tempat yang masih sehat Soedarso, 1956 dalam Ali, 1980. Penggunaan fungisida setelah pemotongan akar yang sakit dapat mencegah infeksi ulang.
Bahan kimia yang dapat digunakan adalah belerang. Kemungkinan untuk dapat disembuhkan kecil sekali apabila serangan telah mencapai tingkat 3.
Untuk tingkat serangan lanjut atau berat dapat dilakukan penilikan daun atau inspeksi daun 3 bulan sekali. Jika dengan penilikan daun diketahui adanya
tanaman yang sakit, maka tanaman di sekitarnya dilakukan penilikan akar, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi ke pohon-pohon yang ada di
sekitarnya. Berdasarkan hasil analisis regresi terdapat hubungan yang linear antara
umur tanam dengan intensitas serangan penyakit busuk akar putih dengan kata lain semakin meningkatnya umur tanaman maka intensitas serangan penyakit
busuk akar putih semakin meningkat pula. Menurut Semangun 1964 serangan jamur akar putih terutama terdapat dalam pertanaman muda, pada
umumnya mulai dari tahun ke dua. Oleh karena itu jika kondisi ini dibiarkan berlangsung, bukan hal yang tidak mungkin tingkat serangannya akan terus
meningkat menjadi berat, sebab jamur merupakan organisme hidup yang dapat terus tumbuh dan berkembang bila didukung oleh iklim yang sesuai dan
tersedianya bahan makanan yang cukup untuk kelangsungan hidupnya.
6. Pola Peyebaran Penyakit Akar Putih
Hasil penilaian pola penyebaran penyakit busuk akar putih di PT. SBA Wood Industries dalam tiap plot contoh per umur dapat dilihat pada Lampiran
peta sebaran pohon 10 sampai 19. Seperti yang terlihat pada tiap plot dalam berbagai umur tanam pada
Lampiran 11-20, jika ada satu pohon yang terkena penyakit busuk akar putih atau masuk kategori 3 lanjut maka pohon-pohon yang ada di sekitarnya telah
terkontaminasi jamur akar putih masuk dalam kategori 1 atau 2. Menurut Semangun 1964 jamur akar putih dapat terjadi penularan dengan perantara
rhizomorf, yang dapat menjalar bebas di dalam tanah, terlepas dari akar-akar tanaman. Dengan cara ini rhizomorf dapat menjalar sampai kurang lebih 180
cm. Rhizomorf tidak dapat tumbuh dengan baik pada permukaan akar yang
terbuka atau berada di luar tanah Young, 1954 dalam Semangun, 1964. Lebih jauh lagi Semangun 1964 mengemukakan rhizomorf hanya dapat
mengadakan infeksi pada akar tanaman sehat bila masih berpegangan pada sepotong kayu yang menjadi persediaan makanannya. Biasanya setelah
mencapai akar tanaman sehat, rhizomorf tumbuh sebagai epifit pada permukaan akar sebelum mengadakan penetrasi. Jamur tidak membentuk
rhizomorf sebelum makanan dalam substratnya habis. Menurut John 1958 dalam
Semangun 1964 pertumbuhan dan penetrasi jamur pada akar ke arah pangkal kurang lebih 2 kali lebih cepat dari pada ke arah ujung. Hal ini yang
menyebabkan banyak ditemukan miselia-miselia jamur akar putih pada pangkal akar.
Seperti yang terlihat pada peta sebaran pohon banyak daerah yang kosong terutama yang ada di sekitar pohon yang terkena serangan 1 awal, 2
kritis atau 3 lanjut, contohnya plot 1, 5 pada umur tanam 2-2,5 tahun dan plot 1 pada umur tanam lebih dari 2,5 tahun. Hal ini disebabkan pada waktu
penanaman sulit dilakukan karena banyak terdapat sisa-sisa akar atau sisa tunggul yang tidak terbawa saat penyiapan lahan. Tempat ini juga yang
menyebabkan sumber inokulum sehingga pohon yang terletak dekat dengan daerah ini paling cepat terinfeksi jamur akar putih yang pada akhirnya pada
umur tertentu pohon tersebut sudah mati atau hampir mati. Tetapi ada juga kekosongan terjadi di area yang pohonnya sehat atau tidak terkontaminasi
jamur akar putih kemungkinan disebabkan akibat penyulaman yang gagal karena terdesak dengan pohon yang ada di kanan kirinya yang jauh lebih
besar.
.
Dari sepanjang penelitian yang saya lihat, penyakit busuk akar putih banyak terdapat di tepi pertanaman dan setidaknya setelah masuk ke dalam di
dalam hutan itu sendiri, intensitas penyakit busuk akar putih sama banyaknya dengan yang terdapat di tepi pertanaman. Faktor penyebabnya adalah pada
waktu penyiapan lahan sisa-sisa akar, sisa cabang atau ranting dan tanaman mati dikumpulkan di tempat tersebut atau sebelum diangkut ke tempat lain.
Sehingga banyak sisa akar yang tertinggal dibagian pertanaman tersebut yang kemudian menjadi alas makanan base food bagi jamur akar putih.
7. Solusi atau Pengendalian Penyakit