke 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11 12
Konsistensi K1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Warna K1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
Aroma K1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Keterangan:
+ : ada perubahan
- : tidak ada perubahan
K1 : dasar krim tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko
K2 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2
K3 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4
K4 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 6
K5 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 8
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap sediaan gel dan krim, diketahui bahwa formula sediaan gel tanpa ataupun dengan penambahan
ekstrak rimpang jahe merah dengan konsentrasi 2, 4, dan 6, serta semua formula sediaan krim yang dihasilkan, tidak mengalami perubahan konsistensi,
warna, maupun aroma. Artinya bahwa sediaan yang dibuat stabil secara fisik. Tetapi sediaan gel dengan penambahan ekstrak 8 mengalami perubahan
konsistensi dimana terjadi pemisahan fase dimulai pada minggu ke-2 pada masa penyimpanan.
Hal ini disebabkan karena adanya penambahan ekstrak dimana ekstrak menyebabkan terjadinya perubahan pH pada sediaan gel dan perubahan pH dapat
mempengaruhi nilai viskositas sehingga sediaan mengalami penurunan nilai viskositas yang mengakibatkan mudahnya penggabungan partikel-partikel ekstrak
pada dasar wadah, dimana sediaan gel yang mengalami permisahan dimulai dari sediaan dengan konsentrasi ekstrak terbesar yaitu 8. Hal ini juga dibuktikan
pada hasil penentuan viskositas sediaan gel yang juga menunjukkan adanya penurunan nilai viskositas selama penyimpanan.
4.4.2.2 Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan
Hasil pemeriksaan homogenitas terhadap sediaan gel dan krim ekstrak rimpang jahe merah menunjukkan bahwa semua sediaan tidak memperlihatkan
adanya butir-butir kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen
Ditjen POM, 1985. Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan gel dapat dilihat pada Lampiran 21 halaman 74. Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan krim
dapat dilihat pada Lampiran 24 halaman 78.
4.4.2.3 Hasil penentuan pH sediaan
Stabilitas sediaan gel dan krim juga dapat dilihat dari pH sediaan selama penyimpanan. Hasil penentuan pH sediaan gel dengan menggunakan pH meter
dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil penentuan pH sediaan gel
Formula Waktu penyimpanan Minggu ke
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
G1 5,5
5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,3 5,3
5,3 5,3
G2 5,5
5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,6 5,6 5,6 5,6
5,7 5,7
G3 5,5
5,5 5,5 5,6 5,6 5,6 5,7 5,7 5,7 5,8 5,8
5,8 5,8 G4
5,5 5,5 5,6 5,6 5,7 5,7
5,7 5,7 5,8 5,8 5,9 5,9
5,9 G5
5,5 5,5 5,7 5,7 5,7 5,8
5,8 5,8 5,9 5,9 5,9 6,0
6,0 Keterangan:
G1 : basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko
G2 : sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2
G3 : sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4
G4 : sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6
G5 : sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8
Hasil penentuan pH sediaan krim dengan menggunakan pH meter dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil penentuan pH sediaan krim
Formula Waktu penyimpanan Minggu ke
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
K1 7,1
7,1 7,1 7,1 7,1 7,1 7,1 7,1 7,1 7,1 7,1
7,0 7,0
K2 7,1
7,1 7,1 7,1 7,1 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 6,9
6,9 6,9
K3 7,1
7,1 7,1 7,1 7,0 7,0 6,9 6,9 6,9 6,9 6,9
6,8 6,8 K4
7,1 7,1 7,1 7,0 7,0 6,9
6,9 6,9 6,9 6,8 6,8 6,8
6,8 K5
7,1 7,1 7,1 7,0 6,9 6,9
6,9 6,9 6,8 6,8 6,8 6,7
6,7 Keterangan:
K1 : dasar krim tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko
K2 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2
K3 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4
K4 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 6
K5 : sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 8
Berdasarkan pada hasil pengamatan pH dari masing-masing formula sediaan gel selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar, dapat dilihat bahwa
terjadi kenaikan pH pada sediaan yang mengandung ekstrak rimpang jahe merah, sedangkan pH sediaan blanko menurun dengan bertambahnya waktu
penyimpanan. Tetapi perubahan pH tidak terjadi secara signifikan sehingga dapat dikatakan pH sediaan relatif stabil pada penyimpanan dan masih berada dalam
range pH normal kulit yaitu 5,0-6,8 Ansari, 2009. Mengacu pada nilai pH tersebut, sediaan gel ekstrak rimpang jahe merah masih memenuhi persyaratan.
