Metode Student Teams Achievment Divisions STAD dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

27 f kelancaran Pembicaraan yang terputus-putus ataupun yang terlalu cepat akan membuat pendengar enggan memperhatikan. Hendaknya dalam berbicara dilakukan dengan baik dan lancar untuk memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. g relevansi atau penalaran Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dan logis. Proses berpikir untuk sampai pada suatu simpulan haruslah logis. Hal ini berarti hubungan- hubungan antar kalimat harus logis dan berhubungan dengan pokok pembicaraan. h penguasaan topik Pembicaraan formal selalu menuntut persiapan. Tujuannya yaitu supaya topik yang dipilih betul-betul dikuasai. Penguasaan topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Penguasaan topik menjadi faktor utama dalam berbicara.

2.2.4 Metode Student Teams Achievment Divisions STAD dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Nurhadi 2003:63 menyampaikan bahwa metode Student Teams Achievment Divisions merupakan metode yang paling sederhana dan paling langsung dari jenis-jenis pendekatan kooperatif. Metode ini seperti pada metode pembelajaran lainnya yang memerlukan persiapan-persiapan yang matang sebelum dilaksanakan. Diawali dengan membentuk kelompok- 28 kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang siswa secara heterogen baik jenis kelamin, ras, etnik maupun kemampuannya dalam belajar. Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Tiap siswa dan tiap tim diberikan skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar dan kepada siswa atau tim yang meraih nilai tertinggi atau memperoleh skor sempurna diberikan penghargaan. Menurut Trianto 2007:52-53 beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode STAD seperti di bawah ini. 1 perangkat pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya yang meliputi Rencana Pembelajaran RP, Buku Siswa, dan Lembar Kegiatan Siswa LKS beserta lembar jawabannya. 2 membentuk kelompok kooperatif Menentukan anggota kelompok, diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar kelompok satu dengan kelompok lainnya relatif homogen. Apabila memungkinkan, kelompok kooperatif memperhatikan agama, ras, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri dari ras dan latar belakang sosial yang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik. Siswa dalam kelas dirangking terlebih dahulu sesuai kepandaian dalam mata pelajaran sains fisika. Tujuannya adalah untuk 29 mengurutkan siswa sesuai dengan kemampuan sains fisikanya dan untuk mengelompokkan siswa ke dalam tiap-tiap kelompok. Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25 diambil dari siswa rangking satu, kelompok tengah 50 dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah diambil kelompok atas, dan kelompok bawah 25 dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah. 3 menentukan skor awal Skor awal yang digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal. 4 pengaturan tempat duduk Pengaturan tempat duduk dalam pembelajaran kooperatif perlu diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif. Apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. 5 kerja kelompok Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal ini 30 bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. Menurut Ibrahim dalam Trianto 2007:54 langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase. Tabel 1 Langkah Pembelajaran Kooperatif No Fase Kegiatan Guru 1 Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. 2 Menyajikanmenyampaika n informasi Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau dengan memberikan bacaan. 3 Mengorganisasikan dalam kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa bagaiman cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok untuk melakukan transisi secara efisien. 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. 5 Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing 31 kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6 Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Penghargaan terhadap keberhasilan kelompok dapat dilakukan berdasarkan skor individu dan skor kelompok. Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok sehingga diperoleh kategori skor kelompok. Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok.

2.3 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS PROSES BELAJAR SISWA MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS Upaya Peningkatan Aktivitas Proses Belajar Siswa Melalui Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA N

0 1 15

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS V SD N 1 SEDAYU BANTUL.

0 1 162

Student Teams Achievement Divisions STA

0 0 3