BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana jumlah seluruh perusahaan perkebunan
dan pertambangan tersebut adalah 28 perusahaan. Setelah data terkumpul, seluruh perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Dari penyeleksian tersebut diperoleh 18 perusahaan yang menjadi sampel atau 54 data observasi yang memenuhi kriteria. Berikut tabel data
DAR, DER, LDER, LDAR dan ROE untuk tahun 2008-2010.
4.1.1. Deskripsi Nilai Variabel DAR
Tabel 4.1 Debt to Asset Ratio Sektor Perkebunan dan Pertambangan
Periode 2008-2010
No Emiten
DAR Rata-rata
2008 2009
2010
1 AALI 0,18
0,15 0,15
0,16 2 UNSP
0,47 0,47
0,54 0,49
3 BUMI 0,6
0,78 0,75
0,71 4 CPDW
0,58 0,95
0,85 0,79
5 GZCO 0,36
0,43 0,41
0,4 6 LSIP
0,35 0,21
0,18 0,25
7 SMAR 0,54
0,53 0,53
0,53 8 TBLA
0,68 0,64
0,66 0,66
9 MBAI 0,7
0,54 0,4
0,55 10 DSFI
0,53 0,88
0,85 0,75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No Emiten
DAR Rata-rata
2008 2009
2010
11 PTBA 0,33
0,28 0,26
0,29 12 ENRG
0,7 0,83
0,5 0,68
13 INCO 0,17
0,22 0,23
0,21 14 CNKO
0,16 0,25
0,4 0,27
15 CTTH 0,78
0,67 0,62
0,69 16 MEDC
0,62 0,64
0,64 0,63
17 ANTM 0,21
0,18 0,22
0,20 18 TINS
0,34 0,29
0,29 0,31
Rata-ratathn 0,46
0,50 0,47
0,48
Sumber : Data yang diolah penulis, 2012
Tabel 4.1 menunjukkan tingkat rasio DAR yang dimiliki perusahaan di sektor perkebunan dan pertambangan selama periode 2008-2010. Debt to Asset Ratio
DAR adalah perbandingan antara tingkat hutang dengan tingkat aktiva yang dimiliki perusahan. Berdasarkan tabel data tersebut, pada tahun 2008 perusahaan
CTTH memiliki nilai DAR tertinggi sebesar 0,78 sedangkan perusahaan CNKO memiliki DAR terendah dengan nilai DAR 0,16. Nilai rata-rata DAR perusahaan
sampel untuk tahun 2008 adalah 0,46. Pada tahun 2009 perusahaan CPDW memiliki nilai DAR tertinggi yaitu 0,95
sedangkan perusahaan AALI memiliki nilai DAR terendah sebesar 0,15. Nilai rata-rata DAR perusahaan sampel untuk tahun 2009 adalah 0,50.
Pada tahun 2010 Perusahaan CPDW dan DSFI sama-sama memiliki nilai DAR tertinggi yaitu 0,85. Sedangkan nilai terendah tetap pada perusahaan AALI
dengan nilai 0,15. Nilai rata-rata DAR perusahaan sampel untuk tahun 2010 adalah 0,47.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.1.2. Deskripsi Nilai Variabel DER
Tabel 4.2 Debt to Equity Ratio Sektor Perkebunan dan Pertambangan
Periode 2008-2010 No
Emiten DER
Rata-rata 2008
2009 2010
1 AALI 0,23
0,18 0,19
0,2 2 UNSP
0,9 0,9
1,2 1
3 BUMI 2,02
3,95 4,06
3,34 4 CPDW
1,39 18,95
5,87 8,74
5 GZCO 0,59
0,81 0,74
0,71 6 LSIP
0,54 0,27
0,22 0,34
7 SMAR 1,17
1,13 1,14
1,15 8 TBLA
2,15 1,8
1,95 2,0
9 MBAI 2,39
1,16 0,66
1,40 10 DSFI
1,12 7,48
5,83 4,81
11 PTBA 0,51
0,4 0,36
0,42 12 ENRG
2,39 4,87
1 2,75
13 INCO 0,21
0,29 0,3
0,27 14 CNKO
0,18 0,34
0,67 0,4
15 CTTH 3,46
2,04 1,66
2,39 16 MEDC
1,68 1,85
1,86 1,80
17 ANTM 0,26
0,21 0,28
0,25 18 TINS
0,51 0,42
0,4 0,44
Rata-ratathn 1,21
2,61 1,58
1,80
Sumber : Data yang diolah penulis, 2012
Tabel 4.2 menunjukkan nilai rasio DER perusahaan sektor perkebunan dan pertambangan selama periode 2008-2010. Debt to Equity Ratio DER merupakan
rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah total hutang dengan modal sendiri yang diberikan pemilik modal. Secara umum selama periode tahun 2008
berdasarkan tabel data tersebut, perusahaan CTTH memiliki nilai DER tertinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sebesar 3,46 sedangkan perusahaan CNKO memiliki DER terendah dengan nilai DER 0,18. Nilai rata-rata DER perusahaan sampel untuk tahun 2008 adalah 1,21.
