Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik .1 Definisi

2.2.3 Prosedur

Sebelum memulai hemodialisis, melalui tindakan pembedahan, pada tubuh pasien akan dibuat jalan masuk ke aliran darah vascular accesspoint Pudji, 2009. Pada tindakan ini pembuluh darah arteri akan dihubungkan dengan arteial line, yang membawa darah dari tubuh menuju ke dialyzer. Sedangkan pembuluh darah vena akan dihubungkan dengan venous line, yang membawa darah dari dialyzer kembali ke tubuh Supeno, 2010. Mesin dialyzer mempunyai dua kompartemen yaitu kompartemen darah dan kompartemen dialisat. Kedua kompartemen tersebut, selain dibatasi oleh membran semi-permeabel, juga mempunyai perbedaan tekanan yang disebut sebagai trans-membran pressure TMP Pudji, 2009. Selanjutnya, darah dari dalam tubuh dialirkan ke dalam kompartemen darah, sedangkan cairan pembersih dialisat, dialirkan ke dalam kompartemen dialisat Rahardjo dan Suhardjono, 2006. Pada proses hemodialisis terjadi 2 mekanisme yaitu mekanisme difusi dan ultrafiltrasi Pudji, 2009. Mekanisme difusi bertujuan untuk membuang zat-zat terlarut dalam darah, sedangkan mekanisme ultrafiltrasi bertujuan untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh. Kedua mekanisme dapat digabungkan atau dipisah, sesuai dengan tujuan awal hemodialisisnya Melorose et al., 2015. Mekanisme difusi terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara kompartemen darah dan dialisat. Zat-zat terlarut dengan konsentrasi tinggi dalam darah berpindah dari kompartemen darah ke kompartemen dialisat. Selanjutnya zat-zat terlarut dalam cairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah berpindah dari kompartemen dialisat ke kompartemen darah Supeno, 2010. Proses difusi ini akan terus berlangsung hingga konsentrasi pada kedua kompartemen seimbang. Selanjutnya untuk menghasilkan mekanisme difusi yang baik, aliran darah dan aliran dialisat dibuat saling berlawanan Rahardjo dan Suhardjono, 2006. Proses yang terjadi pada mekanisme ultrafiltrasi adalah pembuangan cairan karena adanya perbedaan tekanan antara kompartemen darah dan kompartemen dialisat Supeno, 2010. Tekanan hidrostatik akan mendorong cairan untuk keluar, sementara tekanan onkotik akan menahannya. Bila tekanan di antara kedua kompartemen sudah seimbang, maka mekanisme ultrafiltrasi akan berhenti Pudji, 2009. Selama proses hemodialisis, darah yang kontak dengan dialyzer dan selang dapat menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Hal ini dapat mengganggu kinerja dialyzer dan proses hemodialisis Rahardjo dan suhardjono, 2006. Untuk mencegah terjadinya pembekuan darah selama proses hemodialisis, maka perlu diberikan suatu antikoagulan agar aliran darah dalam dialyzer dan selang tetap lancar. Antikoagulan yang sering digunakan adalah heparin Supeno, 2010.

2.3 Peranan Neutrofil Pada Sistem Imun

Sistem imun dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem imun nonspesifik dan spesifik Lauralee, 2012. Sistem imun nonspesifik tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu, dan telah ada serta siap berfungsi sejak lahir. Sedangkan sistem imun spesifik ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu. Antigen mikroorganisme yang pertama kali terpajan dengan tubuh segera dikenal oleh sistem imun spesifik. Pajanan tersebut menimbulkan sensitasi, sehingga antigen yang sama dan masuk tubuh untuk kedua kali akan dikenal lebih cepat dan langsung oleh sistem imun spesifik Bratawijaya, 2010. Kedua sistem imun tersebut masing-masing secara garis besar mempunyai dua agen pertahanan tubuh yaitu berupa selular dan humoral Abbas dan Lichtmant, 2012. Neutrofil adalah bagian dari sistem imun nonspesifik yang termasuk dalam pertahanan selular bersama dengan eosinofil, basofil, sel mast dan sel natural killer . Sel ini kadang disebut juga “ soldiers of the body” karena merupakan sel yang pertama kali dikerahkan ke tempat bakteri masuk dan berkembang dalam tubuh Bratawijaya, 2010. Sebagian besar leukosit yang berada pada sirkulasi terdiri dari neutrofil. Kadar neutrofil dalam sirkulasi berkisar 40-70 dari total leukosit yaitu 4500-11000mm 3 Abbas dan Lichtmant, 2012. Biasanya sel ini bersirkulasi di dalam darah selama 7-10 jam sebelum bermigrasi ke jaringan, dan hidup beberapa hari di dalam jaringan. Butir-butir azurofilik primer lisosom mengandung hidrolase asam, mieloperoksidase, dan neutromidase lisozim, sedangkan butir-butir sekunder mengandung laktoferin dan lisozim Bratawijaya, 2010. Neutrofil bermigrasi pertama dari sirkulasi kejaringan terinfeksi dengan cepat dilengkapi dengan berbagai reseptor seperti TLR 2, TLR 4 dan reseptor dengan pola lain Bratawijaya, 2010. Sel ini dapat mengenal patogen secara

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Rawat Jalan Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2009

10 89 75

PERBEDAAN KADAR NATRIUM SERUM PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK PRE DAN POST HEMODIALISIS RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2012

13 35 58

PERBEDAAN KADAR KALIUM SERUM PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK PRE-HEMODIALISIS DAN POST-HEMODIALISIS DI INSTALASI HEMODIALISIS RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2011

9 45 68

PERBEDAAN KADAR SERUM BESI & TIBC BERDASARKAN LAMA MENJALANI HEMODIALISIS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI HEMODIALISIS RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2012

2 17 78

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK PRE-HEMODIALISIS DAN POST-HEMODIALISIS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG DESEMBER 2012

33 109 56

PERBEDAAN KADAR LIMFOSIT PRE DAN POST HEMODIALISIS PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

0 10 54

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN PRE DAN POST HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

0 19 69

HUBUNGAN LAMA MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI INSTALASI HEMODIALISIS RSUD ABDUL MOELOEK

14 120 64

PERBEDAAN KADAR MONOSIT PRE DAN POST HEMODIALISIS PADA PASIEN END STAGE RENAL DISEASE (ESRD) DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

1 8 62

Hubungan Jumlah Trombosit dengan Fungsi Trombosit pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Tahap Akhir Pre-Hemodialisis

0 2 17