14
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Minat Baca
2.1.1 Pengertian minat baca
“Minat diartikan sebagai momen dari kecenderungan terarah secara intensif kepada suatu objek
yang dianggap penting”, Kartini Kartono dalam Nurbiyanti 1980:78. Minat dapat dikelompokkan sebagai sifat atau sikap yang
memiliki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu. Minat dapat mempresentasikan tindakan-tindakan, minat tidak dapat dikelompokkan sebagai
pembawa tetapi sifatnya dapat diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. Menurut Ibrahim Bafadal 1992:192, telah dijelaskan bahwa minat sebagai
berikut: 1. Minat bukan hasil pembawaan manusia tetapi dapat dibentuk atau
diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan. 2. Minat itu dapat dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak.
3. Secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan sosial seseorang dan emosi seseorang.
4. Minat itu biasa membawa inisiatif dan mengarahkan kepada kelakuan atau tabiat manusia.
Mengenai pengertian
membaca, banyak
ahli mengemukakan
pendapatnya tentang membaca. “Membaca merupakan kegiatan komplek dan sengaja, dalam hal ini berupa proses berfikir yang didalamnya terdiri dari berbagai
aksi pikir yang bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan” Ibrahim Bafadal,
1992:193. “Membaca adalah proses psikologi yang melibatkan penglihatan, gerak
mata, ingatan pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dan pengalaman membacanya”, Suwaryono Wiryodijoyo dalam Nurbiyanti 1989:78. “Membaca
adalah kegiatan yang dilakukan berupa penerjemahan simbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memiliki makna bagi seseorang”, Bram dan Dickey dalam
Darmono 2007:215. Pendapat Darmono 2007:215 tentang tujuan umum orang membaca
adalah untuk mendapatkan informasi baru. Dalam kenyataanya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan membaca, yaitu:
1. Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik.
2. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca buku- buku pelajaran buku ilmu pengetahuan.
3. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca booklet tentang resep masakan,
membaca prosedur kerja dari pekerjaan tertentu. Berikut penjelasan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Proyek Pengembangan Buku dan Minat Baca 1996:8: Minat baca adalah keinginan kuat yang disertai usaha-usaha seseorang
atau masyarakat untuk membaca dan orang yang mempunyai minat baca yang
besar ditunjukkan oleh usaha memperoleh bahan bacaan, kesediaan seseorang menyediakan waktu untuk mebaca, alasan dan tujuan membaca, serta kesadaran
akan manfaat membaca. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan menjadikan
membaca sebagai
suatu kebiasaan
sekaligus kebutuhan,
penghargaannya terhadap bahan-bahan bacaan, orang yang membaca, tempat- tempat dan kegiatan yag berkaitan dengan membaca juga akan meningkat.
“Minat baca merupakan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca, ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan
kegiatan membaca” Darmono, 2007:214. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat baca adalah rasa keinginan yang kuat untuk
melakukan kegiatan membaca yang ditunjukkan dengan perilaku usaha untuk memperoleh bahan bacaan, usaha menyediakan waktu untuk membaca,
mempunyai alasan dan tujuan yang kuat untuk membaca, serta mengetahui dengan membaca maka akan mendapatkan suatu manfaat.
2.1.2 Indikator Minat Baca Siswa