Berdasarkan pada hasil pengamatan pH dari masing-masing formula sediaan krim, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan pH pada semua sediaan baik
sediaan blanko maupun sediaan yang mengandung ekstrak rimpang jahe merah dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Hasil penentuan pH sediaan krim
menunjukkan pH sediaan relatif stabil pada penyimpanan karena tidak mengalami perubahan pH yang signifikan. Menurut Balsam 1972, pH dari krim antara 5-8
sehingga sediaan krim ini masih memenuhi persyaratan.
4.4.2.4 Hasil penentuan viskositas sediaan gel
Hasil penentuan viskositas sediaan gel dengan menggunakan viskosimeter bola jatuh dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Hasil penentuan viskositas sediaan gel
Formula Waktu penyimpanan Minggu ke
0 cp 3 cp
6 cp 9 cp
12 cp G1
588,36 587,00
586,85 585,50
583.70 G2
591,54 590,22
589,01 588,09
586,61 G3
593,75 592,40
590,11 588,95
587,55 G4
594,89 593,61
591,40 589,10
588,00 G5
597,01 596,79
594,55 593,30
591,42
Keterangan: G1
: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko G2
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2 G3
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4 G4
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6 G5
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8 Hasil penentuan viskositas sediaan gel di atas menunjukkan semakin besar
jumlah penambahan ekstrak rimpang jahe merah semakin besar pula nilai viskositas sediaan. Hal ini disebabkan ekstrak mempunyai tekstur yang lebih
kental dibanding basis gel yang digunakan untuk sediaan. Contoh perhitungan nilai viskositas sediaan gel dapat dilihat di Lampiran 22 halaman 75.
Hasil pengamatan viskositas sediaan gel di atas menunjukkan bahwa sediaan mengalami penurunan nilai viskositas. Hal ini disebabkan karena HPMC
sebagai basis gel yang digunakan menghasilkan sediaan gel yang akan mengalami penurunan nilai viskositas seiring bertambahnya waktu penyimpanan. Kemasan
yang kurang kedap juga dapat menyebabkan gel menyerap uap air dari luar, sehingga menambah volume air dalam gel.
4.6.2.5 Hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim
Menurut Syamsuni 2006, emulsi tipe ma dapat diencerkan dengan air dan memberikan warna biru jika ditambahkan metilen biru yang larut dalam air.
Berikut ini adalah hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim dengan metode pengenceran dengan air dan metode pewarnaan dengan metilen biru:
Tabel 4.9 Hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim
Formula Kelarutan krim dalam air
Kelarutan metilen biru dalam krim K1
√ √
K2 √
√ K3
√ √
K4 √
√ K5
√ √
Keterangan: K1
: dasar krim tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko K2
: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 2 K3
: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 4 K4
: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 6 K5
: sediaan krim dengan ekstrak rimpang jahe merah 8 Dari data pada Tabel 4.9 di atas, dapat disimpulkan bahwa tipe emulsi
sediaan krim yang dihasilkan adalah ma karena sediaan krim tanpa ataupun dengan ekstrak rimpang jahe merah dapat larut dalam air dan zat warna metilen
biru dapat terdispersi homogen di dalam krim. Gambar hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 79.
