Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

51

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1.1 Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together Berbasis Problem Solving Pelaksanaan pembelajaran dengan model Numbered Heads Together berbasis Problem Solving pada materi listrik dinamis ditunjang dengan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang sesuai dengan model Numbered Heads Together serta LKS berisikan permasalahan agar dipecahkan siswa solve. Langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis Problem Solving adalah sebagai berikut : Pertama : kelas dibagi menjadi delapan kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Kemudian tiap kelompok diberi nama awal A sampai H. Tiap anggota kelompok diberi nomor, sehingga tiap anak mempunyai nomor yang berbeda dari A1 sampai H4. Kemudian setiap anak memasang nomor mereka masing-masing yang dipasang di dada agar bisa terlihat oleh guru dan teman yang lain. Kedua : setiap anak dalam kelompok diberi LKS yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa untuk berhipotesis dan merancang penyelidikan. Kemudian dengan dibimbing oleh guru siswa mengamati demonstrasi atau eksperimen dalam LKS. Setelah itu siswa berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan LKS. LKS telah didesain sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Setiap siswa harus bertanggung jawab terhadap setiap permasalahan dalam LKS tersebut, karena siswa akan ditunjuk secara acak untuk maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Ketiga : setelah diskusi kelompok selesai, maka dilanjutkan diskusi kelas dengan dibimbing oleh guru. Guru menunjuk siswa dengan menyebutkan nomornya secara acak untuk maju mempresentasikan jawaban atas permasalahan pada LKS. Kemudian guru mempersilahkan siswa lain untuk menanggapinya. Begitu seterusnya sampai semua permasalahan dalam LKS terjawab. Setelah diskusi kelas selesai semua LKS dikumpulkan kepada guru, baru kemudian guru meluruskan konsep-konsep yang masih salah dalam diskusi kelas tadi. Hal ini dimaksudkan agar LKS tersebut masih murni pemikiran siswa sebelum mendapat konsep yang sebenarnya untuk dijadikan salah satu penilaian dari indikator berpikir kritis. Keempat : setelah proses pembelajaran selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi kognitif termasuk didalamnya adalah soal untuk menilai kemampuan berpikir kritis. Langkah pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran dengan Numbered Heads Together dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak untuk maju menyelesaikan permasalahan saat diskusi kelas, sehingga hal ini akan melatih siswa untuk bertanggung jawab atas permasalahan dalam LKS. Dengan demikian siswa benar-benar aktif dalam diskusi kelompok untuk berfikir bersama dalam menyelesaikan LKS. Pembelajaran yang demikian akan membuat siswa bertukar pendapat antara satu dengan yang lainnya, sehingga kemampuan berpikir kritis dapat meningkat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Hassoubah 2002: 111 bahwa salah satu ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan dengan masalah atau pengalaman lain yang relevan. Pembelajaran berbasis Problem Solving yang diterapkan pada pembelajaran tersebut juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis dilatih melalui kegiatan penyelidikan pemecahan masalah yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa LKS. Setiap pertanyaan dalam LKS disesuaikan dengan kemampuan berpikir yang dilatihkan dan diurutkan secara sistematis sesuai dengan konsep materi yang diberikan. Pertanyaan di dalam LKS mengarah pada pembuatan hipotesis, merencanakan penyelidikan, mengamati, mengukur, mengklasifikasi data yang diperoleh, menganalisis data, menginterpretasi data, membuat kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan mengevaluasi hasil percobaan. Oleh karena itu, model pembelajaran yang demikian akan menuntut siswa aktif berusaha menyelesaikan permasalahan yang ada dalam LKS, sehingga kemampuan berpikir kritis mereka dapat meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian Dwijananti Yulianti 2010 menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa fisika Unnes pada mata kuliah fisika lingkungan. Dengan demikian pembelajaran Numbered Heads Together berbasis Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

4.1.2 Kemampuan Berpikir Kritis

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI SEKOLAH DASAR.

0 3 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

11.005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

0 0 10