Gambar 2. Sisa-sisa akar yang tertinggal pada saat penyiapan lahan
2. Kondisi Tegakan A. crassicarpa pada Lahan Bekas Terbakar dengan Berbagai Umur Tanam
Pada tegakan A. crassicarpa umur tanam kurang dari 2 tahun diambil 2 sampel tanah yaitu pada plot 1 dan 3 dengan masing-masing nilai pH sebesar
5.80 dan 4.95. Pada umur tanam 2-2,5 tahun diambil 3 sampel tanah untuk pengukuran pH tanahnya yaitu pada plot 2, 4 dan 5, masing-masing pHnya
5.95, 5.90 dan 6.00. Sedangkan untuk tahun tanam diatas 2,5 tahun hanya diambil satu contoh tanah yaitu pada plot 1 dan memiliki pH 6.25. Dari
informasi yang diperoleh areal penelitian sebelum kebakaran memiliki pH 3 sampai 5.
3. Gejala dan Jenis Jamur Akar Putih
Gejala-gejala panyakit busuk akar putih yang ditemukan di lokasi penelitian adalah miselianya menyerang akar tanaman, gejala baru nampak ke
apabila penyakitnya sudah parah ditandai dengan perubahan warna secara mendadak terutama pada daun-daun muda. Selanjutnya daun tersebut berubah
warna menjadi kuning lalu mengering dan akhirnya daun tersebut gugur dan ujung ranting mati. Tanaman terserang berat atau lanjut akhirnya tumbang.
Pada lokasi penelitian juga ditemukan badan buah jamur akar putih, hal ini menunjukan bahwa serangan telah mencapai tingkat lanjut. Soedarso 1956
dalam Ali 1980 mengemukakan jika perakaran dibuka, akan nampak
benang-benang jamur yang berwarna putih kekuningan pada permukaan akar
dan pada tempat yang terserang tersebut kulit akar mati, kemudian bagian kayu yang terserang menjadi lunak.
Gambar 3. Perakaran yang dibuka terlihat adanya rhizomorf berwarna putih spesimen dari Nuhamara, 2004
Penyebab penyakit busuk akar putih disebabkan oleh jamur akar putih. Nama ilmiahnya Rigidoporus microporus Swartz:Fr. van Ov., meskipun
sekarang jamur tersebut terkenal dengan nama Fomes lignosus Klotzsch dan Rigidoporus microporus
Klotzsch Imazeki. Menurut Van Overeem dan Weese 1924 dalam Semangun 1996 jamur akar putih mempunyai lebih
dari kurang 35 nama lain sinonim. Badan buah jamur akar putih berbentuk kipas tebal, agak berkayu dan
mempunyai tepi yang tipis seperti yang terlihat pada Gambar 1. Warna permukaan atas tubuh buah jingga sampai merah kecoklatan dengan zona
berwarna gelap yang agak menonjol. Permukaan bawah berwarna jingga, tepinya berwarna kuning jernih atau putih kekuningan. Jamur dengan ciri
seperti ini adalah jamur akar putih dari jenis Ganoderma sp. Antara Ganoderma sp
dengan Rigidoporus microporus adalah sama-sama merupakan jamur akar putih, akan tetapi jamur Rigidoporus microporus lebih optimal dan
lebih banyak menyerang berbagai macam tanaman atau pohon yang menyebabkan penyakit busuk akar putih. Gambar badan buah jamur
Ganoderma sp yang ditemukan di lokasi penelitian diperlihatkan dalam
Gambar 1.
Gambar 4. Badan buah jamur akar putih Ganoderma sp
G Gambar 5. Badan buah jamur Rigidoporus micoporus
Jamur akar putih sering membentuk tubuh buah pada leher akar tanaman sakit seperti yang ditunjukan pada Gambar 1 atau pada tunggul dan
akar sakit yang terbuka. Jamur akar putih selain mengadakan infeksi yang akut yang meyebabkan gejala yang jelas juga dapat mengadakan infeksi kronis
yang tidak menimbulkan gejala yang jelas, baru setelah dibongkar terlihat adanya rhizmorf jamur pada akar Young, 1954 dalam Semangun, 1996.
4. Kemungkinan Berkembangnya Penyakit Busuk Akar Putih