b. Keadilan ekonomi
Adanya keadilan ekonomi akan berdampak pada terpenuhinya hak individu sesuai kontribusinya masing-masing dalam masyarakat.
c. Keadilan distribusi pendapatan
Adanya keadilan distribusi pendapatan maka standar kehidupan setiap individu lebih terjamin. Sisi manusiawi dan kehormatan individu akan
lebih terjaga sesuai dengan martabat yang telah melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan.
Prinsip keadilan yang telah tampak jelas diterapkan dalam pengelolaan perbankan syariah adalah dengan tidak adanya diterapkan sistem bunga, tetapi ada
penerapan bagi hasil profit sharing karena penerapan bunga riba dianggap bertentangan dengan hukum Islam. Dengan adanya sistem bagi hasil, pihak
perbankan syariah sebagai pemberi modal dengan nasabah atau penerima modal akan menanggung bersama resiko laba ataupun rugi sehingga terjadi proses
penyebaran modal yang berdampak pada penyebaran kesempatan berusaha.
C. Tujuan dan Manfaat Penerapan GCG pada Perbankan Syariah
Menurut Mr. Wolfensohn, Presiden Bank Dunia, telah menyimpulkan bahwa tujuan dari GCG adalah untuk mewujudkan keadilan, transparansi dan
akuntabilitas.
56
56
Financial Times, 21 Juni 1999, diambil dari The Encyclopedia of Corporate Governance dalam artikel yang berjudul “What Corporate Governance” www.encycogov.com,
11 Juli 2001, hal. 1 dikutip dari M. Umer Chapra Habib Ahmed, Op. cit., hal. 18.
Jadi dapat dikatakan bahwa tujuan GCG adalah mewujudkan keadilan bagi seluruh stakeholders melalui penciptaan transparansi dan
Universitas Sumatera Utara
akuntabilitas yang lebih besar. Keadilan bagi stakeholders juga bisa diindikasikan dengan peningkatan nilai yang wajar atas penyertaan mereka.
Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip dasar GCG dapat memberikan manfaat sebagai
berikut;
57
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak
rigid karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia 4.
Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden, khusus bagi
BUMN akan dapat membantu penerimaan bagi APBN terutama dari hasil privatisasi.
Jadi inti persoalan dari peran GCG adalah menciptakan keseimbangan dari seluruh stakeholders melalui pemisahan aturan formal maupun non-formal,
standar dan batasan dibuat untuk mengarahkan dan mengontrol bank agar melindungi kepentingan semua pihak dengan dengan biaya sekecil mungkin.
57
Forum for Corporate Governance in Indonesia, dikutip dari Johannes Ibrahim, Op. cit., hal. 74-75.
Universitas Sumatera Utara
Masalah biaya ini sangat penting karena jika biayanya tinggi maka akan menyebabkan kepentingan seluruh stakeholders menjadi tidak aman.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melindungi kepentingan stakeholders, antara lain dengan penerapan disiplin pasar dan nilai-nilai sosial dan
masyarakat, peraturan dan pengawasan yang efektif, integritas sistem peradilan, struktur kepemilikan yang baik, dan iktikad baik secara politik untuk berjalannya
fungsi GCG secara efektif.
58
Pada dasarnya tujuan penerapan GCG pada perbankan syariah diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders melalui beberapa tujuan
berikut:
59
a Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kesinambungan suatu organisasi
yang memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham, stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam
menghadapi tantangan perbankan syariah ke depan b
Meningkatkan legitimasi perbankan syariah yang dikelola dengan terbuka, adil dan dapat dipertanggungjawabkan
c Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban stakeholders
d Pendekatan yang terpadu berdasarkan kaidah-kaidah demokrasi,
pengelolaan, partisipasi perbankan syariah secara legitimate
58
Paper La Porta, Lopez-de-salinas, Schleifer dan Vishny LLSV, 1999; dan studi internasional cross-sectional oleh LLSV, 1998;LLS, 1999; Pistor, 1999; Claessen, Djankov dan
Lang, 1999; Bench dan Roell, 1999, dikutip dari M. Umer Chapra Habib Ahmed, Op. cit., hal.26.
59
Endri, “Penerapan Good Corporate Governance dalam Perbankan Syariah”,http:www.tazkiaonline.com.mht, diakses tanggal 20 September 2010.
Universitas Sumatera Utara
e Meminimalkan agency cost dengan mengendalikan konflik kepentingan
yang mungkin timbul antara pihak principal dengan agen f
Meminimalkan biaya modal dengan memberikan sinyal positif untuk para penyedia modal
g Meningkatkan nilai perusahaan yang dihasilkan dari biaya modal yang
lebih rendah, meningkatkan kinerja keuangan dan persepsi yang lebih baik dari para stakeholders atas kinerja perusahaan di masa depan.
Tujuan GCG diatas menunjukkan isyarat betapa pentingnya hubungan yang baik antara stakeholders yang mempunyai kepentingan dengan industri
perbankan sehingga diperlukan tata kelola perusahaan yang baik. GCG dapat dimaknakan sebagai rangkaian mekanisme dengan apa suatu perusahaan publik
diarahkan dan dikendalikan sesuai dengan harapan para stakeholders. Mekanisme tersebut merefleksikan suatu struktur pengelolaan perusahaan dan menetapkan
distribusi hak dan tanggung jawab diantara berbagai partisipan di dalam perusahaan.
Berdasarkan beberapa tujuan di atas, penerapan GCG pada Perbankan syariah diharapkan dapat memberikan manfaat:
60
1 Semakin meningkatnya kepercayaan publik terhadap bank syariah
2 Pertumbuhan industri jasa keuangan syariah dan stabilitas sistem keuangan
secara keseluruhan akan senantiasa terpelihara
60
Endri, “Penerapan Good Corporate Governance dalam Perbankan Syariah”,http:www.tazkiaonline.com.mht, diakses tanggal 20 September 2010.
Universitas Sumatera Utara
3 Keberhasilan industri jasa keuangan syariah dalam menerapkan GCG akan
menempatkan lembaga keuangan syariah pada level of playing field yang sejajar dengan lembaga keuangan internasional lainnya.
Tanpa adanya penerapan GCG yang efektif, bank syariah akan sulit untuk bisa memperkuat posisi, memperluas jaringan dan menunjukkan kinerjanya
dengan lebih efektif. Kebutuhan bank syariah akan GCG menjadi lebih serius seiring dengan makin kompleksnya masalah yang dihadapi, dimana permasalahan
ini akan mengikis kemampuan bank dalam menghadapi tantangan jangka panjang. Dengan demikian, adalah suatu keharusan bagi perbankan syariah untuk memkai
semua ukuran yang dapat membantu meningkatkan perannya.
D. Ruang Lingkup Penerapan GCG pada Perbankan Syariah