Desain Penelitian PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3.3. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terbagi dalam dua siklus. Penelitian ini bekerjasama dengan guru mata pelajaran fisika. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu tahapan perencanaan planning, tindakan action, observasi observation, serta refleksi reflection. Skema prosedur penelitian tindakan kelas disajikan dalam Gambar 3.1 Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK Diadopsi dari Suwandi 2010:28 Terselesaikan Perencanaan II : Identifikasi masalah kemampuan berpikir kritis siklus I belum maksimal. Perumusan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis Problem Solving untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa oleh guru dengan LKS Refleksi II : Analisis data dilanjutkan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan Refleksi I : Analisis data tes hasil belajar kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi afektif dan psikomotorik dilanjutkan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan II : Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis Problem Solving menggunakan eksperimen rangkaian seri dan paralel resistor disertai perbaikan untuk mengantisipasi hambatan yang teridentifikasi pada siklus I. Pengamatan II : Pengamatan dan perekaman seluruh proses belajar mengajar oleh peneliti, kemudian dievaluasi untuk dijadikan landasan refleksi II. SIKLUS II Permasalahan :  Pembelajaran kurang variatif, siswa pasif, mudah merasa bosan.  Hasil belajar belum optimal.  Kemampuan berpikir kritis rendah Perencanaan I : Perumusan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis Problem Solving, membuat perangkat pembelajaran dan kisi-kisi evaluasi Pelaksanaan I : Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis Problem Solving oleh guru dengan metode demonstrasi pada materi hukum Ohm. sedangkan peneliti sebagai pengamat. Pengamatan I : Perekaman data kemudian dievaluasi untuk dijadikan landasan refleksi I. SIKLUS I Belum terselesaikan Langkah-langkah yang ditempuh pada setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut: Perencanaan Planning Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa. Identifikasi masalah yang dihadapi siswa yaitu hasil ulangan harian mata pelajaran fisika materi sebelumnya atau nilai Ujian Tengah semester satu belum memenuhi KKM. Indikasi masalah yang dihadapi oleh guru yaitu mengenai metode pembelajaran yang biasa dilakukan, fasilitas di labolatorium, dan situasi pembelajaran di kelas. Menyusun perangkat pembelajaran seperti Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Lembar Kerja Siswa. Pada siklus satu menggunakan metode demonstrasi, sedangkan siklus dua menggunakan metode eksperimen. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes uraian yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dan lembar penilaian berpikir kritis,serta lembar observasi afektif dan psikomotorik. Menyusun kisi-kisi soal uji coba serta melakukan analisis soal uji coba. Pelaksanaan Tindakan Acting Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario pembelajaran yang sesuai RPP dan mengerjakan LKS yang berisi permasalahan yang disusun sedemikian rupa untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Tindakan yang dilakukan guru adalah orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, membimbing jalannya diskusi kelas, menganalisis dan mengevaluasi proses belajar mengajar. Di setiap akhir siklus, guru memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan berpikir kritis siswa. Pada saat yang bersamaan peneliti bertindak sebagai pengamat observer yang melakukan observasi terhadap berpikir kritis, hasil belajar psikomotorik, dan afektif siswa. Pengamatan Observing Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati dan merekam segala peristiwa yang terjadi selama tindakan untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran NHT berbasis Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kegiatan pengamatan ini dilakukan perekaman data mengenai hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis siswa yang meliputi : mengamati, menghipotesis, merancang penyelidikan, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan, menginterpretasi data, menganalisis, dan mengevaluasi. Hasil belajar afektif yang meliputi : kehadiran di kelas, tanggung jawab, bekerja sama, dan toleransi. Hasil belajar psikomotorik yang meliputi : mengambil alat percobaan, merangkai alat, melakukan percobaan, mengkomunikasikan hasil, dan menyimpulkan. Refleksi Reflecting Kegiatan refleksi pada penelitian ini yaitu mengumpulkan dan menganalisis data yang telah diperoleh dari siklus I untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi ini dijadikan acuan untuk memperbaiki kinerja guru dan melakukan revisi terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Jika kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus II belum meningkat, maka akan dilakukan tindakan pada siklus berikutnya.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI SEKOLAH DASAR.

0 3 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

3 10 76

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

11.005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

0 0 10