8
BAB II DESKRIPSI PROYEK
II.1. TERMINOLOGI JUDUL
Judul yang menjadi usulan proyek adalah Perpustakaan USU Kwala Bekala, yang memiliki pengertian sebagai berikut:
·
Perpustakaan 1 Tempat, gedung, ruang yg disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan
koleksi buku dsb; 2 Koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yg
disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan.
4
· USU 1 Universitas Sumatera Utara; 2 Salah satu universitas negeri yang berlokasi di
Medan.
· Kwala Bekala 1 Kelurahan di kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Berdasarkan pengertian di atas, maka Perpustakaan USU Kwala Bekala adalah tempat menyimpan dan memelihara buku serta bahan kepustakaan lainya yang disimpan
untuk dibaca dan dipelajari di Universitas Sumatera Utara Kwala Bekala.
II.2. TINJAUAN UMUM
Berikut adalah tinjauan umum tentang kasus proyek perpustakaan:
II.2.1. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya kitab, buku.
5
Dalam bahasa Inggris, istilah library berasal dari kata Latin lober atau libri yang artinya buku.
Dari kata Latin tersebut, terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku.
4, 5
http:kbbi.web.idpustaka
Universitas Sumatera Utara
9 Dalam Oxford Dictionary, “library” berarti sebuah bangunan atau ruangan
yang berisi koleksi buku, jurnal, dan beberapa film dan rekaman musik untuk membaca atau meminjam oleh masyarakat universitas atau umum.
6
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI bidang Kepustakaan dan Kepustakawanan 2011, perpustakaan adalah sebuah institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
7
Dalam SNP
Standar Nasional
Perpustakaan 2011,
disebutkan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang bertujuan memenuhi
kebutuhan informasi pengajar dan mahasiswa di perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dapat juga terbuka untuk publik.
8
Dari berbagai sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan ialah sebuah atau gedung yang digunakan untuk menyimpan koleksi buku atau koleksi lain
bagi pengunjung untuk membaca, meminjam, ataupun merujuk, namun bukan untuk dijual. Pengertian ini menunjukkan bahwa koleksi perpustakaan digunakan untuk
mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan para pengunjung, bukan untuk kegiatan jual beli.
II.2.2. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan
Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan di sejarah manusia karena perpustakaan merupakan produk manusia. Dalam sejarahnya, manusia mula-
mula tidak menetap sebagai mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain. Kehidupan seperti ini sering disebut kehidupan nomaden. Manusia mencari makan
dari alam sekitarnya, sedangkan untuk keperluan ternaknya ia mencari sumber air serta rumput. Manusia mulai berusaha menggarap lahan yang ada disekitarnya,
untuk keperluan daging manusia memburu binatang yang ada disekitarnya. Kehidupan berburu ini tidak beranjak jauh dari kehidupan nomaden.
Dalam pengembarannya serta dari kehidupan bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa bila dia member tanda pada sebuah batu, pohon,
papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atau pohon atau benda
6
http:oxforddictionaries.comdefinitionenglishlibrary
7
Standar Nasional Indonesia SNI Bidang Kepustakaan dan Kepustakawanan 2011
8
Standar Nasional Perpustakaan SNP 2011
Universitas Sumatera Utara
10 lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia lain melalui bahasa lisan
maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang dipahatkan pada pohon ataupun batu ataupun benda lainnya, manusia mulai berkomunikasi
dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan. Adanya tulisan tersebut dapat membantu daya ingat manusia daya ingat
manusia kini manusia dapat melihat “catatannya” pada pohon, batu, dan lempengan. Pesan dalam berbagai pahatan itu dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Bila
kegiatan memberi tanda pada berbagai benda itu dilakukan dari satu generasi ke generasi yang berikutnya maupun dari suku satu ke suku lainnya maka banyak
dugaan bahwa perpustakaan dalam bentuknya yang sangat sederhana sudah mulai dikenal ketika manusia mulai melakukan kegiatan penulisan pada berbagai benda.