Pada tahun 2009 perusahaan CPDW memiliki nilai DER tertinggi yaitu 18,95 sedangkan perusahaan ANTM memiliki nilai DER terendah sebesar 0,21. Nilai
rata-rata DER perusahaan sampel untuk tahun 2009 adalah 2,61. Pada tahun 2010 Perusahaan CPDW memiliki nilai DER tertinggi yaitu 5,87.
Sedangkan nilai terendah tetap pada perusahaan AALI dengan nilai 0,19. Nilai rata-rata DER perusahaan sampel untuk tahun 2010 adalah 1,58.
4.1.3. Deskripsi Nilai Variabel LDAR
Tabel 4.3 Long Term Debt to Total Asset Ratio Sektor Perkebunan dan Pertambangan
Periode 2008-2010 No
Emiten LDAR
Rata-rata 2008
2009 2010
1 AALI 0,03
0,03 0,03
0,03 2 UNSP
0,37 0,34
0,8 0,50
3 BUMI 0,3
0,5 0,51
0,44 4 CPDW
0,1 0,35
0,56 0,34
5 GZCO 0,31
0,37 0,34
0,34 6 LSIP
0,18 0,07
0,07 0,11
7 SMAR 0,25
0,25 0,19
0,23 8 TBLA
0,32 0,33
0,26 0,30
9 MBAI 0,49
0,33 0,22
0,35 10 DSFI
0,02 0,01
0,52 0,18
11 PTBA 0,11
0,11 0,13
0,12 12 ENRG
0,58 0,41
0,23 0,41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No Emiten
LDAR Rata-rata
2008 2009
2010
13 INCO 0,12
0,18 0,16
0,15 14 CNKO
0,1 0,11
0,08 0,10
15 CTTH 0,11
0,11 0,11
0,11 16 MEDC
0,43 0,39
0,42 0,41
17 ANTM 0,14
0,1 0,06
0,1 18 TINS
0,06 0,07
0,07 0,07
Rata-ratathn 0,22
0,23 0,26
0,24
Sumber : Data yang diolah penulis, 2012
Tabel 4.3 menunjukkan nilai rasio LDAR sektor perkebunan dan pertambangan selama periode 2008-2010. Long Term Debt to Total Asset Ratio
LDAR merupakan rasio yang menunjukkan besarnya tingkat penggunaan hutang jangka panjang dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Selama
periode tahun 2008 perusahaan ENRG memiliki nilai LDAR tertinggi yaitu sebesar 0,58 sedangkan perusahaan DSFI memiliki LDAR terendah dengan nilai
LDAR 0,02. Nilai rata-rata LDAR perusahaan sampel untuk tahun 2008 adalah 0,22.
Pada tahun 2009 perusahaan BUMI memiliki nilai LDAR tertinggi senilai 0,5 sedangkan perusahaan DSFI kembali memiliki nilai LDAR terendah sebesar 0,01.
Nilai rata-rata LDAR perusahaan sampel untuk tahun 2009 adalah 0,23. Pada tahun 2010 Perusahaan CPDW memiliki nilai LDER tertinggi yaitu 0,56.
