4
Buku Guru | Kelas VII SMPMTs
edukatif teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari,
sistematis yang dipadukan dengan pikiran serta prakarya.
D. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Sesuai dengan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum tahun 2013, bahwa mata
pelajaran Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan termasuk dalam Kelompok B. Artinya, dalam penyusunan dan pengembangannya,
kurikulum mata pelajaran tersebut mengakomodir konten-konten kearifan lokal. Hal ini sesuai dengan arah pengembangan konten mata pelajaran Prakarya yang berpijak
pada kekuatan budaya lokal yang menjadi sistem nilai kerja dan potensi lokal di setiap daerah agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan kearifan lokal, nilai jati diri
lokal dan kemandirian wirausaha. Dapat dikatakan kurikulum Prakarya telah terintegrasi secara langsung dengan
muatan lokal. Dengan karakteristik kurikulum Prakarya dan Kewirausahaan seperti demikian, dapat menjadi sarana konservasi dan pengembangan budaya dan
kearifan lokal sehingga budaya tersebut terjaga kelestarian dan peluang untuk pengembangannya tetap terbuka melalui lembaga pendidikan.
Prakarya
5
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA
II
A. PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap siswa sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di
sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang makin lama
makin meningkat dalam sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya menyiapkan siswa untuk mengenal
potensi yang ada di daerahnya sehingga dapat mengembangkan cinta tanah air dan nasionalisme, serta dapat berperan aktif selaku warga masyarakat, warga
negara dan warga dunia untuk bertanggung jawab mengembangkan kearifan lokal Indonesia. Pembelajaran Prakarya di sekolah adalah usaha untuk memperoleh
kompetensi cekat, cepat, dan tepat melalui aktivitas kerajinan dan teknologi rekayasa, teknologi budi daya dan teknologi pengolahan. Prakarya dalam pembelajaran, karya
yang dihasilkan dengan tangan mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat, dan tepat. Kata cekat mengandung makna
tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk, sistem dan perilaku objek yang diwaspadai. Di dalamnya terdapat unsur kreativitas,
keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan adversity serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk kepada
kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan, kekurangan gap terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya berdasarkan target waktu
terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan bertindak secara presisi untuk menyamakan
bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan perilaku karakteristik objek atau karya. Perilaku terampil ini dibutuhkan dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat.
Siswa melakukan interaksi terhadap karya produk kerajinan dan teknologi yang ada di lingkungannya, untuk berkreasi menciptakan berbagai jenis produk kerajinan maupun
produk teknologi sehingga diperoleh pengalaman perseptual, pengalaman apresiatif, dan kreativitas dari potensi lingkungan.
Agar dapat memperoleh pengalaman, pembelajaran Prakarya yang apresiatif dan kreatif dapat diaplikasikan dengan menggunakan pendekatan saintiik untuk
memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, analitis,