4.4.2.6 Hasil uji iritasi sediaan terhadap kulit sukarelawan
Uji iritasi dilakukan terhadap 12 orang sukarelawan. Pengujian dilakukan dengan cara uji tempel terbuka Patch test. Reaksi iritasi positif ditandai oleh
adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang diberi perlakuan selama tiga hari pagi, siang, dan sore hari berturut-
turut. Hasil uji iritasi sediaan gel dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil uji iritasi sediaan gel pada kulit sukarelawan
Pengamatan Formula
Sukarelawan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11 12 Kulit
kemerahan G1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- G3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G4 -
- +
+ +
- -
- -
- -
- G5
- -
+ +
+ +
- -
- -
- -
Kulit gatal-gatal
G1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- G2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G3 -
- -
- -
- -
- -
- -
- G4
+ -
- -
- +
- -
- -
- -
G5 +
- -
- -
+ -
- -
- -
- Kulit
bengkak G1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- G3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G4 -
- -
- -
- -
- -
- -
- G5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan: +
: reaksi iritasi positif -
: reaksi iritasi negatif G1
: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko G2
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2 G3
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4 G4
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6 G5
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8 Hasil uji iritasi sediaan krim dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11 Hasil uji iritasi sediaan krim terhadap kulit sukarelawan
Pengamatan Formula
Sukarelawan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11 12 Kulit
kemerahan K1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- K3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K4 -
- -
- -
- -
- -
- -
- K5
- -
- -
+ -
- -
- -
- -
Kulit gatal-gatal
K1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- K2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K3 -
- -
- -
- -
- -
- -
- K4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K5 -
- -
- -
- -
- -
- -
- Kulit
bengkak K1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- K3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K4 -
- -
- -
- -
- -
- -
- K5
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan: +
: reaksi iritasi positif -
: reaksi iritasi negatif K1
: basis gel tanpa ekstrak rimpang jahe merah blanko K2
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 2 K3
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 4 K4
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 6 K5
: sediaan gel dengan ekstrak rimpang jahe merah 8 Menurut Wasitaatmadja 1997, uji iritasi kulit dilakukan untuk mecegah
terjadinya efek samping terhadap kulit dengan mengoleskan sediaan pada lengan bawah bagian dalam selama tiga hari pagi, siang, dan sore hari berturut-turut.
Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan di atas menunjukkan bahwa semua
sukarelawan memberikan hasil negatif terhadap parameter reaksi iritasi pada sediaan gel 2 dan 4, serta sediaan krim 2, 4, dan 6. Tetapi terhadap
sediaan gel 6 dan 8, serta sediaan krim 8, terdapat sukarelawan yang memberikan hasil positif yaitu menyebabkan kulit kemerahan dan gatal-gatal.
Dari hasil pengujian ini, dapat dilihat bahwa pada sediaan gel dengan konsentrasi ekstrak 6 sudah dapat menyebabkan kulit kemerahan, sedangkan
pada sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak yang sama belum dapat menyebabkan kulit kemerahan. Hal ini berarti dengan konsentrasi ekstrak yang
lebih kecil, sediaan gel sudah dapat memberikan efek yang diinginkan karena pelepasan bahan obat yang cepat dari pembawanya, sedangkan pada sediaan krim
lapisan monomolekular dari zat pengemulsi melingkari tetesan-tetesan dari fase dalam pada emulsi, yang merupakan gambaran kelarutannya sehingga lebih sulit
melepaskan bahan berkhasiat dari pembawanya. Dalam suatu sistem yang mengandung dua cairan yang tidak saling
bercampur, zat pengemulsi akan memilih larut dalam salah satu fase dan terikat dengan kuat dan terbenam dalam di fase tersebut dibandingkan pada fase lainnya.
Karena umumnya molekul zat pengemulsi memiliki bagian hidrofilik dan hidrofobik sekaligus, molekul-molekul tersebut akan mengarahkan dirinya ke
masing-masing fase Ansel, 1989. Rimpang jahe merah memiliki komponen non volatile yaitu oleoresin yang
merupakan pembentuk rasa pedas yang tidak menguap pada jahe merah. Oleoresin pada jahe merah bisa mencapai 3 dan merupakan kadar oleoresin
tertinggi jika dibandingkan dengan kadar oleoresin pada jenis jahe yang lain Hapsoh, dkk., 2008. Hal ini menyebabkan terjadinya reaksi iritasi berupa kulit
kemerahan dan gatal-gatal pada beberapa kulit sukarelawan, dimana sensitifitas
kulit seseorang terhadap rasa panas berbeda-beda sehingga ada kulit sukarelawan yang memberikan hasil positif dan ada juga kulit sukarelawan yang memberikan
hasil negatif terhadap suatu formula sediaan gel dan krim yang sama.
4.5 Hasil Uji Penilaian Organoleptik Sediaan