Sedangkan nilai terendah pada perusahaan AALI dengan nilai 0,03. Nilai rata-rata LDAR perusahaan sampel untuk tahun 2010 adalah 0,26.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.1.4. Deskripsi Nilai Variabel LDER
Tabel 4.4 Long Term Debt to Equity Ratio Sektor Perkebunan dan Pertambangan
Periode 2008-2010 No
Emiten LDER
Rata-rata 2008
2009 2010
1 AALI 0,03
0,03 0,04
0,03 2 UNSP
0,7 0,65
0,8 0,72
3 BUMI 1,01
2,51 2,8
2,11 4 CPDW
0,25 7,01
3,82 3,70
5 GZCO 0,5
0,69 0,61
0,6 6 LSIP
0,27 0,09
0,08 0,15
7 SMAR 0,54
0,52 0,41
0,49 8 TBLA
1,01 0,91
0,76 0,90
9 MBAI 1,66
0,72 0,37
0,92 10 DSFI
0,03 0,1
3,55 1,23
11 PTBA 0,17
0,16 0,18
0,17 12 ENRG
1,97 2,42
0,47 1,62
13 INCO 0,14
0,23 0,21
0,19 14 CNKO
0,12 0,15
0,13 0,13
15 CTTH 0,47
0,35 0,29
0,37 16 MEDC
1,16 1,13
1,23 1,17
17 ANTM 0,17
0,12 0,08
0,12 18 TINS
0,08 0,09
0,1 0,09
Rata-ratathn 0,57
0,99 0,88
0,82
Sumber : Data yang diolah penulis, 2012 Tabel 4.4 menunjukkan nilai rasio LTDER sektor perkebunan dan
pertambangan selama periode 2008-2010. Long Term Debt to Equity Ratio LDER merupakan rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi hutang jangka panjang melalui modal sendiri. Selama periode tahun 2008 berdasarkan tabel, perusahaan ENRG memiliki nilai LDER tertinggi sebesar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1,97 sedangkan perusahaan AALI memiliki LDER terendah dengan nilai LDER 0,03. Nilai rata-rata LDER perusahaan sampel untuk tahun 2008 adalah 0,57.
Pada tahun 2009 perusahaan CPDW memiliki nilai LDER tertinggi yaitu 7,01 sedangkan perusahaan AALI memiliki nilai LDER terendah sebesar 0,03. Nilai
rata-rata LDER perusahaan sampel untuk tahun 2009 adalah 0,99. Pada tahun 2010 Perusahaan CPDW tetap memiliki nilai LDER tertinggi yaitu
3,82. Sedangkan nilai terendah tetap pada perusahaan AALI dengan nilai 0,04. Nilai rata-rata LDER perusahaan sampel untuk tahun 2010 adalah 0,88.
4.1.5. Deskripsi Nilai Variabel ROE
Tabel 4.5 Return on Equity ROE Sektor Industri Barang Konsumsi
Periode 2008-2010 No
Emiten ROE
Rata-rata 2008
2009 2010
1 AALI
76,6 40,16
41,1 52,62
2 UNSP
11,33 13,78
11,89 12,33
3 BUMI
65,49 35,19
61,76 54,15
4 CPDW
-3,48 -745,82
64,73 -228,19
5 GZCO
7,24 18,98
16,24 14,15
6 LSIP
41,5 26,44
30,34 32,76
7 SMAR
32,04 20,7
28,39 27,04
8 TBLA
7,54 20,97
26,28 18,26
9 MBAI
32,25 67,53
49,75 49,84
10 DSFI
-44,9 -603,09
-15,17 -221,05
11 PTBA
63,82 65,98
40,83 56,88
12 ENRG
0,5 -81,4
-0,62 -27,17
13 INCO
30,46 14,97
34,61 26,68
14 CNKO
0,37 0,6
12,99 4,65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No Emiten
ROE Rata-rata
2008 2009
2010
15 CTTH
2,72 24,66
16,44 14,61
16 MEDC
68,16 7,13
27,46 34,25
17 ANTM
23,93 9,62
23,72 19,09
18 TINS
55,2 16,01
26,82 32,68
Rata- ratathn
26,15 -58,20
27,64 -1,47
Sumber : Data yang diolah penulis, 2012 Tabel 4.5 menunjukkan nilai rasio ROE perusahaan pada sektor perkebunan
dan pertambangan periode 2008-2010. Return on Equity merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan
laba atas ekuitas yang dimiliki. Selama periode tahun 2008 perusahaan AALI memiliki nilai ROE tertinggi yaitu sebesar 76,6 sedangkan perusahaan DSFI
memiliki ROE terendah dengan nilai -44,9. Nilai rata-rata ROE perusahaan sampel untuk tahun 2008 adalah 26,15.
Pada tahun 2009 perusahaan MBAI memiliki nilai ROE tertinggi yaitu senilai 67,53 sedangkan perusahaan CPDW memiliki nilai ROE terendah sebesar -
745,82. Nilai rata-rata ROE perusahaan sampel untuk tahun 2009 adalah -58,20. Pada tahun 2010 Perusahaan CPDW memiliki nilai ROE tertinggi yaitu 64,73.
Sedangkan nilai terendah pada perusahaan DSFI dengan nilai -15,17. Nilai rata- rata ROE perusahaan sampel untuk tahun 2010 adalah 27,64.
4.2. Statistik Deskriptif