Benda itu dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya ataupun dapat dibaca oleh suku lain.
Berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain,
perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan
niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah.
9
Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga
perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat.
Seiring dengan waktu, manusia juga berusaha menemukan alat tulis yang lebih baik daripada alat tulis periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh media
yang digunakan manusia dalam mencatat kegiatannya dengan cara memahatkannya pada kayu, batu, dan lempengan dianggap kurang praktis karena sulit digunakan dan
disimpan. Pada sekitar tahun 2500 sebelum Masehi, orang Mesir menemukan sebuah
bahan tulis yang memiliki pengaruh besar bagi peradaban manusia, yaitu berupa papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai Nil yang
dihaluskan lalu diratakan, kemudian dikeringkan dan digunakan untuk menulis
9
Sejarah Perpustakaan 2011 hal.1
Universitas Sumatera Utara
11 dengan menggunakan tinta.
Dari kata papyrus itu berkembanglah istilah paper, papiere, papiros yang berarti kertas.
10
Hingga sekitar tahun 700-an Masehi, papyrus masih digunakan sebagai bahan tulis, kemudian mulai digunakan bahan lain seperti kulit binatang seperti kulit
kambing, domba, biri-biri, sapi, dan binatang lain yang disebut parchmen. Parchmen berasal dari kata “pergamuan” sebuah kota kecil di Asia Kecil tempat parchmen
pertama kali digunakan.
11
Parchmen digunakan untuk bahan tulis sebelum kertas ditemukan.
Karena Eropa Barat baru mengenal kertas pada abad ke-12, sedangkan mesin cetak baru dikenal pada abad ke-15 maka pengembangan perpustakaan
berjalan lambat. Pengaruhnya bagi perpustakaan terutama perpustakaan di Eropa, hanya menyimpan naskah tulisan tangan lazim yang disebut “manuskrip”. Manuskrip
ini umumnya berbentuk gulungan, disebut scroll. Di Eropa Barat sekitar tahun 1440, Johann Gutenberg dari kota Mainz,
Jerman mencetak buku dengan tipe cetak gerak. Setiap aksara dilebur ke dalam logam, kemudian dipindah ke dasar mesin pres lalu diberi tinta. Kemudian ditaruh
kertas di atasnya lalu digulung dengan lempeng pemberat.
12
Sejak itu pembuatan manuskrip dapat digandakan dengan mesin cetak.
Mesin cetak penemuan Gutenberg kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke-16. Pencetakan buku dalam waktu singkat mampu menghasilkan
ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadinya revolusi perpustakaan dan dalam waktu singkat perpustakaan diisi dengan buku cetak.
Revolusi yang mirip sama terjadi hampir 400 tahun kemudian ketika buku mulai digantikan bentuk elektronik.
II.2.3. Jenis-jenis Perpustakaan
Perpustakaan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jenis koleksi dan sasaran pengunjungnya. Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Perpustakaan 1991,
terdapat beberapa jenis perpustakaan, yaitu:
a. Perpustakaan Internasional
Perpustakaan yang didirikan oleh dua negara atau lebih atau perpustakaan yang merupakan bagian dari sebuah organisasi internasional. Contohnya :
10, 11
Sejarah Perpustakaan 2011 hal.2
12
Sejarah Perpustakaan 2011 hal.3
Universitas Sumatera Utara
12 United Nation UN Library, Jenewa; Perpustakaan Dag Hammarsjkuld, New
York; dan Perpustakaan Sekretariat ASEAN, Jakarta.
b. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan yang menyimpan semua bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang diterbitkan si suatu negara. Contoh : Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, Jakarta; Bibliotheque Nationale, Paris; dan The British Library, London.
Menurut Standar Nasional Indonesia SNI bidang Kepustakaan dan Kepustakawanan 2011, terdapat beberapa jenis perpustakaan, yaitu:
a. Perpustakaan Umum KabupatenKota
Perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupatenkota yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di
wilayah kabupatenkota serta melaksakan layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, ras, agama, status sosial
ekonomi dan gender.
b. Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah